28 Nov 2025

Korupsi Kolam Pelabuhan Perak , 6 Pejabat Berompi Tahanan


Jatim, nusantarabicara   --   Skandal dugaan korupsi dalam pengelolaan dan pemeliharaan kolam Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mulai diusut tuntas.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak menetapkan enam pejabat dan mantan pejabat dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 dan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sebagai tersangka dan langsung menjebloskan mereka ke tahanan.

Kepala Kejari Tanjung Perak Surabaya, Darwis Burhansyah, mengumumkan penetapan status hukum tersebut setelah tim penyidik mendapatkan alat bukti yang memadai.

“Sebagaimana ketentuan Pasal 184 KUHAP dan setelah dilakukan ekspose atau gelar perkara, kami telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemeliharaan dan pengusahaan kolam Pelabuhan Tanjung Perak oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 bersama-sama dengan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya Tahun 2023 sampai dengan Tahun 2024,” kata Darwis dalam konferensi pers Kamis (27/11/2025).

Para tersangka yang ditahan mencakup Regional Head (AWB), Division Head Teknik (HES), dan Senior Manager Pelindo, serta Direktur Utama (F) dan Direktur Komersial (MYC) dari APBS. Mereka ditahan untuk kepentingan penyidikan selama 20 hari.

Alasan penahanan, menurut Darwis, didasarkan pada kekhawatiran penyidik sesuai Pasal 21 ayat (1) KUHAP.

“Guna kepentingan penyidikan, berdasarkan Pasal 21 ayat (1) KUHAP, karena dikhawatirkan para Tersangka melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti atau mengulangi tindak pidana, maka para tersangka kami tahan di Rutan selama 20 hari terhitung mulai tanggal 27 November sampai 16 Desember 2025 di Cabang Rutan Klas I Surabaya pada Kejati Jatim,” tutur Darwis. (Agus)

Lapas Kelas I Cipinang Resmikan Ruang Publikasi Pasopati


Jakarta, nusantarabicara   --   Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, kini memiliki sarana baru untuk meningkatkan kualitas komunikasi publik dan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dengan diresmikannya Media Center Pedoman Manajemen Komunikasi Krisis Pemasyarakatan Terintegrasi (Pasopati).

Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi saat melakukan peresmian  menyatakan, media center bisa memperkuat komunikasi publik untuk para WBP di Lapas Cipinang. Selain itu, untuk dapat mengedukasi kepada masyarakat luas dan khususnya warga binaan.

“Media Center Pasopati akan menjadi sumber (informasi) penting untuk memastikan informasi pemasyarakatan tersampaikan dengan cepat, akurat dan terkoordinasi, sehingga dinamika pemberitaan mendapat respon cepat,” terang Mashudi kepada awak media di Jakarta, Rabu (26/11).

Sementara  Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, mengatakan Pasopati merupakan bagian dari transformasi komunikasi publik di lingkungan lapas.

Dengan sistem pemantauan isu strategis secara real-time, setiap perkembangan di lapas dapat diketahui secara akurat dan cepat, termasuk saat menghadapi potensi pemberitaan negatif.

“Media Center ini merupakan bagian dari transformasi komunikasi publik Lapas Cipinang. Kami ingin memastikan setiap informasi tersampaikan secara akurat, cepat, dan mampu membangun kepercayaan masyarakat,” kata Wachid seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Rabu (26/11).

Ia menegaskan, keberadaan Pasopati sangat relevan dalam manajemen isu dan respons terhadap krisis. Ketika terjadi ketidakpastian informasi atau gangguan yang berpotensi memengaruhi persepsi publik, media center dapat segera melakukan klarifikasi dengan data valid sesuai prosedur pemasyarakatan.

Pengalaman menghadapi dinamika pemberitaan di masa lalu, menurutnya, menunjukkan perlunya standar komunikasi yang terintegrasi dan pedoman yang jelas.

Dengan Pasopati, setiap unit kerja memiliki alur koordinasi lebih terstruktur dalam menangani isu strategis maupun kejadian darurat komunikasi. (Agus)

Jend (Purn) Dudung di Lantik Sebagai Ketua Dewan Pembina LSM GMBI


Jabar,  nusantarabicara    --  Bertempat di Markas Besar DPP LSM GMBI (Gerakan masyarakat bawah indonesia) di Padepokan Al Fauzan, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. H. Dudung Abdurahman, SE., MM., MH selaku Penasehat Khusus Presiden Bidang Ketahanan Nasional, resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pembina LSM GMBI. Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum LSM GMBI, Moh. Fauzan Rachman, SE, dengan disaksikan oleh jajaran Dewan Kehormatan, KGP Ramlan Samsuri, SE., CLA., CPLA (Kakang Prabu), Dewan Pengawas H. Yudi Muhyidin Koswara, pengurus DPP LSM GMBI, anggota dari wilayah Bandung serta para tokoh dan tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, Jenderal Dudung menegaskan peran penting LSM GMBI sebagai penyambung aspirasi masyarakat. “GMBI harus terus bergerak untuk menyalurkan aspirasi dan demi kepentingan rakyat,” tegasnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa keberadaan GMBI memiliki nilai strategis untuk meneguhkan komitmen kebangsaan. “Sejalan dengan jabatan yang saya emban saat ini, GMBI merupakan aset untuk menjaga ideologi dan nilai-nilai kebangsaan,” ungkapnya.

Pada prosesi pelantikan tersebut, selain menerima Surat Keputusan pengangkatan dari DPP LSM GMBI, Jenderal Dudung juga menerima Pataka Bendera GMBI bergambar tiga panah menyilang dengan tulisan GMBI di bagian tengah sebagai simbol kehormatan dan amanah perjuangan.

Acara berlangsung secara sederhana namun penuh khidmat, dalam nuansa spiritual yang menjadi ciri khas Padepokan Al Fauzan, serta diakhiri dengan sesi foto bersama dan doa penutup.

Dengan pelantikan ini, diharapkan kiprah LSM GMBI semakin kuat dalam mengawal kepentingan masyarakat dan menjaga kedaulatan negara melalui gerakan moral dan sosial yang konstruktif. (Agus)

Babinsa Koramil 2406/Kertasari Dampingi Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah-Sekolah Desa Tarumajaya


Nusantara Bicara Jabar,-

Serda Heru Tri Cahyono,Babinsa Koramil 2406/Kertasari, melaksanakan monitoring dan pendampingan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) di sekolah-sekolah wilayah Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 28 November 2025, mulai pukul 09.45 WIB hingga selesai.

Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan program MBG berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, serta memberikan dukungan kepada pihak sekolah dan SPPG dalam memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah. Kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan TNI terhadap program pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.


Dalam kegiatan tersebut, Serda Heru Tri Cahyono memantau proses penyediaan dan penyajian makanan, serta berinteraksi dengan siswa dan guru untuk mendapatkan masukan terkait program MBG. Ia juga memberikan motivasi kepada anak-anak untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi agar tumbuh sehat dan cerdas.

 Program MBG ini merupakan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak sekolah, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap masalah tersebut. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak sekolah dapat memperoleh asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

 Koramil 2406/Kertasari berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui pendampingan program MBG ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkualitas."tutupnya


Nusantara Bicara/Pensim 0624/KabBandung




Dandim 0624/Kab Bandung Hadiri Rapat Paripurna DPRD Bahas RAPBD 2026

Nusantara Bicara jabar,-

Dandim 0624/Kab Bandung, Letkol Kav Samto Betah, S.Hub.Int, menghadiri Rapat Paripurna DPRD diKabupaten Bandung yang berlangsung pada hari ini, Jumat, 28 November 2025. Rapat tersebut dilaksanakan mulai pukul 09.45 hingga 11.40 WIB di Ruang Sidang DPRD, Jl. Al-Fathu KM 17, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Rapat Paripurna ini merupakan Persidangan Ke-I Rapat Ke-8 Tahun 2025, dengan agenda utama Persetujuan Terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026. Kehadiran Dandim 0624/Kab Bandung menunjukkan sinergi dan dukungan TNI terhadap pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan anggaran.

Partisipasi Dandim 0624/Kab Bandung dalam rapat penting ini mencerminkan komitmen TNI dalam mendukung stabilitas dan pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung. RAPBD 2026 memiliki peranan krusial dalam menentukan arah pembangunan daerah, dan dukungan dari berbagai elemen termasuk TNI sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang optimal.

 Selain Dandim 0624/Kab Bandung, rapat paripurna ini juga dihadiri oleh Bupati Bandung, Ketua DPRD Kabupaten Bandung, serta sejumlah pejabat daerah lainnya. Pembahasan RAPBD 2026 diharapkan dapat menghasilkan anggaran yang efektif dan efisien dalam mendukung program-program pembangunan yangPrioritaskan kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung."tutupnya


Nusantara Bicara/Pendim 0624/Kab Bandung

Gantikan Fadjroel Rachman, Dody Usodo Hargo Jadi Komut Adhi Karya


Jakarta, nusantarabicara   -–  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adhi Karya (Persero) menyetujui pengangkatan Dody Usodo Hargo sebagai Komisaris Utama

Dody Usodo Hargo menggantikan posisi yang ditempati oleh M. Fadjroel Rachman, yang saat ini menjabat sebagai Staf ​​​​​Khusus Presiden Bidang Komunikasi sekaligus Juru bicara Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju.

Selain itu, dalam RUPST yang digelar pada Kamis (4/6) di Jakarta, perseroan juga mengangkat Entus Asnawi Mukhson sebagai Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dia menggantikan jabatan yang sebelumnya diisi oleh Budi Harto.

Pengurus telah menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan,” ujar Corporate Secretary Adhi Karya Parwanto Noegroho dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Suko Widigdo diangkat sebagai Direktur Operasi 1 baru menggantikan Budi Saddewa Soediro yang ditugaskan sebagai Direktur Utama Perum Perumnas.

Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama baru Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menjabat sebagai Direktur Keuangan. Posisi yang ditinggalkan oleh dia saat ini dijabat oleh A.A G. Agung Darmawan.

Berikut susunan kepengurusan baru PT Adhi Karya (Persero) Tbk:

Dewan Komisaris

Dody Usodo Hargo (Komisaris Utama)

Cahyo R. Muzhar (Komisaris)

Yustinus Prastowo (Komisaris)

Widiarto (Komisaris)

Hironimus Hilapok (Komisaris Independen)

Abdul Muni (Komisaris Independen)

Dewan Direksi

Entus Asnawi Mukhson (Direktur Utama)

Suko Widigdo (Direktur Operasi 1)

Pundjung Setya Brata (Direktur Operasi 2)

A.A G. Agung Darmawan (Direktur Keuangan)

Agus Karianto (Direktur SDM)

Partha Sarathi (Direktur Quality, Health, Safety and Environment dan Pengembangan).(Agus)

Tutup Apel Kasatwil 2025, Wakapolri: Titik Awal Ekspektasi Publik Agar Polri Semakin Humanis dan Responsif


Jakarta, nusantarabicara  --  Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menutup kegiatan apel Kasatwil tahun 2025 di Satlat Brimob, Cikeas, Jawa Barat pada Rabu 26 November 2025.

Dalam amanatnya, Komjen Dedi mengatakan, apel Kasatwil bukan akhir, melainkan titik awal dari ekspektasi publik agar Polri semakin transparan, humanis, responsif, dan berpegang pada prinsip to serve and protect.

"Apel Kasatwil merupakan momentum refleksi, transfer knowledge, serta evaluasi bersama atas kinerja tahun 2025 sebagai dasar peningkatan kinerja Polri ke depan," kata Dedi.

Mantan Irwasum Polri ini mengatakan, Polri bukan organisasi anti kritik. Masukan dari masyarakat, akademisi, dan pemerhati menjadi dasar bagi Polri untuk berubah menjadi lebih profesional dan dipercaya publik.

Untuk itu, kata Dedi, Polri mengundang seluruh pihak eksternal untuk menyampaikan saran tertulis terkait perubahan paradigma penanganan unras sebagai ruang partisipasi publik dalam penyusunan Perkap.

Dedi mengatakan, Polri saat ini sedang menyusun Perkap baru terkait penanganan unjuk rasa sebagai bagian dari perubahan Institusi menuju ke arah yang lebih baik.

Untuk itu, kata Dedi, Polri mengundang seluruh pihak eksternal untuk menyampaikan saran tertulis.

"Penyusunan Perkap dilakukan secara matang dengan mempertimbangkan masukan dari koalisi masyarakat sipil, pakar, akademisi, serta berbasis studi komparatif, termasuk rencana referensi ke Inggris untuk memperdalam konsep code of conduct," katanya.

Eks Kadiv Humas Polri ini mengatakan, pada Januari akan dilaksanakan studi komparatif ke Inggris untuk mendalami lima siklus dalam bertindak yang menjadi standar di kepolisian di negara tersebut.

Aturan baru nantinya akan menggantikan pola tiga tahapan (hijau–kuning–merah) menjadi lima tahapan dengan enam cara bertindak.

"Mengarahkan bahwa setiap komandan lapangan wajib membuat laporan terperinci mengenai cara bertindak dalam lima tahapan unras dalam bentuk decision log sebagai bahan evaluasi dan akuntabilitas untuk meningkatkan profesionalisme penanganan unras ke depan," ujarnya.

Lebih lanjut, Dedi menegaskan para Kapolres adalah calon pemimpin Polri di masa depan, sehingga perubahan Polri kearah yang lebih baik ditentukan oleh kualitas SDM yang mengisinya.

"Mengajak seluruh jajaran berpikir kritis dalam menghadapi masalah serta memastikan penyelesaian berbasis kajian dan fakta di lapangan," ucapnya.

Mengambil pembelajaran dari Agustus Kelabu dan Black September, khususnya terkait kelayakan tenda personel di lapangan, yang harus diperbaiki agar lebih layak bagi pergantian pasukan yang berlangsung hingga satu bulan.

Prototipe tenda baru telah dirumuskan melalui studi komparatif, lebih manusiawi, dan tidak panas, dan akan didistribusikan bertahap ke seluruh satuan wilayah.

Terakhir, ia pun mengapresiasi seluruh jajaran atas kinerja satu tahun terakhir dan menekankan pentingnya menyamakan visi sejalan dengan program Akselerasi Transformasi Polri dan Quick Wins yang mencerminkan perubahan nyata dan terukur. (  Sodikin  )

Pelayanan Polri Terhadap Unjuk Rasa Lebih Adaptif, Wakapolri: “Semua Berbasis Kajian, Riset, dan Masukan Publik”


Jakarta, nusantarabicara  —  Polri tengah merumuskan ulang model serta standar pelayanan terhadap pengunjuk rasa agar lebih humanis, profesional, dan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pembaruan ini dilakukan secara bertahap dan berbasis kajian multidisipliner, masukan publik, serta studi komparatif ke luar negeri.

Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo menegaskan bahwa seluruh pendekatan yang disusun berlandaskan visi hukum dan prinsip penghormatan terhadap hak warga negara.

“Penyampaian pendapat di muka publik adalah hak konstitusional. Karena itu, pelayanan terhadap pengunjuk rasa harus kita rumuskan ulang agar lebih adaptif, humanis, dan tetap menjaga keamanan. Semua harus berbasis kajian, riset, dan masukan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Wakapolri, Polri tidak ingin terburu-buru menetapkan regulasi baru yang diberlakukan secara nasional. Proses penyusunannya tetap melibatkan koalisi masyarakat sipil, akademisi, dan para pakar.

“Kami tidak ingin membuat aturan secara tergesa-gesa. Semua masukan dari masyarakat sipil, akademisi, serta hasil studi komparatif akan kami rangkum terlebih dahulu. Ini komitmen kami untuk menghasilkan regulasi yang benar-benar tepat,” tegasnya.

Pada Januari mendatang, tim akan melakukan studi ke Inggris untuk mempelajari Code of Conduct terkait pengendalian massa. Model tersebut terdiri dari lima tahap mulai analisis awal hingga konsolidasi, lengkap dengan aturan “do and don’t” bagi setiap jenjang petugas.

“Studi komparatif di Inggris sangat penting untuk melihat bagaimana best practice diterapkan. Kita ingin memastikan setiap tindakan di lapangan sesuai standar internasional dan tetap menghormati hak masyarakat,” tutur Wakapolri.

Perubahan internal Polri juga terus berlangsung. Jika sebelumnya sistem pengendalian unjuk rasa mengenal 38 tahap, kini disederhanakan menjadi lima fase yang lebih terukur, diterapkan bersama enam tahapan penggunaan kekuatan sesuai Perkap No. 1 Tahun 2009 dan standar HAM sebagaimana diatur dalam Perkap No. 8 Tahun 2009.

Wakapolri menegaskan perlunya mekanisme evaluasi berjenjang pada setiap tindakan kepolisian.

“Setiap komandan wajib melaporkan progres, analisis tindakan, dampaknya, hingga evaluasi akhir. Ini menjadi pegangan agar kita bisa memperbaiki diri. Organisasi tidak akan berubah jika manusianya tidak berubah,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan ilmiah dan berbasis riset dalam setiap proses pengambilan keputusan.

“Perubahan organisasi tidak bisa hanya berbasis pengalaman. Harus ada filsafat ilmu, logika, kajian empiris, dan riset. Kritik, saran, dan koreksi dari masyarakat adalah input penting bagi kami,” ujar Komjen Dedi.

Dalam kegiatan tersebut, Polri turut melibatkan berbagai elemen masyarakat sipil sektor keamanan. Hadir di antaranya Ketua Harian Kompolnas, Koalisi Masyarakat Sipil Sektor Keamanan, Ketua PBHI, Ketua YLBHI, Direktur Imparsial, Direktur Raksa Initiative, anggota KontraS, Direktur Koalisi Perempuan, Direktur HRRWG, Direktur Centra Initiative, Direktur Amnesty International Indonesia, serta perwakilan Walhi. Keterlibatan mereka menjadi bagian penting dari proses penyusunan model pelayanan yang lebih partisipatif dan transparan.

Polri juga mencatat sejumlah kendala lapangan, seperti keterbatasan alat dan sumber daya di beberapa wilayah. Namun, semua temuan tersebut menjadi masukan untuk perbaikan SOP dan penguatan koordinasi pengamanan pada masa mendatang.

“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan publik, khususnya pengamanan unjuk rasa, benar-benar responsif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Inilah semangat transformasi yang diamanatkan Bapak Kapolri,” tutup Wakapolri. (  Sodikin  )

Polri Perkuat Model Pelayanan Unjuk Rasa Berbasis Standar HAM Internasional, Wakapolri: “Kita Sesuaikan dengan Best Practice Negara Maju”


Jakarta, nusantarabicara   —  Polri terus memperbarui model dan langkah-langkah pelayanan terhadap pengunjuk rasa melalui pendekatan berbasis hak asasi manusia (HAM) dan komparatif internasional. Pembaruan ini dilakukan dengan merujuk pada best practice negara maju, khususnya Inggris, yang telah memiliki Code of Conduct pengendalian massa yang dinilai efektif, transparan, dan akuntabel.

Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo menegaskan bahwa penyusunan model pelayanan unjuk rasa harus sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 dan sekaligus memenuhi standar internasional dalam perlindungan hak berekspresi.

“Model pelayanan terhadap pengunjuk rasa harus kita rumuskan ulang, tidak hanya berdasarkan kondisi dalam negeri, tetapi juga mengacu pada standar HAM internasional. Kita belajar dari negara-negara yang sudah lebih maju dalam pengelolaan kebebasan berpendapat di ruang publik,” ujar Wakapolri.

Terkait hal itu, Polri akan melakukan studi komparatif ke Inggris pada Januari mendatang. Inggris memiliki Code of Conduct yang membagi pengendalian massa ke dalam lima tahap — mulai dari analisis awal, penilaian risiko, langkah pencegahan, tindakan lapangan, hingga konsolidasi pascakejadian. Setiap tahap dilengkapi aturan jelas “do and don’t” bagi petugas lapangan hingga komandan.

“Inggris memiliki pendekatan modern, terstruktur, dan berbasis HAM. Code of Conduct mereka menjelaskan dengan rinci apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ini sangat relevan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Polri terhadap pengunjuk rasa,” jelas Wakapolri.

Selain studi internasional, Polri juga melibatkan akademisi, pakar, serta koalisi masyarakat sipil untuk memastikan bahwa pembangunan model ini inklusif dan sesuai prinsip demokrasi. Salah satunya adalah asesmen terhadap kemampuan psikologis dan evaluatif para komandan, kasatwil, dan kapolres, yang dinilai penting untuk menciptakan pengambilan keputusan yang proporsional di lapangan.

Perubahan internal turut dilakukan. Sistem pengendalian massa yang dahulu memiliki 38 tahapan kini disederhanakan menjadi lima fase utama. Hal ini disinkronkan dengan enam tahapan penggunaan kekuatan sesuai Perkap No. 1 Tahun 2009 serta standar HAM pada Perkap No. 8 Tahun 2009.

Wakapolri menegaskan pentingnya kewajiban evaluasi berkelanjutan sebagai bagian dari standar HAM internasional.

“Setiap tindakan dalam lima tahap harus dievaluasi, mulai dari progres hingga dampaknya. Ini sejalan dengan prinsip accountability dalam standar HAM global. Polri harus berani berubah, memperbaiki, dan beradaptasi,” tegasnya.

Komjen Dedi juga menekankan bahwa perubahan organisasi tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman, tetapi harus berbasis kajian ilmiah, riset multidisipliner, dan data.

“Dalam konteks internasional, semua negara yang maju dalam pelayanan publik selalu bertumpu pada ilmu pengetahuan dan kajian. Itulah yang kita lakukan. Masukan dari masyarakat sipil menjadi bagian penting dari proses ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Polri turut menerima masukan dari berbagai organisasi masyarakat sipil sektor keamanan. Hadir antara lain Ketua Harian Kompolnas, Koalisi Masyarakat Sipil Sektor Keamanan, Ketua PBHI, Ketua YLBHI, Direktur Imparsial, Direktur Raksa Initiative, Anggota KontraS, Direktur Koalisi Perempuan, Direktur HRRWG, Direktur Centra Initiative, Direktur Amnesty, dan perwakilan Walhi. Keterlibatan mereka memperkuat legitimasi publik terhadap penyusunan standar baru.

Polri juga mencatat berbagai kendala di lapangan, termasuk keterbatasan alat dan sumber daya di sejumlah wilayah. Namun semua temuan tersebut menjadi dasar penyempurnaan SOP agar lebih responsif dan mendukung perlindungan hak berunjuk rasa.

“Transformasi pelayanan publik harus berorientasi pada standar global. Kita ingin memastikan bahwa pengamanan unjuk rasa dilakukan secara profesional, menghormati HAM, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Itulah arah perubahan yang ditekankan oleh Bapak Kapolri,” tutup Wakapolri. ( Sodikin )

Polwan Brimob PMJ Perkuat Disiplin dan Ketangguhan Petugas Lapas Perempuan Jakarta


Jakarta, nusantarabicara   -–  Satbrimob Polda Metro Jaya kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat keamanan pemasyarakatan melalui pembinaan fisik, mental, dan disiplin bagi petugas Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta, Kel Pondok Bambu Kec Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (26/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan petugas yang tangguh, profesional, dan siap mengemban amanah negara dengan penuh integritas.

Sejak pagi, suasana pembinaan berlangsung penuh energi. Dua Polwan Brimob, Bripda Nela Septa dan Bripda Sekar Ranita, di dampingi Kabag Ops SatBrimob Kompol Sukoco S.H., M.H.  memberikan pelatihan dengan perpaduan ketegasan dan ketulusan, menghadirkan semangat baru bagi para peserta. Lebih dari sekadar latihan fisik, pembinaan ini membangun mental baja dan karakter yang kokoh—karena tugas menjaga keamanan bukan hanya soal kemampuan, tetapi juga ketulusan hati dalam mengabdi.

Di tengah kesibukan Jakarta sebagai pusat kegiatan nasional dan internasional, Brimob Polda Metro Jaya selalu hadir memberikan yang terbaik, bukan hanya saat menjaga event besar, tetapi juga saat mendampingi institusi lain untuk tumbuh lebih profesional. Kehadiran Brimob menjadi wujud nyata bahwa keamanan dibangun bersama, dengan hati yang sama-sama ingin menjaga negeri ini tetap damai dan tertib.

Kegiatan pembinaan di Lapas Perempuan Kelas IIA berlangsung hangat, penuh kebersamaan, dan memberikan rasa percaya diri baru bagi para petugas. Senyum, semangat, dan antusiasme mereka menjadi bukti bahwa pelatihan bukan sekadar kewajiban, melainkan dorongan untuk terus berkembang demi melayani masyarakat dengan lebih baik.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Henik Maryanto, S.I.K., M.Si., menegaskan bahwa setiap bentuk pembinaan adalah bagian dari pengabdian Brimob untuk memastikan seluruh lini pelayanan publik memiliki personel yang siap, disiplin, dan berdaya saing. “Petugas yang kuat lahir dari pembinaan yang baik. Petugas yang hebat lahir dari hati yang tulus mengabdi,” menjadi pesan yang menggugah dalam mendorong semangat para peserta.

Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, Brimob Polda Metro Jaya berharap setiap peserta harus memiliki keyakinan bahwa tugas mulia ini akan selalu berarti selama dikerjakan dengan disiplin, keberanian, dan hati yang bersih. ( Sodikin )

Gubernur Akmil Mayjen TNI Rano Tilaar Resmikan Rumah Jaga Kesatrian

Magelang, nusantarabicara   -–   Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Rano Tilaar meresmikan Rumah Jaga Kesatrian Akademi Militer yang berlokasi di depan pintu satu masuk Kesatrian Akmil Magelang. 25 November 2025. Peresmian tersebut turut didampingi Kepala Regional CEO BNI Kantor Wilayah 17 Yogyakarta, Ariyanto Soewondo Geni, yang hadir mewakili Direktur Utama BNI beserta jajaran. Kegiatan ini menjadi bagian dari peningkatan fasilitas pengamanan dan sarana pendukung operasional satuan jaga di lingkungan Kesatrian Akademi Militer.

Dalam amanatnya, Gubernur Akmil Mayjen TNI Rano Tilaar menyampaikan bahwa renovasi Rumah Jaga Kesatrian ini merupakan wujud komitmen Akademi Militer dalam meningkatkan standar keamanan, tata kelola lingkungan, serta kualitas dukungan fasilitas bagi personel yang bertugas. Beliau menegaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana fisik, namun juga mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kehormatan, keamanan, dan identitas Akademi Militer sebagai lembaga pembentuk calon pemimpin TNI AD masa depan yang unggul, disiplin, serta berkarakter.

Gubernur Akmil juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Bank Negara Indonesia (BNI) atas dukungan dan kerja sama yang diberikan dalam renovasi fasilitas tersebut. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi contoh sinergi positif antara dunia pendidikan militer dan sektor perbankan dalam mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia nasional, khususnya di bidang pertahanan negara. 

Beliau berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan melahirkan program sinergis lain yang bermanfaat bagi kedua institusi.
Mengakhiri kegiatan peresmian, Mayjen TNI Rano Tilaar secara simbolis membuka penggunaan Rumah Jaga Kesatrian sebagai fasilitas operasional baru di lingkungan Akademi Militer. Beliau berharap keberadaan fasilitas tersebut dapat meningkatkan efektivitas tugas pengamanan, kesiapsiagaan personel, serta menciptakan lingkungan kesatrian yang aman, tertib, dan nyaman. 

Kegiatan peresmian berjalan dengan aman, tertib, dan penuh khidmat, serta dihadiri jajaran pejabat distribusi Akademi Militer, personel militer, PNS, dan undangan lainnya. (Agus)

Entri yang Diunggulkan

Korupsi Kolam Pelabuhan Perak , 6 Pejabat Berompi Tahanan

Jatim, nusantarabicara    --   Skandal dugaan korupsi dalam pengelolaan dan pemeliharaan kolam Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mulai diusut...

Postingan Populer