7 Des 2025

Ecobuild Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 "Best Grand Consultant of the Year"


Jakarta, nusantarabicara ---  GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

EcoBuild kembali menegaskan posisinya sebagai konsultan berwawasan lingkungan terdepan di Indonesia setelah meraih penghargaan Best Grand Consultant of the Year pada ajang Greenship Awards 2025 yang diselenggarakan Green Building Council Indonesia (GBCI). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar EcoBuild dalam mendorong penerapan praktik pembangunan berkelanjutan di sektor bangunan.

Ir.Wiza Hidayat, ST, GP,  IPU, ASEAN Eng CEO EcoBuild menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, perusahaan kami mendapatkan penghargaan ini. Tantangannya memang selalu pada edukasi pasar, karena sustainability itu belum tentu langsung menjadi inisiatif setiap pemilik bangunan. Market dan para pemilik baru harus diedukasi mengapa sustainability sangat penting untuk diterapkan,” ujarnya

EcoBuild menekankan bahwa sektor bangunan memiliki kontribusi emisi yang signifikan secara global.

“Sektor bangunan menyumbang sekitar 39–40 persen emisi karbon di seluruh dunia. Bayangkan sebuah kota yang seluruh bangunannya menyala—kebutuhan listriknya berasal dari pembangkit yang menghasilkan emisi besar. Kita sering tidak menyadarinya, misalnya saat menyalakan lampu, padahal konsumsi listrik itu langsung berhubungan dengan emisi dari pembangkit,” jelasnya.

Melalui penghargaan ini, EcoBuild kembali menegaskan misinya untuk mengedukasi industri tentang pentingnya melakukan efisiensi sejak awal proses pembangunan.

“Yang ingin kami tekankan adalah bagaimana bangunan dapat dibuat hemat sejak awal—hemat energi, hemat operasional—dengan berbagai strategi dan teknik green building. Setelah efisiensi tercapai, barulah kita dapat beralih pada sumber energi terbarukan. Tantangan terbesarnya tetap pada edukasi pasar, dan itu yang terus kami lakukan.” tambahnya

Penghargaan Best Green Consultant of the Year menjadi pengakuan atas dedikasi EcoBuild dalam mengarahkan transformasi sektor bangunan menuju masa depan yang rendah emisi, lebih cerdas, dan lebih berkelanjutan. EcoBuild berkomitmen untuk terus memperluas dampaknya dan membantu Indonesia mempercepat transisi menuju pembangunan hijau. (Ardendi)

Perkuat Kebersamaan Serta Cerminkan Sikap Toleransi, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Bersama Warga Gelar Kerja Bakti Pembangunan Masjid


Timika, nusantarabicara
  --  Kerja bakti merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kebersamaan di lingkungan tempat tinggal, dengan kerja bakti seluruh masyarakat tentunya akan berkumpul dan bekerjasama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Mempedomani hal tersebut, melalui kegiatan Binternya, Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya Sertu Selamet Jaya Abadi bersama warga binaan melaksanakan kerja bakti pembangunan Masjid Nurul Hikmah, Kp. Muare, Distrik Mimika Timur, Kab. Mimika, Minggu (07/12/2025).

Menurut Sertu Selamet, kegiatan kerja bakti pembersihan sarana tempat ibadah seperti ini sering dilakukan oleh para Babinsa Koramil 1710-07/Mapurujaya dan tidak hanya di masjid saja namun juga membantu pembersihan di gereja yang berada di wilayah binaannya. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memperkokoh kemanunggalan TNI Rakyat serta cermin sikap toleransi di lingkungan masyarakat.

“Kegiatan seperti ini sering kami lakukan bersama-sama dengan warga dan tidak hanya di masjid saja, namun secara bergantian kami juga membantu membersihkan gereja yang berada di wilayah teritorial Koramil 1710-07/Mapurujaya,” ungkapnya. (Pendim 1710/Mimika)

Longsor Arjasari: Dandim 0624 dan Danrem 062/Tn Pantau Hari Kedua, Tiga Warga Masih Hilang

Nusantara Bicara Jabar,-

Upaya pencarian korban longsor di Kampung Condong RT 06 RW 07 Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung terus dilakukan hingga hari kedua, Minggu (7/12/2025). Dandim 0624/Kab. Bandung Letkol Kav Samto Betah, S.Hub.Int., bersama Danrem 062/Tarumanagara Kolonel Inf Dadi Sutandi, S.E., M.M., turun langsung ke lokasi untuk memastikan proses evakuasi berjalan maksimal.



Tim gabungan TNI, Polri, pemerintah daerah, BPBD, relawan, dan unsur lainnya telah mengerahkan personel serta alat berat untuk mempercepat pencarian. Hingga saat ini, tiga warga masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor.

Letkol Kav Samto Betah mengatakan bahwa seluruh unsur telah dikerahkan untuk mempercepat proses penyelamatan.



“Kami fokus pada pencarian tiga korban yang masih tertimbun. Alat berat sudah diterjunkan dan personel di lapangan terus bekerja sejak pagi,” ujarnya di lokasi.

Sementara itu, Kolonel Inf Dadi Sutandi menegaskan bahwa keselamatan tim menjadi prioritas utama.

“Kami meminta seluruh personel tetap waspada karena kondisi tanah masih labil. Evakuasi akan dilakukan berlapis untuk meminimalkan risiko,” ucapnya.

Pemerintah daerah juga menyiapkan posko darurat beserta dukungan logistik bagi warga terdampak. BPBD Kabupaten Bandung mengimbau masyarakat di wilayah rawan agar meningkatkan kewaspadaan, terutama mengingat intensitas hujan yang masih tinggi.

Polres Metro Jakarta Barat Gelar Apel KRYD Antisipasi 3 Kejahatan Jalanan, 126 Personel Gabungan Diterjunkan


Jakarta Barat, nusantarabicara   --  Polres Metro Jakarta Barat melaksanakan Apel Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka mengantisipasi potensi gangguan keamanan atau 3 Cepu, pada Sabtu malam (6/12/2025) di Lapangan Hijau Mapolres Metro Jakarta Barat. 

Kegiatan apel dimulai pukul 23.00 WIB dan dipimpin langsung oleh AKBP Tri Bayu Nugroho, S.E., M.M, yang menjabat sebagai Kabagops.

Sebanyak 126 personel dilibatkan dalam kegiatan ini, terdiri dari anggota Polres Metro Jakarta Barat, TNI, Dishub, serta KBPP Polri. 

Turut hadir dalam apel tersebut beberapa pejabat utama, di antaranya Kompol Agung Nugroho, S.H., M.H. (Kasat Binmas), AKP Avriliendy Akmam Adjie, S.I.K., M.Si. (Wakasat Narkoba), AKP Wisnu Wirawan, S.H. (Kasi Humas), AKP Supriyatin, S.H., M.H. (Kasi Propam), serta AKP Sapto Budiharjo, S.H. selaku Paping.

Dalam arahannya, Kabagops menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan kehadiran petugas di lapangan guna mencegah terjadinya kejahatan jalanan, meningkatkan rasa aman masyarakat, serta memperkuat koordinasi lintas fungsi.

"Kegiatan ini sebagai wujud kehadiran aparat keamanan dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," ujar Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat Akbp Tri Bayu Nugroho, Sabtu, 6/12/2025 

Usai pelaksanaan apel, seluruh personel melanjutkan kegiatan patroli skala besar dengan rute mencakup sejumlah titik rawan di wilayah Jakarta Barat, mulai dari Mako Polres, Pesing, Daan Mogot, Green Mansion, Jl. Panjang, Batusari, Palmerah, Kolong Slipi, Tomang, Grogol, Indosiar, hingga kembali ke Mako Polres.

Pelaksanaan KRYD ini menjadi bentuk nyata komitmen Polres Metro Jakarta Barat dalam menjaga stabilitas kamtibmas dan menghadirkan rasa aman bagi masyarakat. (  Sodikin  )

Pasmar 1 Terjunkan Prajurit untuk Misi Kemanusiaan di Sumatera


Jakarta, nusantarabicara  --  Dalam    semangat pengabdian kepada bangsa dan negara, Pasmar 1 kembali menunjukkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kali ini, Pasmar 1 mengirimkan sejumlah prajurit terbaiknya untuk bergabung dalam misi penanggulangan bencana alam yang melanda sejumlah provinsi di Pulau Sumatera.

Keberangkatan para prajurit dilakukan dari Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menggunakan KRI dr. Soeharso-990, kapal bantu rumah sakit milik TNI AL yang dilengkapi dengan fasilitas medis dan logistik. Mereka akan bergabung dengan unsur-unsur TNI AL lainnya dalam satu kesatuan misi kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.

Pasmar 1 mengerahkan personel dari Batalyon Kesehatan 1 Marinir (Yonkes 1 Mar), yang memiliki kemampuan medis lapangan untuk memberikan pertolongan pertama, perawatan darurat, dan layanan kesehatan kepada para pengungsi. Selain itu, Batalyon Zeni 1 Marinir (Yonzeni 1 Mar) turut diberangkatkan untuk melaksanakan tugas rekonstruksi infrastruktur, seperti perbaikan jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana, guna memperlancar distribusi bantuan dan mobilitas masyarakat.

Misi ini tidak hanya menjadi wujud nyata dari peran TNI AL dalam mendukung penanggulangan bencana, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas nasional yang terus dijunjung tinggi oleh Pasmar 1. (Agus)

Prabowo Janjikan Bonus Rp 1 Miliar per Emas & Target Besar SEA Games 2025: Indonesia Didorong Masuk 3 Besar


JAKARTA, nusantarabicara   --   Presiden Prabowo Subianto resmi melepas kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025 Thailand dalam sebuah upacara di Istana Negara, Jumat (5/12/2025). 

Di hadapan para atlet, Prabowo menegaskan pesan penuh semangat sekaligus memberikan kejutan: bonus Rp 1 miliar bagi peraih medali emas.

SEA Games 2025 akan berlangsung pada 9–20 Desember 2025, dan Indonesia mengirim 1.021 atlet dari 48 cabang olahraga.

Dalam pidatonya, Prabowo meminta para atlet memberikan seluruh kemampuan demi mengharumkan nama Indonesia.

“Berikan yang terbaik, berikan segalanya. Ini membela kehormatan bangsa,” ucapnya.

Ia menegaskan, kontingen ini mewakili lebih dari 280 juta rakyat Indonesia. Prabowo juga ingin lagu Indonesia Raya berkumandang sebanyak mungkin selama pertandingan.

Awalnya, Menpora Erick Thohir menyebut anggaran bonus emas berada di kisaran Rp 500 juta. Namun Prabowo langsung mempertanyakan kemungkinan menaikkannya.

“Bisa dinaikkan jadi Rp 1 miliar? Bisa kan?” tanyanya.
Erick dan Mensesneg Prasetyo Hadi langsung menjawab siap. Ratusan atlet pun menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.

Prabowo menekankan bahwa penghargaan itu bukan semata-mata soal materi, tapi bentuk apresiasi terhadap perjuangan atlet.

Tak hanya bonus, Prabowo juga mengumumkan pembangunan pusat olahraga nasional berskala raksasa seluas minimal 500 hektare. Pusat tersebut akan menjadi sentra pembinaan jangka panjang, lengkap dengan pelatih internasional dan program pembinaan sejak usia 8 tahun.

Ia meyakini bonus demografi Indonesia menjadi peluang lahirnya lebih banyak atlet kelas dunia.

“300 juta penduduk pasti melahirkan pendekar-pendekar muda yang mengangkat nama bangsa,” ujarnya optimistis. (Agus)

Bantah Namanya Terkait PT TPL yang Dituding Jadi Penyebab Banjir Sumatra


Jakarta, nusantarabicara   --  Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengklarifikasi terkait isu kepemilikan PT Toba Pulp Lestari (TPL). 

Sebelumnya nama Luhut kembali mencuat dikaitkan dengan PT TPL sebagai pemilik di tengah polemik banjir besar di Sumatra. 

Melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, Luhut menegaskan bahwa ia tidak memiliki hubungan apa pun dengan TPL, baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Informasi tersebut adalah tidak benar. Pak Luhut tidak memiliki, tidak terafiliasi, dan tidak terlibat dalam bentuk apa pun—baik secara langsung maupun tidak langsung—dengan Toba Pulp Lestari," kata Jodi dalam keterangan resminya, Kamis (4/12). 

Ia menambahkan bahwa berbagai klaim yang beredar mengenai keterlibatan Luhut tidak memiliki dasar yang valid.

"Setiap klaim yang beredar terkait kepemilikan atau keterlibatan beliau merupakan informasi yang keliru dan tidak berdasar," tegasnya.

Jodi juga menekankan bahwa Luhut selalu mematuhi aturan mengenai transparansi, etika pemerintahan, dan tata kelola konflik kepentingan. 

Menurutnya, Luhut bersikap terbuka terhadap proses verifikasi dan meminta publik merujuk pada sumber yang kredibel.

"Kami mengimbau seluruh pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi, serta mengutamakan etika dalam ruang digital agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan disinformasi di masyarakat," jelasnya.

Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Memperparah Bencana Sumatra

"Untuk memastikan akurasi dan mencegah penyebaran informasi palsu, kami mempersilakan media maupun publik untuk melakukan klarifikasi langsung kepada pihak kami apabila diperlukan," tandas Jodi.

Isu keterkaitan Luhut dengan TPL kembali mencuat setelah Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, merekomendasikan penutupan operasional perusahaan tersebut pada 24 November lalu. (Agus)

Peresmian Dapur SPPG Cimuning 3 Oleh Firnendi Irawan, Perwakilan Yayasan dan Kepala SPPI, Muhamad Khoirul Anam


Kota Bekasi, nusantarabicara   --   Satuan Pelayanan Pemenuhan Gratis (SPPG) Cimuning 3 secara resmi dibuka oleh Diresmikan oleh Firnendi Irawan selaku Perwakilan Yayasan dan Kepala SPPI Muhamad Khoirul Anam berlokasi di Cimuning 3, Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, 17155 pada Sabtu (06/12/2025).

Program ini sejalan dengan agenda pemerintah Prabowo dalam mendukung pemenuhan gizi bagi penerima manfaat, meliputi peserta didik tingkat SD, SMP, SMA, ibu hamil, serta balita.

Acara Peresmian Dapur SPPG di Cimuning 3 ini resmi dibuka oleh Firnendi Irawan.

Kepada awak media Firnendi Irawan mengatakan bahwa acara ini adalah merupakan peresmian dapur SPPG yang ketiga oleh Yayasan Safari Inspirasi Bersama di Cimuning 3, Mustika Jaya, Kota Bekasi dengan tema 'Menuju Generasi Emas Sehat dan Cerdas 

Lebih lanjut Firnendi Irawan mengatakan, "Dengan adanya acara peresmian dapur SPPG ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk anak-anak mendapatkan beragam makanan bergizi gratis dari program Pak Prabowo," sambungnya 

Puncaknya, Firnendi Irawan berharap kedepannya,
"Diharapkan bisa memberikan manfaat untuk anak-anak mendapatkan beragam makanan bergizi gratis dari program Pak Prabowo," pungkas Fernandi Irawan sebagai Perwakilan Yayasan dan Kepala SPPI Muhamad Khoirul Anam.

Kepala SPPI, Muhamad Khoirul Anam, menyampaikan bahwa dapur MBG akan mulai beroperasi yaitu tanggal 8 Desember 2025 dengan mengerahkan  seluruh tenaga  karyawan, yang terdiri dari tenaga akuntansi hingga ahli gizi.
Adapun jadwal pelayanan disusun berdasarkan tingkatan pendidikan, yakni SD pukul 08.00 WIB, SMP pukul 09.00 WIB, dan SMA pukul 12.00 WIB.

Dalam sambutannya, Danramil, menegaskan bahwa dapur SPPG yang baru diresmikan di Cimuning 3 merupakan bagian dari program unggulan pemerintah dalam penyediaan makanan bergizi gratis, sinergis dengan visi Presiden Prabowo,
“Harapan kami, dengan hadirnya dapur umum SPPG Cimuning 3 ini maka masalah stunting dapat diatasi. Anak-anak akan tumbuh lebih sehat, dan masyarakat Silaen memperoleh manfaat nyata,” ujar Danramil.

Adapun manfaat gandanya Selain berdampak pada peningkatan kualitas gizi, Lurah menambahkan bahwa keberadaan dapur MBG juga memiliki kontribusi membuka lapangan kerja baru. Ia optimistis program ini akan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.

Adapun acara ini juga turut dihadiri oleh Danramil, Kapolsek, Wakapolsek, Lurah Cimuning 3, Jajaran Sekolah dan Dinas Kesehatan serta RT, RW Cimuning 3. (*red).

Akan Dibentuk Satgas-sus TNI “Nakal”

Jakarta, nusantarabicara  ,--  Markas Besar (Mabes) TNI, serius menangani kasus judi online, penyelundupan, narkoba, dan korupsi. Pada gebrakan awal, sudah empat ribu personel TNI memperoleh sanksi beragam, sampai di-pidana-kan. Termasuk yang coba-coba menjadi beking. Kini segenap aparat penegak hukum (APH) makin bergandengan tangan memberantas judi online (judol). Nyaris tiada lagi ruang yang melindungi judol, setelah TNI membentuk Satgas khusus. Diharapkan, status darurat bencana sosial akibat judi online segera berakhir terang.

Satgas Khusus TNI untuk menangani tindak pidana berat, bukan sekadar orasi sosial. Melainkan akan ditangani dengan segala daya dan peralatan yang dimiliki TNI. Termasuk kinerja intelijen, dan sistem komando informasi. Tidak tanggung-tanggung, Satgas-sus TNI dipimpin Inspektur Jenderal (Perwira Tinggi berbintang tiga), Muhammad Saleh Mustafa. Terdapat struktur Wakil Komandan Satgas oleh Wakil Kepala BAIS TNI (Marsekal Muda TNI M. Tawakal Syaeful Haq). Serta Sekretaris Satgas, dibawahkan Wairjen TNI Mayjen TNI Alvis Anwar.(10/12/2024).

Satagas-sus melibatkan personel Perwira Tinggi antar-matra. Terdiri dari Sub Satgas judi online, dipimpin Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen TNI Ari Yulianto. Sedangkan Sub-Satgas Narkoba dipimpin oleh Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI. Lalu, Sub-Satgas Penyelundupan dipimpin Direktur C Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Serta Sub-Satgas Korupsi dipimpin oleh Kepala Pusat Keuangan (Kapusku) TNI.

Seantero Indonesia telah berstatus “Darurat Bencana Judol.” Karena sudah merasuk ke segala lini tempat, tak pandang usia. Bahkan berdasar informasi yang diterima Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, sebanyak 97 ribu personel TNI dan Polri, juga main judol. TNI sudah memberi sanksi kepada empat ribu personel yang terlibat judol. Ragam sanksi, mulai dari tindakan disiplin (yang paling ringan), ada penahanan ringan, penahanan berat dan juga ada yang dipidanakan.

Dipastikan setiap personel TNI yang melakukan tindak pidana berat, akan dihukum berat pula. Juga tidak ada pem-biar-an untuk personel beking judol, narkoba, penyelundupan, dan korupsi. Penagakan hukum oleh TNI akan memanfaatkan teknologi, dan peralatan yang dimiliki. Termasuk melibatkan tim siber, dan kerjasama antar-militer di berbagai negara. Karena realitanya, markas judol (beserta server-nya) berada di area konflik bersenjata di luar negeri (Kamboja, Vietnam, dan Thailand).

Secara umum, kode etik profesi TNI telah diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia. Namun harus diakui, tingkat kesejahteraan TNI, belum terjamin memadai. Sehingga masih banyak personel TNI, dahulu, coba-coba menjadi beking judi off-line. Ber-iringan dengan beking berbagai hiburan malam. Padahal selain kode etik dalam UU, juga masih terdapat berbagai peraturan yang mem-bentengi moralitas TNI. Yakni Sapta Marga, “Sumpah Prajurit,” dan 8 Wajib TNI.

Dalam Sapta Marga, terdapat tujuh jalan perilaku TNI, yang seluruhnya mendukung penegakan hukum. Terutama pada klausul ketiga, dinyatakan, “Kami Kesatria Indonesia yang Bertakwa Kepada Tuhan yang Maha Esa dan Membela Kejujuran, Kebenaran dan Keadilan.” Begitu pula dalam “Sumpah Prajurit.” Pada janji sumpah ke-dua, dinyatakan. “Tunduk Kepada Hukum Serta Memegang Teguh Disiplin Keprajuritan.” Seluruh hukum wajib ditaati oleh TNi.

Dalam keseharian perilaku, terdapat 8 Wajib TNI, yang seluruhnya terdapat frasa kata “rakyat.” Pada kewajiban (perilaku) ke-8, disebutkan kewajiban, “Menjadi Contoh serta Mempelopori Usaha-usaha untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya.” Serta pada UU Tentang TNI, terdapat klausul “menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, ….” Operasi militer selain perang, termasuk menyokong pemberantasan judol, dan narkoba, terutama di internal TNI.(Agus)

Data Tak Pernah Bohong, Jangan Biarkan Sejarah Kelam Berulang


Jakarta, nusantarabicara   --  Belum kering air mata warga Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Sejak 25 November 2025, tiga provinsi itu menghadapi luka ekologis yang sama: banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang duka yang merayap dari kampung ke kampung.

Di pengungsian, mereka menjemur pakaian yang tidak pernah benar-benar kering. Sambil memeluk anak-anak yang bertanya; “Kapan rumah kita Kembali?” Ini bukan sekadar bencana musiman. Ini tragedi kemanusiaan yang mengoyak hati kita sebagai bangsa.

Para ahli lingkungan selalu mengingatkan: data tidak pernah bohong. Bencana Sumut–Sumbar–Aceh bukan satu-satunya. Juga bukan yang pertama. Dari waktu ke waktu berulang dengan cerita yang mirip. Jika kita tidak mengubah paradigma, yakinlah, ini bukan yang terakhir.

Selama puluhan tahun, negeri ini dibangun dengan memanfaatkan tanah, mineral, dan hutan sebagai modal utama pembangunan. Tidak ada yang salah dengan pilihan itu. Yang keliru adalah ketika membangun tidak menimbang batas kemampuan alam. Tidak menghitung risiko. Abai dengan tanggung jawab moral terhadap alam. Seolah hutan dianggap tak berjiwa dan tanah dianggap tak bersuara.

Kerusakan Ekologis: Pola, Bukan Kebetulan.
Coba, ngopi sejenak. Kita buka lembaran sejarah pembangunan nasional. Satu pola muncul dengan terang benderang. Data WALHI mencatat, di era Presiden Soeharto, aktivitas ekstraktif seperti logging, kebun kayu, sawit, dan tambang mencakup sekitar 78,6 juta hektare.

Pasca reformasi, jejak itu tidak serta merta mengecil. Polanya sama. Era Presiden SBY, total aktivitas ekstraktif mencapai sekitar 55 juta hektare, dengan penerbitan izin mencapai 21,9 juta hectare. Ini angka yang terbesar sepanjang era reformasi.

Pada era Presiden Jokowi, aktivitas ekstraktif pun tetap ada. Tercatat sekitar 7,9 juta hektare, dengan 1,48 juta hektare izin baru.

Era Presiden Habibie, Gus Dur, dan Megawati memang meninggalkan angka yang lebih kecil, karena mereka tidak sampai 5 tahun memimpin. Dan itupun, tetap menjadi bagian dari mosaik panjang deforestasi dan eksploitasi lahan Indonesia.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa selama lebih dari 50 tahun, pembangunan bangsa ini bertumpu pada pemanfaatan agresif sumber daya alam. Dan setiap hektare yang hilang meninggalkan konsekuensi yang kini harus kita tanggung sebagai anak bangsa.

Iklim yang Memanas: Ancaman Nyata, Bukan Propaganda
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa suhu Indonesia telah meningkat ±0,8°C sejak 1981. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menempatkan Asia Tenggara dalam zona pemanasan sekitar 0,14–0,20°C per dekade, atau 0,7–1°C selama 50 tahun terakhir.

Pemanasan ini bukan angka abstrak. Ia terasa sehari-hari: musim yang kacau, gelombang panas yang lebih panjang, dan hujan ekstrem yang meningkat 30–40% di banyak wilayah Indonesia.

Bappenas dan BNPB menyebutkan bahwa ±135 juta warga Indonesia kini tinggal di wilayah risiko banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi. Artinya, lebih dari setengah penduduk negeri ini hidup di atas garis bahaya.

Seperti membalik sejarah. Apa yang kita lakukan hari ini, akan dicatat oleh anak cucu kita ke depan. Langkah yang kita pilih sekarang, akan menentukan apakah Indonesia masih layak dihuni dalam 30–50 tahun ke depan. Dalam dunia yang kian panas, kita tidak bisa lagi berpura-pura bahwa ini hanya siklus alam.

Rentetan bencana yang sama, dari waktu ke waktu, adalah bukti konkret. Apakah harus berdebat lagi soal sebab musababnya?

Deforestasi: Luka Menganga yang Tak Pernah Sembuh
Data dari KLHK dan Global Forest Watch (GFW) menunjukkan bahwa antara tahun 1990 hingga 2015, Indonesia kehilangan 23,7 juta hektare hutan primer dan sekunder.

Tahun 2011 menjadi titik terburuk, dengan hilangnya 918.678 hektare hutan dalam satu tahun. Pada 2015, kebakaran besar melalap sekitar 2,6 juta hektare, meninggalkan kabut asap yang menjangkiti seluruh kawasan Asia Tenggara.

Memang pada 2016–2021 angka deforestasi menurun, namun tetap berada pada kisaran 300.000–480.000 hektare per tahun. Dan sejak 2022 varian datanya kembali naik akibat ekspansi tambang nikel, perkebunan monokultur, dan megaproyek infrastruktur.

Penelitian hidrologi oleh CIFOR (Bruijnzeel, 2004), FAO, serta riset klasik Hewlett & Hibbert menunjukkan bahwa hutan tutupan lebat mampu mengurangi 20–50% limpasan air hujan, melalui intersepsi tajuk, infiltrasi tanah, dan penyerapan akar.

Ketika hutan rusak, kemampuan itu tinggal 5–20%. Artinya, lebih banyak air yang meluncur deras ke hilir, membawa serta tanah, batu, bahkan jiwa manusia. Banjir dan longsor di Sumut–Sumbar–Aceh bukanlah kejutan. Ia adalah respons alam terhadap hutan yang dipangkas dan sungai yang dipersempit.

Utang Kelalaian Itu Kini Menagih
Fix. Bangsa ini sedang membayar utang ekologis yang diwariskan oleh generasi-generasi sebelumnya. Utang yang tidak akan lunas hanya dengan bantuan sosial atau kunjungan pejabat. Utang lengkap dengan bunganya, yang jauh lebih mahal, bahkan tak terhitung. Utang masa silam, yang harus dibayar oleh generasi yang tak berdosa.

Daerah aliran sungai yang dulu kokoh kini rapuh. Hutan yang dulu menjadi spons raksasa kini hanya mampu menyerap sebagian kecil air hujan. Dan suhu lokal yang meningkat memperparah semua risiko.

Inilah saatnya kita tidak lagi memperdebatkan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Sejarah sudah terjadi. Namun jika kita tidak belajar dari sejarah, maka bencana hanyalah ulangan ujian yang jawabannya tidak pernah kita kerjakan.

Green Democracy Kompas Moral Indonesia di Abad Perubahan Iklim Green Democracy adalah paradigma baru yang harus menjadi fondasi keputusan publik di Indonesia. Demokrasi yang tidak hanya mendengar suara rakyat, tetapi juga suara bumi. Demokrasi yang berpikir menjaga masa depan, setelah belajar dari kesalahan masa lalu.

Suara hutan yang ditebang, suara sungai yang meluap, suara gunung yang retak, dan suara generasi mendatang yang menunggu apakah kita akan bijak atau lalai. Keputusan pembangunan tidak boleh lagi hanya menimbang pertumbuhan ekonomi. Ia harus menghitung biaya ekologis dan risiko masa depan. Harus balance. Seimbang, selaras. Harmoni. Itu adalah nilai-nilai original, asli budaya yang diturunkan nenek moyang kita.


Green Democracy adalah cara agar bangsa ini tetap memiliki masa depan. Karena ini bukan tentang hutan yang ditebang, tetapi tentang masa depan yang ikut lenyap. Kita mewarisi bumi dari leluhur, tetapi meminjamnya dari anak cucu. Dan kita tidak boleh mengembalikannya dalam keadaan rusak.

Enam Langkah Nasional untuk Menghentikan Sejarah Kelam
Pertama, memperkuat BNPB–BMKG–Basarnas menjadi satu ekosistem tangguh setara FEMA (USA). Krisis iklim tidak bisa dihadapi dengan lembaga yang berjalan sendiri-sendiri. Tidak boleh berkotak-kotak, harus saling terkoneksi dan kolaborasi.
Kedua, melakukan audit nasional terhadap seluruh izin ekstraktif sejak Orde Baru. Transparansi adalah fondasi keadilan ekologis.
Ketiga, moratorium izin baru di kawasan rawan ekologis seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Keempat, membangun Peta Risiko Ekologis Nasional berbasis satelit dan kecerdasan buatan, untuk mendeteksi bencana sebelum terjadi. Early Warning System yang semakin peka dan terintegrasi secara digital.
Kelima, memberi insentif pajak hijau (Green Tax Incentive) bagi perusahaan yang benar-benar mengurangi emisi, menggunakan energi bersih, dan menjalankan standar ESG.
Keenam, merehabilitasi 3 juta hektare hutan dalam 5–10 tahun melalui gerakan nasional penanaman kembali.

Jangan Biarkan Sejarah Menghukum Kita.
Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton dalam pusaran perubahan iklim global. Apalagi menjadi korban? Kita harus memimpin, bukan sekadar bertahan. Bukan hanya membangun negeri, tetapi menyelamatkannya bumi. Karena pada akhirnya, data tidak pernah bohong dan sejarah kelam tidak boleh dibiarkan berulang. (Agus)

Dibuka Ketua KONI Surabaya, 100 Atlet Anggar Bersaing di Piala KONI


Jatim, nusantarabicara   --  Ketua KONI Surabaya, Arderio Hukom (kiri) saat membuka Kejuaraan Anggar Piala KONI Antar Club se Surabaya di Sutos, Sabtu (6/12). wawan Triyanto/bhirawa

Sekitar 100 atlet anggar dari delapan klub bersaing untuk bisa meraih juara umum Piala KONI 2025 yang digelar di Sutos Surabaya 5-7 Desember.

Ketua KONI Surabaya, Arderio Hukom memberikan apresiasi atas terselenggaranya Kejuaraan Anggar Piala KONI Antar Club se Surabaya apalagi diikuti oleh banyak atlet muda yang diharapkan bisa menjadi andalan Surabaya di beberapa kejuaraan baik ditingkat daerah hingga internasional.

Ketua KONI Surabaya Aderio Hukom dan Ketua IKASI Surabaya Rusli Ali Kurniawan bersama para juara Piala KONI 2025.

“Saya mengapresiasi sekali buat IKASI Pengkot Surabaya dan juga Pengprov IKASI Jawa Timur karena di tengah situasi peralihan ketua KONI Surabaya tapi tetap diselenggarakan dengan baik dan pesertanya yang luar biasa banyak. Selain itu saya juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua atlet yang mendampingi selama pertandingan, ” tutur Arderio Hukom usai membuka kejuaraan Piala KONI cabor anggar, Sabtu (6/12).

Ia juga berharap IKASI Surabaya terus menggelar kejuaraan agar memberikan kesempatan para atlet untuk bertanding.
“Semoga lebih banyak lagi kompetisinya karena saya yakin kalau teman-teman atlet ini banyak bertanding pasti lebih terasah lagi kemampuannya dan refleksnya. Jadi otomatis saya lebih berkeyakinan anggar Surabaya akan lebih memiliki banyak atlet lagi yang bisa disumbakan untuk Jawa Timur, ” terang pria yang baru saja di lantik sebagai Ketua KONI Surabaya beberapa waktu lalu.

Ditemui di lokasi pertandingan, Ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Surabaya, Rusli Ali Kurniawan mengatakan, untuk Piala KONI tahun ini cukup semarak karena diikuti sekitar 100 atlet dari delapan klub yang ada di Surabaya.

“Alhamdulillah berjalan dengan sukses apalagi dengan hadirnya ketua Koni Surabaya jadi semoga ke depan Piala KONI lebih semarak. Selain itu tahun ini di Surabaya sudah digelar sebanyak empat event, ” katanya.

Sementara itu, delapan klub yang menurunkan atlet terbaiknya di Piala KONI adalah,
Gasta Fencing Club (FC) Surabaya FC,
Smanga (SMA Muhammadiyah 3) FC, Rini FC, Badrul FC, MBA Spartan FC, M 2 (Muhammadiyah 3) FC dan Naval FC. wwn (Agus)

Entri yang Diunggulkan

Ecobuild Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 "Best Grand Consultant of the Year"

Jakarta, nusantarabicara ---  GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip gre...

Postingan Populer