NUBIC.COM,.JAKARTA,.Saya punya sate langganan di Condet. Ini sate paling enak di Jakarta menurut saya. Mungkin karna susah cari lawannya.
Anehnya
si penjual sate ini bukanya suka-suka, Jadi kita harus telpon dulu
kalau mau ke sana. Penah beberapa kali saya nekat datang ke sana tanpa
telepon dulu eeehhh gak taunya tutup.
Saya tanya sama penjualnya "Kenapa cara jualannya seperti itu?".
Pak H. Ramli penjual sate pun menjawab dengan santai, "Rejeki sudah ada yang ngatur, kenapa harus ngoyo?".
"Bukan ngoyo Pak", jawab saya. "Bapak bisa kehilangan pelanggan kalo jualannya begitu."
"Ah, kayak situ aja yg ngatur rejeki ", kata H. Ramli."
Saya
coba kasih dia saran, "Sebaiknya Bapak buka tiap hari, Kalau bisa malam
juga buka karena yang makan sate malam hari banyak juga Pak", kata saya
meyakinkan dia.
Pak Haji
Ramli menghela napasnya agak dalam. "Hai anak muda, rezeki itu ada di
langit bukan di bumi, Anda muslim kan?" tanya Pak haji sambil natap
wajah saya. "Suka ngaji gak? Coba baca Quran: "Cari nafkah itu siang,
malam itu untuk istirahat!", sambung Pak Haji.
Pak
Haji pun meneruskan pembicaraannya, "Saya cuma mau jualan siang, kalau
malam biarlah itu rejekinya tukang sate yang jualannya malam. Dari
jualan sate siang saja saya sudah merasa cukup dan bersyukur, kenapa
harus buka sampe malam?", Pak Haji nyerocos sambil membakar sate.
"Coba
liat orang-orang yang kelihatanya kaya itu. Pake mobil mewah, rumahnya
mewah. Tanya mereka, emang hidupnya enak?" "Pasti lebih enak saya karena
saya gak dikejar target, gak dikejar hutang! Saya 2 minggu sekali
pulang ke Tegal, mancing, naik sepeda lewat sawah-sawah, lewat
kampung-kampung, bergaul dengan manusia-manusia yang menyapa dengan
tulus. Bukan nyapa kalau ada maunya.
Biarpun
naik sepeda tapi jauh lebih enak daripada naik Jaguar! Anginnya asli
gak pake AC. Denger kodok, jangkrik lebih nyaman di kuping daripada
dengerin musik dari alat musik bikinan! Coba Anda pikir, buat apa kita
ngoyo bekerja siang-malam?
Jangan-jangan
masa muda kita kerja keras ngumpulin uang, sudah tua uangnya dipake
ngobatin penyakit kita sendiri karena terlalu kerja keras waktu muda!
Itu banyak terjadi kan?
Dan...
jangan lupa, Tuhan sudah menakar rejeki kita! Jadi buat apa kita nguber
rejeki sampe malam? Rejeki gak bakal ketuker!! Yang kerja siang ada
bagiannya, begitu juga yang kerja malam!"
"Kalau
kata peribahasa, waktu itu adalah uang. Tapi jangan diterjemahkan tiap
waktu untuk cari uang. Waktu itu adalah uang, artinya kita harus bisa
memanfaatkan sebaik-baiknya karena waktu tidak bisa diulang, uang bisa
dicari lagi, Waktu lebih berharga dari uang. Makanya saya lebih memilih
waktu daripada uang."
"Waktu
saya ngobrol dengan Anda ini jauh lebih berharga daripada saya bikin
sate. Kalau saya cuma bikin sate, di mata Anda, saya hanya akan dikenang
sebagai tukang sate. Tapi dengan ngobrol begini semoga saya bisa
dikenang bukan cuma tukang sate, mungkin saya bisa dikenang sebagai
orang yang punya arti dalam hidup Anda sebagai pelanggan saya. Kita bisa
bersahabat.
Waktu saya
jadi berguna juga buat saya. Begitu juga buat Anda. Kalau Anda merasa
ngobrol dengan saya ini sia-sia, jangan lupa ya: "Rejeki bukan ada di
kantor, tapi di langit", Begitu kata Pak Haji Ramli menutup pembicaraan.
Penulis : Ndang Sutisna
Posting Komentar