6 Des 2025

Rusak 50 Hektare Lahan, Aktivitas Tambang Ilegal di Banten Rugikan Negara Rp18,3 Miliar


Banten, nusantarabicara   --  Kepolisian Daerah (Polda) Banten mengungkap dampak kerusakan lingkungan yang signifikan akibat aktivitas pertambangan tanpa izin (PETI).

Berdasarkan hasil penindakan, aktivitas tambang ilegal di Banten telah merusak lahan seluas kurang lebih 50 hektare.

Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, mengungkapkan bahwa praktik ilegal ini tidak hanya merusak alam, tetapi juga menyebabkan kerugian negara yang besar.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, Kamis (4/11/2025).

“Mereka mengelola sekitar 50 hektare. Kerugian negara mencapai Rp18,3 miliar,” kata Hengki.

Kehilangan Potensi Pajak dan Kerusakan Lingkungan
Hengki menjelaskan, angka kerugian Rp18,3 miliar tersebut dikalkulasikan dari nilai kerusakan lingkungan yang ditimbulkan serta hilangnya potensi pendapatan negara dari sektor pajak pertambangan yang tidak dibayarkan.

Dalam pengungkapan kasus ini, Kapolda didampingi oleh Direktur Reskrimsus Polda Banten Kombes Pol Yudhis Wibisana, Plt Kabid Humas AKBP Meryadi, dan Kepala Dinas ESDM Banten Ari James Faraddy.

Operasi penindakan dilakukan secara intensif sepanjang bulan Oktober hingga November 2025.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Banten berhasil menangani total 10 kasus, yang terdiri dari lima kasus galian C (tanah/pasir/batu) dan lima kasus tambang emas tanpa izin.

8 Tersangka dan Sebaran Lokasi Tambang
Dari 10 kasus tersebut, polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka. Mereka berinisial YD, AN, MS, KR, MS, AU, SB, dan SS. Para tersangka diketahui berperan sebagai pemilik modal sekaligus pelaksana operasional di lapangan. (Agus)

Di Kuliah Umum ISKA-STIK Sint Carolus, Prof. dr. Terawan Paparkan Tentang Sistem Rujukan Kesehatan


Jakarta, nusantarabicara   --   Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) bersama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Sint Carolus menggelar Serial Kuliah Umum Kesehatan ke-3 dengan tema “Kebijakan,Komunikasi,dan Teknologi dalam Membangun Sistem Rujukan Kesehatan yang Efektif dan Inklusif” pada Jum'at (05/12/2025) di Gedung Pascasarjana STIK Sint Carolus, Salemba Tengah,Jakarta Pusat. 

Acara ini menjadi ruang dialog strategis untuk menjawab tantangan Sistem Rujukan Kesehatan yang hingga kini masih menjadi persoalan mendasar dalam pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.

Kuliah Umum ini menghadirkan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto,Sp.Rad (K) Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan sebagai pemberi keynote speech. 

Dalam paparannya,Prof. dr. Terawan menekankan bahwa sistem rujukan merupakan “jantung dari layanan kesehatan” yang menentukan kualitas penanganan pasien di seluruh  pelayanan.

Prof. dr. Terawan menegaskan bahwa pusat dari sistem kesehatan bukanlah fasilitas atau tenaga medis,tetapi pasien itu sendiri. “Ketika kita membangun sistem rujukan,yang harus ditempatkan di tengah adalah manusia pasien bukan teknologi atau prosedur,”ujarnya.

Prof. dr. Terawan menyoroti bahwa teknologi justru harus “memanusiakan”,bukan menambah kerumitan administrasi. Ia juga memaparkan tantangan klasik yang masih membayangi pelaksanaan rujukan di Indonesia,seperti disparitas antarwilayah,beban rujukan yang terlalu berat di rumah sakit rujukan besar,serta perbedaan standar kompetensi di berbagai daerah. 

Selain itu,Prof. dr. Terawan menyinggung belum terintegrasinya data kesehatan nasional akibat perbedaan sistem di tingkat daerah yang mengacu pada otonomi daerah.

Menurut Prof. dr. Terawan,sistem rujukan ideal harus dibangun sebagai sebuah ekosistem terpadu. Integrasi mulai dari puskesmas hingga rumah sakit tingkat lanjut diperlukan agar beban layanan dapat terdistribusi dengan baik. “Kalau ekosistemnya tidak terbangun,pasien yang paling dirugikan,”tegasnya.

Sementara itu,Dr. Obrin Parulian,M. Kes,Direktur Pelayanan Klinis Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan program kesehatan untuk semua yang berarti menjangkau semua penduduk,seluruh jenis layanan,dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Target ini menjadi tantangan tersendiri mengingat beban penyakit di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Obrin juga mengungkap kebutuhan nasional terhadap sekitar 70.000 dokter spesialis,sebuah angka yang mencerminkan kesenjangan besar dalam ketersediaan tenaga kesehatan di berbagai daerah. Pemerintah kini melakukan perubahan mendasar dalam pengelolaan rumah sakit, termasuk mengubah sistem klasifikasi rumah sakit yang sebelumnya berbasis jumlah tempat tidur, menjadi berbasis kemampuan layanan.

“Dengan pendekatan baru ini,rujukan bisa lebih tepat sasaran karena pasien dirujuk berdasarkan kemampuan layanan,bukan sekadar kapasitas fisik,”jelas Obrin.

Obrin menambahkan bahwa transformasi layanan rujukan membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.

Dari sisi komunikasi publik,FX Handoko Agung,S.Sos,Komisioner Komisi Informasi Pusat,menjelaskan pentingnya transparansi informasi dalam mendukung kelancaran sistem rujukan. Menurutnya,masyarakat berhak memperoleh informasi yang jelas,akurat,dan mudah diakses terkait layanan kesehatan. “Transparansi adalah kunci rujukan yang tepat, efisiensi layanan,dan peningkatan kepercayaan publik,”kata Handoko.

Handoko mengingatkan bahwa keterbukaan informasi tidak hanya bermanfaat bagi pasien,tetapi juga bagi fasilitas kesehatan karena dapat meminimalkan miskomunikasi dan meningkatkan akuntabilitas. 

Sementara itu,perspektif teknologi disampaikan oleh dr. Gregorius Bimantoro,praktisi digital dari AHI. Ia menyoroti problem fragmentasi layanan dan panjangnya antrean rujukan yang sering kali menyebabkan hilangnya ‘golden period’ pada kasus gawat darurat. “Fragmentasi membuat proses rujukan tidak mulus,sehingga waktu penanganan menjadi lebih lama,”ujarnya.

Sebagai solusi,Bimo menyoroti peran platform Satu Sehat dan telemedisin sebagai langkah awal untuk menyatukan data dan mempercepat alur penanganan. Ia menekankan tiga manfaat utama digitalisasi dalam sistem rujukan: aksesibilitas, kecepatan,dan efisiensi. Menurutnya, dengan integrasi teknologi yang baik, proses rujukan dapat dilakukan secara real-time sehingga pasien mendapatkan layanan yang lebih cepat dan tepat.

Moderator acara,dr. Veronica Feinditi, MARS,menegaskan bahwa diskusi ini bukan hanya ajang pertukaran gagasan,tetapi juga momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas disiplin. Veronica menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah,tenaga kesehatan,akademisi,dan pelaku teknologi untuk mendorong transformasi Sistem Rujukan Kesehatan nasional.

Acara yang berlangsung selama tiga jam ini dihadiri oleh akademisi,praktisi kesehatan,mahasiswa, dan perwakilan lembaga terkait. Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan kritis seputar implementasi sistem rujukan serta strategi menghadapi tantangan di lapangan.

Melalui Serial Kuliah Umum Kesehatan ke-3 ini,ISKA dan STIK Sint Carolus berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan sistem rujukan yang lebih inklusif,terintegrasi,dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Para pembicara sepakat bahwa masa depan layanan kesehatan Indonesia sangat bergantung pada kemampuan sistem untuk berkolaborasi dan beradaptasi. (Git)


TNI AL Resmikan Pusat Komando Kendali Kapal Selam: Operasi Bawah Laut Kini Diawasi Berkala


Jatim,  nusantarabicara   --  Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali meresmikan sistem pusat komando dan pegendalian (sispuskodal) kapal selam di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/12). Fasilitas ini menjadi pusat kendali operasi kapal selam yang mengusung teknologi pemantauan dan integrasi sistem terbaru.

Pada kesempatan tersebut, Ali memeriksa pusat kendali, ruang server dan radio. Ia juga meninjau mart class sekolah kapal selam yang disiapkan untuk mencetak prajurit ’Hiu Kencana’ yang lebih siap dan profesional.

“Peresmian sispuskodal ini menjadi langkah strategis TNI AL dalam memperkuat kemampuan kendali operasi keamanan maritim secara terpadu,” ujar Ali, dikutip dari keterangan Dispenal, Sabtu (6/12).

Dengan sistem terbaru tersebut, Ali menilai Komando Korps Kapal Selam (Koopskasel) akan mampu memantau situasi perairan nasional secara berkala atau real time.

“Melalui sispuskodal, Kopskasel juga akan esponsif terhadap berbagai potensi ancaman maupun gangguan di wilayah yurisdiksi Indonesia,” tandasnya. (Agus)

Sarah Azhari Akui Trauma Berat Usai Direkam Diam-diam Saat Ganti Baju


JAKARTA, nusantarabicara    --  Aktris Sarah Azhari kembali mengenang pengalaman kelam yang dialaminya pada awal 2000-an.

Ia mengaku mengalami trauma mendalam setelah mengetahui dirinya direkam diam-diam saat ganti pakaian di toilet untuk sebuah casting, dan video tersebut kemudian diperjualbelikan dalam bentuk VCD gelap.

Sarah menyebut kasus yang terjadi sekitar tahun 2003 itu menjadi salah satu beban psikologis terberat dalam hidupnya.

 Ia mengungkapkan rekaman tersebut dibuat tanpa sepengetahuannya, saat ia sedang berganti baju di toilet dalam rangka mengikuti casting sebuah iklan.

“Video itu muncul karena ada orang yang diam-diam merekam saya. 

Saya waktu itu sampai harus mengingat, ini diambil di mana dan kapan, tapi susah karena banyak pemotretan yang saya jalani,” ujar Sarah dalam sebuah wawancara di studio Rumpi: No Secret.

Karena kebingungan mengingat momen tersebut, Sarah mengaku sempat curiga terhadap beberapa fotografer yang pernah bekerja dengannya.

Namun setelah berminggu-minggu mencoba mengingat, ia baru menemukan jawaban bahwa kejadian tersebut terjadi saat proses casting iklan yang langsung memberinya pekerjaan.

“Traumalah. Saking traumanya kita sampai lupa ini di mana kejadiannya. Akhirnya saya mengalami PTSD,” ucapnya.

Ibu satu anak itu mengaku semenjak insiden tersebut ia selalu was-was, terutama saat harus menggunakan toilet umum. Ia biasanya meminta pendamping atau orang terdekat untuk memastikan keamanan ruangan terlebih dahulu.

Sarah juga mengakui bahwa dirinya sempat khawatir dengan pandangan publik setelah video tersebut beredar secara ilegal. Namun dukungan keluarga, suami, dan orang-orang terdekat membuatnya bisa bertahan dan merasa lebih tenang.

Baca Juga:  Sarah Azhari Trauma Jarum Suntik
“Yang paling penting adalah orang-orang terdekat saya mendukung. Itu yang membuat saya lebih lega,” tegasnya. (Agus)

Bekerja 24 Jam, Zeni TNI AD Kebut Bangun Jembatan Bailey di Aceh


Jakarta, nusantarabicara    --    Prajurit TNI AD dari Batalion Zeni Tempur (Yon Zipur) 16/DA, Kodam Iskandar Muda (IM) kebut menyelesaikan pembangunan jembatan Bailey di Aceh.

Dilansir dari keterangan Penkodam IM, Sabtu (6/12), tampak para prajurit ini bekerja tak henti hingga larut malam.

Menyikapi ini, Panglima Kodam (Pangdam) IM, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo menyampaikan bahwa pemasangan jembatan Bailey merupakan langkah cepat dan terukur untuk memastikan roda perekonomian dan aktivitas masyarakat kembali bergerak.

“Pemasangan jembatan Bailey ini adalah solusi taktis untuk membuka kembali jalur yang terputus akibat banjir. Kami bergerak cepat agar masyarakat tidak terlalu lama mengalami hambatan mobilitas, terutama untuk akses bantuan, evakuasi, serta distribusi kebutuhan pokok,” ujarnya

Hingga saat ini, upaya pemulihan infrastruktur terus dikebut melalui percepatan pemasangan jembatan Bailey di empat lokasi terdampak. Di Kabupaten Bireuen, progres pemasangan Jembatan Teupin Reudeup, Peusangan Selatan, yang merupakan jalur alternatif penghubung Bireuen-Lhokseumawe, telah mencapai 50 persen tahap perakitan. Jembatan ini merupakan fasilitas milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan menjadi salah satu akses penting bagi masyarakat.

Di lokasi lain, Jembatan Teupin Mane, Kecamatan Juli, Bireuen, yang berada di jalur utama Bireuen-Takengon, seluruh material jembatan telah selesai diloading di lokasi, menandakan kesiapan untuk memasuki tahap pemasangan struktur. Sementara itu, Jembatan Kutablang, Bireuen, yang juga berada pada jalur vital Bireuen-Lhokseumawe, saat ini tengah dalam proses pendorongan material jembatan menggunakan inventaris darurat Zidam Iskandar Muda.

Di wilayah berbeda, Jembatan Jeurata, yang menghubungkan Pidie-Takengon, juga telah memasuki tahap pendorongan material dengan dukungan peralatan dari Yonzipur 16/DA. Keempat jembatan tersebut merupakan jalur strategis yang sangat diperlukan. (Agus)

KSAL Kumpulkan Seluruh Komandan Satuan TNI AL, Fokus Bahas Penanganan Bencana di Sumatra


Jakarta, nusantarabicara   --   Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengumpulkan seluruh komandan satuan TNI AL dari berbagai wilayah dalam apel komandan satuan yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (3/12). Salah satu fokus utama apel tahun ini adalah penanganan banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Di depan para komandan satuan, Ali menyampaikan belasungkawa atas bencana yang menimpa sejumlah daerah di Sumatra. Ia meminta seluruh prajurit yang terlibat operasi kemanusiaan menjaga kelancaran proses pencarian dan pertolongan (SAR) hingga bantuan kesehatan dan sosial yang sedang berjalan.

“Semoga prajurit Jalasena yang saat ini melaksanakan bakti kesehatan dan bakti sosial rekonstruksi diberi kemudahan, dan proses SAR di wilayah Sumatra bisa berjalan baik,” ujar Ali, dikutip dari keterangan Dispenal, Kamis (4/12).

Ali juga menegaskan kembali arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa TNI harus berada di garis depan dalam situasi darurat seperti sekarang. Hal itu ia sampaikan saat video konferensi dengan Komandan Kodaeral II Padang Laksamana Muda TNI Sarimpunan Tanjung, yang tengah menangani operasi kemanusiaan di lapangan.

“Saat ini kita tunjukkan, TNI tulus mengabdi. TNI harus selalu terdepan membantu masyarakat yang terdampak bencana,” kata Ali.

TNI AL sendiri telah mengirim sejumlah kapal perang yang membawa bantuan, mulai dari logistik, ekskavator, perahu karet, hingga perlengkapan SAR. Helikopter dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) dan pasukan Korps Marinir juga dikerahkan untuk menjangkau lokasi terdampak yang sulit diakses.

Selain membahas penanganan bencana, apel komandan satuan ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi tugas-tugas TNI AL sepanjang 2025. Ali menekankan kembali kebijakan prioritas pemerintah terkait pengamanan sumber daya alam yang perlu ditindaklanjuti di tiap satuan.

“Lewat apel ini, diharapkan kinerja dan kekompakan seluruh satuan semakin solid, baik dalam menjaga kedaulatan maupun dalam merespons cepat kebutuhan masyarakat di lapangan,” pungkas Ali. (Agus)

Perjalanan Kristika Kadarsih, Pengusaha Muda Bali yang Inspiratif


DENPASAR, nusantarabicara   --   
Kristika Kadarsih menjadi salah satu sosok wanita muda yang memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Di usia yang masih terbilang muda, perjalanan kariernya membuktikan bahwa ketekunan, keberanian, dan konsistensi mampu membawa seseorang pada pencapaian gemilang.

Memiliki rekam jejak akademik dan organisasi sejak kecil, sederet prestasi serta kiprah profesional yang terus berkembang membuat sosok Kristika layak memperoleh apresiasi.

*Latar Belakang Keluarga Berpendidikan dan Trah Darah Biru*

Lahir di Purbalingga pada 7 Juli 1990, Kristika merupakan putri tunggal dari pasangan Ir. Rukmono S.A.W, seorang Konsultan Negara, dan Dra. Kartikowati, Dosen Universitas UNSUD Purwokerto. Ia juga merupakan cucu dari M. Brahim Nitisastro bin M. Rasid Nitisastro, serta R.A Napsiah Kadarsih, yang berasal dari keluarga trah darah biru.

Tak hanya berasal dari keluarga berpendidikan mentereng, nilai-nilai kemandirian dan ketegasan menjadi karakter yang melekat kuat sejak kecil. Hal itu pula yang memotivasinya terus bergerak membangun karier di usia produktif.


*Rekam Pendidikan dan Aktivitas yang Selalu Berprestasi*

Sejak menempuh pendidikan dasar di SDN Soka Bandung dan SMPN 4 Bandung, Kristika diketahui aktif dalam berbagai kegiatan. Ia dikenal sebagai ketua kelas selama enam tahun berturut-turut serta dipercaya memimpin OSIS.

Tak hanya di organisasi, Kristika juga memiliki bakat olahraga dan seni. Ia mengikuti cabang lari, lempar jauh hingga lompat jauh, bahkan disebut sebagai atlet dalam perlombaan PON. Bakat seni juga mengantarkannya aktif menarikan Tari Jaipong, Topeng, Merak, hingga Tari Ratu Graini.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Kristika memilih hijrah ke Bali untuk melanjutkan pendidikan S1 di Universitas UNDIKNAS sekaligus membangun karier profesional. 

Menurutnya, dalam perjalanan hidup, lingkungan adalah aspek fundamental.
"Lingkungan yang sehat akan membentuk diri menjadi seorang pribadi yang baik dan kuat," ujarnya.

*Berkarier di Dunia Minyak dan Marine Industri*

Dalam perjalanan karier, Kristika tercatat sebagai Direktur CV Keagungan Sabda Alam (Retail) serta profesional di bidang bisnis minyak industri dan marine melalui perusahaan PT. Wijayakusuma Sakti Lines, agen PT Pertamina Patra Niaga Reg V Jatim-Bali Nusra.

Selain karier bisnis, ia juga mengabdikan diri dalam organisasi sebagai Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia Bali periode 2023-2027 pada Bidang Event.


*Visi Membangun Jatidiri Perempuan Berdaya dan Berkontribusi*

Membawa semangat kesetaraan gender, Kristika menyampaikan pandangan bahwa perempuan berhak berperan besar dalam pembangunan bangsa.

Ia menegaskan secara harfiah, membangun jatidiri wanita berarti menemukan keseimbangan kodrat sebagai wanita: ‘ibu/istri’ serta potensi diri di ranah publik, menjadi sosok inspiratif, mandiri, cerdas, berdaya saing serta berkontribusi positif.

Baginya, menjadi wanita karier atau Kartini modern bukan sekadar terjun ke dunia bisnis atau politik, tetapi mampu menjadi pribadi yang utuh, cerdas, berprestasi dan tetap mampu mengaktualisasikan kodratnya sebagai perempuan. ( Sodikin  )

Bakamla RI dan Indian Coast Guard Gelar Passing Exercise di Laut Jawa


Jakarta, nusantarabicara   —   Kerja sama maritim antara Bakamla RI dan Indian Coast Guard (ICG) kembali diperkuat melalui pelaksanaan Passing Exercise (PASSEX) antara KN. Pulau Dana–323 dan Kapal ICGS Vigraha 39. Latihan bersama ini digelar di perairan timur Pulau Damar, bertepatan pada hari terakhir rangkaian kunjungan port visit ICG Vigraha di Indonesia. Jumat (5/12/2025).

Latihan dipimpin oleh Komandan KN. Pulau Dana–323, Letkol Bakamla Umar Dhani. “Seluruh rangkaian PASSEX terlaksana dengan lancar dan aman. Kegiatan ini menjadi bukti eratnya hubungan operasional antara Bakamla RI dan Indian Coast Guard di bidang keamanan maritim,” ujarnya.

PASSEX yang berlangsung selama beberapa jam tersebut melibatkan sejumlah materi latihan penting, antara lain OOW Manuver Exercise (manuver perwira jaga anjungan), Drugs Interdiction & VBSS Exercise (latihan interdiksi narkotika dan visit-board-search-seizure), SAR Demonstration (demonstrasi pencarian dan pertolongan), FiFi Exercise (simulasi fire fighting), Steam Pass & Salute Exercise (lintas hormat antarkapal). Rangkaian latihan ini dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas, profesionalisme, sekaligus kesiapan unsur patroli kedua negara dalam menghadapi tantangan keamanan laut yang bersifat dinamis.

Sebelumnya pada hari yang sama, Bakamla RI secara resmi melepas keberangkatan ICGS Vigraha setelah lima hari berada di Indonesia. Prosesi dilakukan di Dermaga IKT TPT 4, Tanjung Priok, dipimpin oleh Kasubdit Renevalops Kolonel Bakamla Bella Nusa Bahari.

Selama kunjungan 2–5 Desember, delegasi ICG telah melaksanakan agenda intensif, di antaranya kunjungan kehormatan ke Mabes Bakamla RI, pembahasan tindak lanjut MoU kerja sama maritim yang diperpanjang pada Januari 2025, serta jamuan makan malam resmi yang dihadiri Sekretaris Utama Bakamla RI Laksda TNI Dr. Samuel H. Kowaas.

Latihan PASSEX hari ini sekaligus menjadi penutup yang solid bagi rangkaian interaksi bilateral Bakamla RI–ICG sepanjang tahun 2025. Kerja sama operasional dan diplomasi yang dibangun menunjukkan upaya bersama dalam menjaga stabilitas keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.(*)


Danrem 062/Tn Tinjau Lokasi Bencana Tanah Longsor di Kp. Condong, Desa Margaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung

 


Nusantara Bicara Jabar,-

Komandan Korem 062/Tn, Kolonel Inf Dadi Sutandi, S.E., M.M., Didampingi Dandim 0624/Kab. Bandung Letkol Kav Samto Betah,S.Hub.Int., meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor yang terjadi RT.06. RW.07dan RW 09 di Kampung Condong, Desa Margaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung yang mengakibatkan 4 rumah tertimbun longsor, Jum'at (5/12/2025).

Bencana alam tersebut, akibat terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Danrem meninjau ke lokasi bencana sebagai bentuk kepedulian dan respon cepat TNI AD terhadap musibah yang menimpa masyarakat,  dengan kerugian korban jiwa 3 orang hilang tertimbun longsor, 1 orang luka ringàn dibagian kepala dirawat di RS. Nambo dan materiil 4 rumah tertimbun longsor.

Setibanya di lokasi, Danrem menerima paparan dari unsur pemerintah daerah, aparat kewilayahan, serta tim penanggulangan bencana terkait kondisi terkini dan langkah-langkah penanganan darurat yang telah dilakukan. Beliau juga menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah tersebut dan memastikan bahwa jajaran TNI, khususnya Kodim 0624/Kabupaten Bandung Korem 062/Tn, siap membantu. 

Dalam keterangannya, Danrem menekankan pentingnya sinergi seluruh unsur terkait guna mempercepat proses penanganan bencana.


"TNI akan selalu hadir untuk membantu masyarakat. Kami bersama unsur pemerintah daerah, BPBD, Polri serta relawan terus berupaya melakukan langkah-langkah percepatan penanganan di lapangan, baik dalam pembersihan material, pendataan, maupun dukungan bagi warga terdampak," ujar Danrem.

Selain meninjau titik longsoran, Danrem juga menyempatkan diri berdialog dengan warga terdampak, memberikan motivasi, serta memastikan kebutuhan mendesak telah mendapatkan penanganan awal.

Danrem mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi cuaca yang masih berpotensi memicu bencana susulan.

"Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami mengajak masyarakat untuk mengikuti arahan aparat di lapangan dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya," pungkas.

Kunjungan ini menjadi wujud nyata komitmen Korem 062/Tn dalam membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, peran TNI dalam operasi kemanusiaan di wilayah.

Hadir pada peninjauan tersebut  Bupati Kab. Bandung (Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip.,M.Si). Kabankesbangpol Kab. Bandung, Kasilogrem 062/Tn, Pasiter Korem 062/Tn, Kapenrem 062/Tn, Dantim Intelrem 062/Tn, para relawan TNI, Polri, BPBD, PMI dan masyarakat yang membantu pencarian korban.

Nusantara Bicara/Penrem 062/Tn

Dandim 0624/Kab. Bandung dan Danrem 062/Tn Tinjau Lokasi Longsor di Arjasari, Kerahkan Personel dan Alat Berat


Nusantara Bicara Jabar,-

Dandim 0624/Kab. Bandung Letkol Kav Samto Betah, S.Hub.Int. bersama Danrem 062/Tarumanagara Kolonel Inf Dadi Sutandi, S.E., M.M., unsur pemerintah daerah, Polri serta dinas terkait meninjau langsung lokasi bencana tanah longsor di Kampung Condong RT 06 RW 07 Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Sabtu (6/12/2025).

Dalam peninjauan tersebut, TNI bersama Polri, BPBD, aparat desa, serta relawan telah mengerahkan personel dan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi warga serta pencarian korban yang tertimbun material longsor.


Bencana longsor tersebut menimpa 6 Kepala Keluarga (KK). Hingga saat ini 3 orang masih dalam pencarian sementara korban selamat sudah di evakuasi untuk mendapatkan perawatan nedis, tim gabungan terus berupaya melakukan penyisiran dan penggalian di titik-titik yang diduga sebagai lokasi tertimbunnya korban.

Pihak TNI - Polri dan pemerintah daerah juga berkoordinasi terkait langkah-langkah penanganan darurat, termasuk pendirian posko sementara dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak."tutupnya



Nusantara Bicara/Pendim 0624/ Kab.Bandung

Saint-Gobain Indonesia & PT Cipta Mortar Utama Raih Penghargaan Greenship Awards 2025 – Dedicated Member Awards


Jakarta, nusantarabicara   --    GREENSHIP Awards 2025, ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan yang konsisten menerapkan prinsip green building di Indonesia, digelar pada Jumat (5/12/2025) di Grand Ballroom Sopo Del, Kuningan, Jakarta.

Komitmen kuat terhadap inovasi berkelanjutan kembali mengantarkan Saint-Gobain Indonesia dan PT Cipta Mortar Utama meraih prestasi pada ajang Greenship Awards 2025. Melalui kategori Dedicated Member Awards, Green Building Council Indonesia (GBCI) memberikan apresiasi atas konsistensi perusahaan dalam mendorong transformasi sektor konstruksi menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.

Sebagai perusahaan yang fokus menghadirkan solusi material bangunan inovatif, Saint-Gobain Indonesia dan PT Cipta Mortar Utama menilai bahwa tantangan terbesar dalam mewujudkan konstruksi hijau bukan hanya pada teknologi, melainkan pada penerimaan pasar.

“Tantangannya adalah bagaimana inovasi ini bisa diterima di pasar. Ketika produk-produk ini benar-benar digunakan secara luas, barulah kita bisa mewujudkan Indonesia yang hijau, Indonesia yang lebih baik,” ujar Apsara Herman perwakilan Saint-Gobain Indonesia.

Perusahaan menegaskan bahwa prinsip konstruksi masa depan tidak boleh lagi identik dengan praktik yang mencemari lingkungan. Sebaliknya, industri konstruksi harus mampu menghadirkan material dan sistem yang mendukung efisiensi energi, mengurangi emisi, dan memperpanjang usia bangunan.

“Prinsip konstruksi tidak seharusnya mengotori bumi. Industri ini dapat — dan harus — bergerak menuju praktik yang berkelanjutan. Itulah visi yang kami bawa dalam setiap inovasi.”

Penghargaan Dedicated Member Awards ini menjadi bukti bahwa upaya perusahaan dalam mendorong edukasi, kolaborasi, serta adopsi produk ramah lingkungan telah memberikan dampak positif bagi industri bangunan hijau nasional.

Saint-Gobain Indonesia dan PT Cipta Mortar Utama berharap pengakuan ini dapat memperkuat komitmen seluruh pelaku industri untuk beralih pada solusi konstruksi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. (Ardendi)

Entri yang Diunggulkan

Rusak 50 Hektare Lahan, Aktivitas Tambang Ilegal di Banten Rugikan Negara Rp18,3 Miliar

Banten, nusantarabicara    --  Kepolisian Daerah (Polda) Banten mengungkap dampak kerusakan lingkungan yang signifikan akibat aktivitas pert...

Postingan Populer