24 Nov 2025

Wujudkan Tranformasi Polri yang Profesional, Kapolri Kumpulkan Kapolda dan Kapolres se-Indonesia


Jakarta, nusantarabicara    --   Polri akan menggelar Apel Kasatwil Tahun 2025 pada 24 - 26 November 2025 di Mako Pusat Latihan Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor. Kegiatan ini  diikuti sebanyak 607 peserta, terdiri dari pejabat utama Mabes Polri, para Kapolda, Karo Ops, hingga seluruh Kapolres dari berbagai wilayah Indonesia.Apel Kasatwil tahun ini mengusung tema “Transformasi Polri yang Profesional untuk Masyarakat”. 

Selama kegiatan berlangsung, peserta akan mendapatkan paparan dari berbagai narasumber strategis, baik internal maupun eksternal, di antaranya Menteri Hukum dan HAM, Panglima TNI, Kapolri, PJU Mabes Polri, Komisi Percepatan Reformasi Polri, serta sejumlah pakar dan ahli.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa Apel Kasatwil merupakan momentum penting bagi jajaran kepolisian untuk memperkuat arah kebijakan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.“Apel Kasatwil Polri ini diselenggarakan sebagai forum strategis untuk merumuskan langkah konkret dalam memperkuat profesionalisme Polri dan memastikan sinergi dengan arah kebijakan nasional,” jelas Brigjen Trunoyudo, Minggu (23/11/25).

Ia menegaskan bahwa melalui kegiatan ini, Polri diharapkan semakin siap menjalankan peran sebagai instrumen negara dalam menjaga stabilitas keamanan sekaligus menjadi mitra masyarakat dalam mendukung pembangunan nasional.“Bu keamanan, sekaligus sebagai mitra masyarakat dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjutnya.

Selain itu, kegiatan ini juga akan dihadiri sejumlah perwakilan Atase Kepolisian dari berbagai negara sahabat. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan internasional terhadap komitmen Polri dalam memperkuat profesionalisme.

' Acara ini juga akan dihadiri sejumlah perwakilan Atase Kepolisian dari berbagai negara sahabat,” tutup Brigjen Trunoyudo. (Agus)

Bakamla RI dan Hellenic Coast Guard Bilateral Meeting 2025


Athena, nusantarabicara  -–  Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., menggelar pertemuan bilateral dengan Hellenic Coast Guard (HCG) guna memperkuat kerja sama di bidang keamanan dan keselamatan maritim. Pertemuan dilaksanakan di kantor Pusat HCG di Pireus, Yunani, Senin (24/11/2025).

Bilateral meeting ini guna membahas dan mendiskusikan Memorandum of Understanding (MoU) on maritime security and safety cooperation. Kepala Bakamla RI menegaskan bahwa MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intens (LoI) yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada tahun 2018 silam.

Pengembangan kerja sama ini menjadi bagian penting dari kedua instansi dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan keselamatan laut di wilayah kawasan. Lebih lanjut, perencanaan peningkatan kapasitas bagi kedua instansi turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dari hasil pertemuan ini, HCG menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Bakamla RI. Kerja sama antara kedua belah pihak yang telah terjalin sejak penandatanganan LoI pada 2019 ini diharapkan semakin mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Yunani. 

Pada pertemuan ini, Kepala Bakamla RI di dampingi oleh Deputi Kebijakan dan Strategi (Jakstra) Laksda Bakamla Didong Rio Duta Purwokuntjoro, S.T., M.A.P., M.Tr.(Han)., M.Tr.Opsla., dan Direktur Kerja Sama Bakamla RI Laksma Bakamla Askari, P.S.C., S.I.Kom., M.Sc., M.A. (*)


TNI AU Jaring Calon Penerbang Perwira Karier Lewat Aptitude Test di Wingdik 100/Terbang


Jakarta, nusantarabicara   --   TNI Angkatan Udara (TNI AU) menggelar aptitude test bagi sembilan calon siswa penerbang Perwira Prajurit Karier (Pa PK) dari lulusan Program Studi (Prodi) Sarjana Terapan Penerbang Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug.

Ujian tersebut digelar di Wing Pendidikan (Wingdik) 100/Terbang Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pada 19-27 November 2025. Aptitude test merupakan bagian dari proses seleksi yang diharapkan mampu melahirkan para penerbang andal dan siap mengabdi bagi negara melalui TNI Angkatan Udara.

Komandan Wingdik 100/Terbang Kolonel Pnb Mochammad Yunus berpesan para peserta dapat menjalani rangkaian proses tes dengan penuh kesungguhan serta disiplin.

“Tahapan seleksi ini merupakan ajang pembuktian kemampuan terbang sekaligus evaluasi untuk mengukur potensi individu, kesiapan mental, serta kompetensi dasar para peserta,” tutur Danwingdik 100/Terbang dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau), Senin (24/11).

Sebelumnya, TNI AU melalui Dinas Administrasi Personel TNI Angkatan Udara (Disminpersau) telah melakukan sosialiasi rekrutmen penerbang Perwira Prajurit Perwira Karier (Pa PK) di PPI Curug, Tangerang, Banten pada 11 November 2025.

Pada kesempatan tersebut, Kadisminpersau Marsma TNI Hendrayansah menjelaskan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk menjaring calon penerbang potensial dari lulusan sekolah penerbangan nasional yang memiliki kemampuan, dedikasi, serta semangat juang tinggi untuk mengabdi kepada bangsa melalui TNI Angkatan Udara.

“Selain itu, sosialisasi ini juga menjadi sarana untuk memperkuat kerja sama antara TNI AU dan dunia pendidikan, khususnya PPI Curug,” jelas Kadisminperasu. (Agus)

Bakamla RI dan Hellenic Coast Guard Bilateral Meeting 2025


Athena,  nusantarabicara   --–  Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., menggelar pertemuan bilateral dengan Hellenic Coast Guard (HCG) guna memperkuat kerja sama di bidang keamanan dan keselamatan maritim. Pertemuan dilaksanakan di kantor Pusat HCG di Pireus, Yunani, Senin (24/11/2025)

Bilateral meeting ini guna membahas dan mendiskusikan Memorandum of Understanding (MoU) on maritime security and safety cooperation. Kepala Bakamla RI menegaskan bahwa MoU ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intens (LoI) yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak pada tahun 2018 silam.

Pengembangan kerja sama ini menjadi bagian penting dari kedua instansi dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan keselamatan laut di wilayah kawasan. Lebih lanjut, perencanaan peningkatan kapasitas bagi kedua instansi turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dari hasil pertemuan ini, HCG menyatakan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Bakamla RI. Kerja sama antara kedua belah pihak yang telah terjalin sejak penandatanganan LoI pada 2019 ini diharapkan semakin mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Yunani. 

Pada pertemuan ini, Kepala Bakamla RI di dampingi oleh Deputi Kebijakan dan Strategi (Jakstra) Laksda Bakamla Didong Rio Duta Purwokuntjoro, S.T., M.A.P., M.Tr.(Han)., M.Tr.Opsla., dan Direktur Kerja Sama Bakamla RI Laksma Bakamla Askari, P.S.C., S.I.Kom., M.Sc., M.A. (Agus)

Unindra Dukung Program Magang bagi Lulusan Baru Perguruan Tinggi


JAKARTA, nusantarabicara   --   Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) masih  memperpanjang masa pendaftaran program pemagangan lulusan baru atau fresh graduate perguruan tinggi.

Rektor Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Prof. Dr. H. Sumaryoto mengatakan bahwa program tersebut baik dapat beberapa point antara lain mengurangi pengangguran ,ada dampak ekonomi karena peserta di beri honor dari hal tersebut dan bagi peserta dapat pengalaman tuturnya

Memang kondisi ekonomi Indonesia dan dunia sedang tidak baik baik saja .Akibat perang , perang dagang ,perubahan iklim dan bencana alam serta berbagai hal lainya.

" Harapannya semoga program dapat bermanfaat bagi peserta dan dunia usaha serta berkelanjutan. , " ujarnya di kampus Selasa (18/11)

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan Program Magang Berdampak 2025.

Tujuan program ini untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja dan mempersiapkan mereka menjadi pelaku perubahan di masa depan.

Adalah untuk memberikan kesempatan magang yang lebih merata dan luas, serta terdistribusi di semua provinsi untuk para lulusan sarjana dan diploma. (Agus)

Talkshow Penguatan Moderasi Beragama bagi Ulama Dikota BEKASI , Revitalisasi Peran Ulama Perempuan Menuju Kota BEKASI yang Nyaman dan Sejahtera


Jabar, nusantarabicara  --  PD PERSIS Kota Bekasi bekerjasama dengan Yayasan Darul Fajar Kota Bekasi menyelenggarakan kegiatan Talkshow, segmentasi talkshow ini diutamakan kepada Ulama perempuan di lingkungan Kota Bekasi. Menurut H. Dadan Kurniawan, S.Ag. selaku ketua panitia kegiatan, dalam sambutannya menyampaikan talkshow ini diselenggarakan sebagai ruang dialog terbuka dan reflektif bagi para ulama se-Kota Bekasi untuk memperkuat pemahaman dan komitmen terhadap moderasi beragama, sekaligus merevitalisasi peran ulama perempuan sebagai agen perubahan.(Rabu, 19 November 2025)

H. Abdul Kohar, S.Pd., selaku Ketua PD PERSIS Kota Bekasi menyampaikan bahwa Kota Bekasi sebagai kota urban yang multikultural memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman keagamaan. Di tengah dinamika masyarakat yang kompleks, peran ulama menjadi sangat penting dalam membimbing umat menuju kehidupan beragama yang damai, toleran, dan berkeadaban. Moderasi beragama bukan hanya wacana, melainkan pendekatan aktif yang menolak ekstremisme dan mengedepankan keseimbangan antara keyakinan dan kemanusiaan. 

KH. Mahmud Rahmatullah, S.Pd.I. selaku Ketua DKM Al-Fajar menambahkan bahwa Ulama perempuan, khususnya, memiliki kontribusi yang khas dan mendalam dalam membangun narasi keagamaan yang inklusif, ramah keluarga, dan berpihak pada keadilan sosial. Namun, peran mereka sering kali belum mendapatkan ruang yang proporsional dalam forum-forum keagamaan dan kebijakan publik. Padahal, suara dan kepemimpinan ulama perempuan sangat relevan dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam isu pendidikan, kesehatan keluarga, dan perlindungan sosial.

Bertindak selaku Keynote Speech adalah  Ibu Hj. Marwah Zaitun, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bekasi. Beliau menyampaikan bahwa peran ulama perempuan menuju kota bekasi yang nyaman dan sejahtera dapat dilakukan melalui pembinaan spiritual dan karakter, pemberdayaan ekonomi dan sosial, pendidik dan generasi penerus. Tantangan yang tengah dihadapi hari ini antara lain adalah pengaruh budaya asing, hoaks, isu SARA, dan pengaruh media sosial. Diperlukan ulama perempuan tangguh yang dapat menghadapi semua tantangan tersebut.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, mulai dari intelektual perempuan, aktivis perempuan, dan ketua ormas perempuan yaitu Dr. Hj. Tuty Mariani, M.M. (Dewan Pakar Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid Indonesia/BKMM Kota Bekasi), Ir. Hj. Nur Indah Harahap, S.Komp., S.Si. (Pendiri dan Pembina Asosiasi Tuli Muslim Indonesia dan Pembina Yayasan Tuli Ibtisamah Mulia Kota Bekasi), dan Hj. Lilis Nuraini, S.Ag., M.A. (Ketua PD Persatuan Islam Istri/PERSISTRI Kota Bekasi). 

Sebagai intelektual perempuan, Dr. Hj. Tuty Mariani, M.M. menyampaikan bahwa para ulama berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia: mereka menjadi penggerak rakyat, pemimpin organisasi, penyusun gagasan kebangsaan, hingga pengobar semangat jihad melawan penjajah. Peran ulama dalam mencapai kemerdekaan tidak hanya sebagai tokoh agama, tetapi juga arsitek kebangsaan. Mereka menggerakkan rakyat, menyumbangkan gagasan politik, dan mengorbankan segalanya demi tegaknya Indonesia merdeka. Tanpa ulama, perjuangan bangsa tidak akan sekuat dan sebermakna seperti yang kita kenal hari ini.

Sebagai aktivis perempuan, Ir. Hj. Nur Indah Harahap, S.Komp., S.Si. menyampaikan bahwa peran ulama (perempuan) dalam menjaga nilai kemanusiaan & keadilan sosial antara lain: 1) memberikan pengajaran kepada ummat secara efektif dan strategis; 2) memberikan keteladanan dalam kepedulian terhadap masyarakat rentan; 3) memberikan problem solving dan advokasiterhadap masalah yang dihadapi ummat; 4) berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi ummat; 5) terus belajar dan mengembangkan wawasan dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan zaman.

Sebagai salah satu ketua ormas perempuan di Kota Bekasi, Hj. Lilis Nuraini, S.Ag., M.A. menyampaikan bahwa  dakwah di era digital menghadapi tantangan berupa persaingan konten,  maraknya informasi tidak valid, keterbatasan literasi digital da’i, dan komersialisas iajaran. Untuk menjawabnya, dakwah perlu mengadopsi strategi yang memanfaatkan teknologi secara optimal melalui konten yang menarik, penggunaan berbagai platform digital, peningkatan kompetensi digital da’i, serta menjaga keaslian ajaran. Interaksi dengan audiens dan penerapan etika komunikasi daring juga menjadi kunci agar dakwah tetap efektif, inklusif, dan relevan di tengah perubahan masyarakat modern.

Di akhir acara, semua sepakat bahwa dengan penguatan moderasi beragama dan revitalisasi peran ulama perempuan, Kota Bekasi meneguhkan komitmennya untuk menjadi ruang yang nyaman, sejahtera, serta harmonis dalam keberagaman. Penguatan moderasi beragama bagi ulama di Kota Bekasi, terutama ulama perempuan, diharapkan dapat menjadi kunci untuk mewujudkan Kota Bekasi yang nyaman dan sejahtera, di mana semua warga dapat hidup dalam harmoni dan toleransi, serta mencapai kemajuan dan kemakmuran bersama. (Agus)

BRI Pondok Gede Serahkan Klaim Asuransi BRILife Kepada Ahli Waris


Pondok Gede, nusantarabicara   --   Penyerahan klaim meninggal dunia nasabah BRI BO Pondok Gede Alm. Bpk Saamin Kepada ahli waris yang diserahkan secara simbolis oleh Ibu Siti Sopiati (MO BRI BO Pondok Gede) dan Bpk Hardi Saut Panusunan Siagian (SBM BRI BO Pondok Gede)
Nasabah mengikuti produk perlindungan asuransi BRILife Aurora Plus | pembayaran 1x dengan total manfaat sebesar Rp 83.333.30

Pembayaran klaim ini sebagai bukti komitmen BRILife kepada semua nasabah tercinta
Banyak hal dan kemungkinan yang tidak terduga di masa depan. Persiapkan dan Lindungi diri kita dari sekarang dan #BeRIketenangan untuk keluarga. (Agus)

IAGL ITB Salurkan Bantuan Logistik dan Tenaga Relawan untuk Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru


Pronojiwo, Lumajang, nusantarabicara   —   Ikatan Alumni Geologi ITB (IAGL ITB) 24 November 2025 menyalurkan bantuan logistik dan mengerahkan tenaga relawan untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara IAGL ITB, Yayasan Mandala Srimanganti Lestari, Wanadri Bandung, Mupalas Surabaya, dan Gimbal Alas Malang, serta didukung oleh donasi logistik dari ANTAM.

Ketua IAGL ITB, Abdul Bari, menegaskan pentingnya respons cepat dan terkoordinasi untuk membantu masyarakat, terutama kelompok rentan.
“Dalam situasi bencana, perhatian terhadap anak-anak harus menjadi prioritas. Kami mengapresiasi dedikasi para relawan dari berbagai komunitas dan dukungan dari ANTAM serta Yayasan Mandala Srimanganti Lestari. Kolaborasi lintas profesi dan komunitas seperti ini merupakan kekuatan kita dalam mempercepat pemulihan,” ujarnya.

Bantuan logistik yang disalurkan oleh IAGL ITB dan para mitra mencakup kebutuhan dasar pengungsian, termasuk paket bantuan khusus anak-anak, yang terdiri atas:

1. Mainan edukatif dan penghibur
2. Mukena anak
3. Kerudung
4. Peci
5. Sarung
6. Kaos dan sepatu anak
7. Buku gambar, buku mewarnai, dan krayon

Selain bantuan logistik, tim relawan juga memberikan dukungan lapangan berupa pendataan, distribusi barang, serta fasilitasi layanan psikososial dan ruang pendidikan darurat untuk anak-anak di wilayah terdampak.

Ketua Yayasan Mandala Srimanganti Lestari, Gilang Gautama Putra, menyampaikan apresiasi atas kontribusi IAGL ITB.
“Anak-anak adalah kelompok paling rentan dalam setiap bencana. Bantuan dari IAGL ITB, ANTAM, dan para mitra memastikan mereka mendapat perlindungan, dukungan emosional, dan kebutuhan dasar yang layak. Ini adalah bukti bahwa solidaritas masih menjadi kekuatan terbesar bangsa,” ujarnya.

IAGL ITB akan terus melakukan monitoring kebutuhan pengungsi di Pronojiwo dan berkoordinasi dengan BPBD serta pemerintah desa untuk memastikan bantuan tersalurkan secara tepat, berkelanjutan, dan berfokus pada pemulihan tahap awal.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara akademisi, komunitas relawan, profesi geologi, dan BUMN dapat memperkuat ketangguhan masyarakat di wilayah rawan bencana. (Gilang)

Babinsa Koramil 2403/Paseh dan Warga Gotong Royong Bersihkan Longsor di Desa Laksana

Nusantara Bicara Jabara

Serka Engkos Kosasih, Babinsa Desa Laksana yang bertugas di Koramil 2403/Paseh, Kecamatan Ibun, kabupaten Bandung, turut terjun langsung bahu-membahu bersama warga masyarakat membersihkan material longsor yang menimpa Kampung Garung RT 01 RW 11, Desa Laksana. Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan pasca terjadinya tebing longsor akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada malam hari sebelumnya, tepatnya pada hari Senin, 24 November 2025.

Musibah longsor yang terjadi membuat beberapa area di Kampung Garung terhalang material longsor berupa batu, tanah, dan ranting pohon. Hal ini tidak hanya mengganggu akses jalan bagi warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahaya tambahan jika material tersebut tidak segera dibersihkan. Merespons kondisi tersebut, Serka Engkos segera menggerakkan warga untuk melakukan kerja bakti bersama.


Kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk membantu membersihkan lokasi terdampak, tetapi juga untuk mempererat silaturahmi dengan warga serta meningkatkan semangat gotong royong di wilayah binaannya. "Kita tidak bisa berdiri sendiri dalam menghadapi musibah. Dengan bekerja sama, beban yang dirasakan masyarakat akan lebih ringan," ujar Serka Engkos saat memimpin kerja bakti.

 Selama kegiatan berlangsung, ratusan warga turut berpartisipasi dengan antusias. Mereka bekerja sama dengan teratur, menggunakan alat-alat sederhana seperti cangkul, baki, dan ember untuk memindahkan material longsor. Babinsa juga memberikan arahan agar kerja bakti berjalan dengan aman dan efisien, memastikan tidak ada kecelakaan yang terjadi selama prosesnya.

 Kegiatan kerja bakti berjalan dengan aman dan lancar hingga selesai pada sore hari. Hasilnya, akses jalan di Kampung Garung kembali terhubung dan material longsor yang menimbulkan bahaya berhasil dibersihkan. Kejadian ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang tinggi antara Babinsa dan warga Desa Laksana dalam menghadapi tantangan bersama.

 Warga yang terdampak menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan bantuan Babinsa. "Kami sangat senang dan berterima kasih kepada Pak Babinsa yang selalu ada di saat kita butuhkan. Tanpa bantuannya, mungkin kita butuh waktu lebih lama untuk membersihkan ini,"

 Setelah kegiatan selesai, Serka Engkos juga mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi musibah lain akibat musim hujan. Ia menyarankan agar warga selalu memantau kondisi lingkungan sekitar dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda bahaya seperti gerakan tanah atau tebing yang rapuh"tutupnya

 

Nusantara Bicara/Pendim 0624/kab.Bandung

FPI Berharap Semua Tamu Undangan Hadir Pada Acara Reuni 212 Dan Menjadi Momentum Persatuan Umat Islam


Jakarta, nusantarabicara  --   Front Persaudaraan Islam (FPI) berencana bakal ikut reuni aksi 212, pada Selasa (2/12/2025) di tugu Monas mendatang.

Ketua Umum FPI, Habib Muhammad Alatas, mengatakan bahwa dalam reuni nanti kemungkinan besar bakal ada sejumlah tokoh yang bakal hadir.

Salah satu tokoh yang diundang dalam aksi tersebut yakni Presiden Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan. Namun hingga saat ini belum ada tokoh yang mengonfirmasi kehadiran.

“Kalau hadir nggak hadir emang kurang tahu ya,” kata Muhammad Alatas, di kawasan Jakarta Timur, Minggu (23/11/2025).

Menantu dari Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab itu berharap semua pihak bisa hadir dalam reuni nanti. Sehingga, acara ini juga bisa menjadi momentum persatuan.

“Semoga semua bisa hadir lah. Artinya kita pengen semua pihak, jadi udah nggak ada bergrup-grup lagi. Kita pengen semua bisa hadir, semua bisa bersatu,” jelasnya.

“Karena ini beban negara gak ringan, beban Indonesia berat. Untuk menyelesaikan Palestina juga perlu persatuan dan kesatuan,” imbuhnya.

Mengingat, belakangan pada bulan Agustus lalu, masyarakat sempat mendapatkan perilaku yang kurang mengenakan buntut aksi demonstrasi.
Sejauh ini, Muhammad Alatas juga mengaku jika telah mengundang langsung Gubernur Jakarta, Pramono Anung.
Dari hasil pembicaraan dengan Pramono, lanjut Muhammad, Pram mengaku sebagai alumnus dari aksi 212.

“Beliau tidak menjawab secara letter luck akan hadir, tapi beliau hanya mengatakan saya alumnus juga habib. Nah mudah-mudahan itu jadi syarat ya kita nerjemahin ini mudah-mudahan hadir. Jadi secara umum positif, lah,” pungkasnya. (Ar)


Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali” – Kisah Penuh Luka dan Harapan, Terinspirasi dari Nyata di Ranah Minang


Jakarta, nusantarabicara   —   Sebuah karya yang menggugah emosi dan membuka mata tentang arti keluarga diluncurkan dengan judul “Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali”, ditulis oleh Nia, seorang penulis muda yang terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Ranah Minang. Karya ini menghadirkan perjalanan batin seorang anak yang merindukan sosok ayah, sekaligus menggambarkan realitas sosial yang acap kali tersembunyi di balik budaya, tradisi, dan dinamika keluarga.

Film ini menyoroti perjalanan seorang anak perempuan yang terjebak dalam kerinduan mendalam terhadap sosok ayah yang pergi tanpa kabar. Dalam kebingungan dan luka batin yang terus menganga, sang anak mempertanyakan keberadaannya sendiri—“Apakah aku harus mati agar ayah kembali hidup untukku?” Sebuah kalimat yang menggambarkan betapa rapuhnya hati seorang anak yang merindukan kasih sayang.

film Nia juga dibintangi oleh Qya Ditra, Helsi Herlinda, Neno Warisman, Zainal Chaniago, Eka Putri Maharani, Aisyah Zahira, Ida Leman, Machika Eva Luna, Adi Danoe, Diza Refengga dan Syakhi Riez. Dalam film ini juga menghadirkan cameo Menteri Kebudayaan Republik Indonesia dan Gubernur Sumatera Barat sebagai special guest. 

Film ini disutradarai oleh Aditya Gumay dan Ronny Mepet dengan produser Ruben Onsu, Aditya Gumay dan Nicki RV. Rencananya sebagian dari hasil penjualan tiket film Nia akan didonasikan untuk membangun Rumah Tahfizd Qur’an dan Pesantren serta kegiatan sosial lainnya.

Dalam karya ini, Nia mengurai kisah pilu seorang anak perempuan yang hidup dalam bayang-bayang kehilangan figur ayah, bukan karena kematian, tetapi karena jarak emosional dan perpisahan yang tak pernah dimengerti. Judul yang kuat—“Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali”—menjadi gambaran nyata tentang betapa dalamnya luka yang dirasakan seorang anak ketika ia merasa tidak lagi dianggap, tidak lagi dicari, dan tidak lagi dicintai.

Mengangkat latar budaya Minangkabau yang kaya nilai, karya ini tidak hanya menyuguhkan kesedihan, tetapi juga menghadirkan kekuatan perempuan, keteguhan seorang ibu, serta harapan yang perlahan tumbuh di tengah luka. Pembaca akan dibawa masuk ke suasana kampung, adat, dan kehidupan sosial masyarakat Minang yang menjadi bingkai emosional cerita.

“Film ini saya buat untuk membuka mata kita bahwa luka terdalam seorang anak sering kali lahir dari kepergian seorang ayah. Pertanyaannya, mengapa seorang anak harus merasa ‘mati’ dulu agar sosok ayah kembali melihatnya?”.ujar Aditya Gumay

Aditya mengungkapkan bahwa film ini terinspirasi dari kisah nyata yang ia temui saat melakukan riset mendalam mengenai dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikologis anak. Cerita dalam film menggambarkan bagaimana seorang anak perempuan berjuang mempertahankan cinta dan keberadaan ayahnya yang memilih pergi, hingga membuatnya terjebak dalam pertanyaan paling gelap: apakah kehilangannya adalah salahnya sendiri?

Menurut Aditya, banyak anak yang tumbuh dengan luka yang tak pernah mereka sampaikan—entah karena takut, malu, atau tidak mengerti cara mengungkapkannya. Film ini ingin memberikan suara kepada mereka.

Karya ini juga menjadi refleksi bagi banyak keluarga di Indonesia, khususnya mengenai pentingnya peran ayah, dampak emosional dari perpisahan, serta suara anak-anak yang sering kali tak terdengar. Melalui bahasa yang mengalir dan kedalaman emosi, Nia berhasil menjadikan kisah nyata ini sebuah karya yang menyentuh dan meninggalkan pesan mendalam.

Aditya mengungkapkan bahwa film ini terinspirasi dari kisah nyata yang ia temui saat melakukan riset mendalam mengenai dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikologis anak. Cerita dalam film menggambarkan bagaimana seorang anak perempuan berjuang mempertahankan cinta dan keberadaan ayahnya yang memilih pergi, hingga membuatnya terjebak dalam pertanyaan paling gelap: apakah kehilangannya adalah salahnya sendiri?

Menurut Aditya, banyak anak yang tumbuh dengan luka yang tak pernah mereka sampaikan—entah karena takut, malu, atau tidak mengerti cara mengungkapkannya. Film ini ingin memberikan suara kepada mereka.

Haruskah Aku Mati Agar Ayah Kembali” rencananya akan dipublikasikan dalam bentuk buku dan adaptasi visual pendek. Nia berharap karya ini dapat menjadi jembatan empati, membuka percakapan tentang keluarga, dan mengingatkan bahwa cinta anak adalah cinta yang paling jujur dan paling mudah terluka.(Ardendi)

Wujudkan Tranformasi Polri yang Profesional, Kapolri Kumpulkan Kapolda dan Kapolres se-Indonesia

Jakarta, nusantarabicara     --   Polri akan menggelar Apel Kasatwil Tahun 2025 pada 24 - 26 November 2025 di Mako Pusat Latihan Korbrimob P...