NUBIC.COM,.Pendam5; Banyuwangi,- Panglima Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya, Mayjen TNI I Made Sukadana, melakukan kunjungan kerja ke Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Banyuwangi, Kamis (16/2/2017) sore.
Dengan disambut oleh Komandan Kodim (Dandim) 0825/Banyuwangi, Letkol Inf Roby Bulan dan Forpimda Banyuwangi, Pangdam menegaskan untuk berhati-hati dalam menyikapi beredarnya isu-isu negatif yang saat ini mulai beredar di masyarakat.
“Sekarang banyak isu sara yang bertujuan untuk mengadu domba antar umat beragama. Termasuk banyak yang mengadu domba TNI dengan memberikan isu-isu yang akan membuat TNI hancur. Untuk itu, kita jangan sampai terpancing dan mengakibatkan organisasi kita (TNI, red) terpecah belah,” tegas Pangdam.
Mengingat pentingnya antisipasi terhadap ancaman itu, Pangdam menghimbau kepada seluruh Babinsa untuk tidak mudah lengah terhadap berbagai isu-isu negatif yang suatu saat bisa muncul di kalangan masyarakat. “Saya meminta para Babinsa untuk bisa menjadi ujung tombak di setiap wilayah (Desa, red). Dan pastinya, Babinsa harus cermat dan selalu tanggap terhadap paham radikalisme dan komunisme,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam juga menjelaskan rencana pembangunan Markas Batalyon 515/Kostrad di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut Pangdam, hal itu merupakan suatu relokasi Yonif 515/Kostrad dari tempat sebelumnya. “Kita tunggu dulu survey dari Mabes TNI mengenai relokasi itu. Aplagi, di Desa tersebut lahannya lumayan luas, sekitar 40 hektar, tapi idealnya 60 hektar,” jelasnya. Dalam kunjungan tersebut, Mayjen TNI I Made Sukadana disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Anas, Kapolres Banyuwangi, AKBP Yudi Yulianto, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Nazarudin dan Kajari Banyuwangi, Sayang Adyana.
Dengan disambut oleh Komandan Kodim (Dandim) 0825/Banyuwangi, Letkol Inf Roby Bulan dan Forpimda Banyuwangi, Pangdam menegaskan untuk berhati-hati dalam menyikapi beredarnya isu-isu negatif yang saat ini mulai beredar di masyarakat.
“Sekarang banyak isu sara yang bertujuan untuk mengadu domba antar umat beragama. Termasuk banyak yang mengadu domba TNI dengan memberikan isu-isu yang akan membuat TNI hancur. Untuk itu, kita jangan sampai terpancing dan mengakibatkan organisasi kita (TNI, red) terpecah belah,” tegas Pangdam.
Mengingat pentingnya antisipasi terhadap ancaman itu, Pangdam menghimbau kepada seluruh Babinsa untuk tidak mudah lengah terhadap berbagai isu-isu negatif yang suatu saat bisa muncul di kalangan masyarakat. “Saya meminta para Babinsa untuk bisa menjadi ujung tombak di setiap wilayah (Desa, red). Dan pastinya, Babinsa harus cermat dan selalu tanggap terhadap paham radikalisme dan komunisme,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam juga menjelaskan rencana pembangunan Markas Batalyon 515/Kostrad di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menurut Pangdam, hal itu merupakan suatu relokasi Yonif 515/Kostrad dari tempat sebelumnya. “Kita tunggu dulu survey dari Mabes TNI mengenai relokasi itu. Aplagi, di Desa tersebut lahannya lumayan luas, sekitar 40 hektar, tapi idealnya 60 hektar,” jelasnya. Dalam kunjungan tersebut, Mayjen TNI I Made Sukadana disambut langsung oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Anas, Kapolres Banyuwangi, AKBP Yudi Yulianto, Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Nazarudin dan Kajari Banyuwangi, Sayang Adyana.
Posting Komentar