JAKARTA,.NUBIC,.Tak
dapat dipungkiri, Muhammadiyah merupakan organisasi massa islam
terbesar bersama nadlahtul ulama (NU) yang memiliki banyak anggota di
Indonesia. Dari fakta inilah M. Nadjihk Ketua Majelis Ekonomi
kewira-usahaan pp Muhammadiyah mencoba mengembangkan potensi tersebut
dengan melaunching PT. BMI Travel Umroh dan Haji di Hotel Sofyan,
Jakarta (14/06) yang nantinya pelayanan ibadah dan bisnis ini ada di
setiap cabang provinsi Muhammadiyah di Indonesia.
Sektor
travel umroh dan Haji diakuinya memiliki fungsi yang sangat penting
dalam melayani umat islam untuk pergi beribadah ke Tanah Suci, apalagi
mengunjungi Baitullah pada bulan haji di negara Arab Saudi merupakan
salah perintah wajib yang harus dikerjakan setiap muslim jikalau mampu.
Dan
keinginan umat Islam yang ingin pergi kesana pun sangat tinggi,
sehingga sekarang ini kalau umat islam ingin berhaji kendalanya mereka
harus menunggu antrian sekitar sepuluh tahunan lebih. Hal ini
menyebabkan ibadah umroh menjadi tumbuh semarak dan makin banyak
peminatnya.
Untuk itulah dalam upaya melaksanakan
amanat kongres Muhammadiyah di Makasar beberapa waktu yang lalu, kita
meluncurkan PT. BMI Travel Umroh dan Haji ini. Tujuannya agar aset
Muhammadiyah itu dapat dikembangkan. Jadi pelayanan ibadah dapat kita
kerjakan dan sektor ekonomi juga berjalan, tutur Nadjihk.
Lebih
lanjut Nadjihk mengatakan optimis sektor ini dapat berkembang dan bisa
memberi kontribusi bagi peningkatan organisasi khususnya di bidang
ekonomi, apalagi Arab Saudi sendiri mulai mengembangkan wisata Umroh
yang memperbolehkan para wisatawan-wisatawan dari umat Islam untuk
mengunjungi beberapa tempat-tempat penting dan bersejarah yang
sebelumnya tertutup, hal ini bisa menjadi daya tarik. Dan PT. BMI
Travel didalam menjalankan bisnisnya juga melakukan kerjasama dengan
pengusaha besar Arab Saudi yang masuk urutan salah satu 10 besar
pengusaha disana.
Menurutnya setelah launching PT
BMI Travel Umroh dan Haji dari Muhammadiyah ini, ia juga merencanakan
akan membuat Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM), karena kita tahu
aset Muhammadiyah itu sebenarnya cukup besar sampai belasan triliunan
rupiah namun tercerai berai dan tidak terdata dan terkelola dengan baik.
Oleh karenanya ke depan kita akan memulai untuk merapikannya, kalau
perlu nanti kita juga akan membangun gedung Muhammadiyah yang
presticius, misalnya dengan nama Muhammadiyah Tower agar organisasi ini
bisa lebih terpandang dan meningkat maju di Indonesia, paparnya dengan
yakin. @FS
Posting Komentar