JAKARTA-
PT Intra Asia menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) dengan pemerintah Vietnam terkait proyek pembangunan
pelabuhan khusus untuk angkutan batubara di Vietnam Selatan. .
MoU
tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Intra Asia Justin Lim
dan Chairman Hong Pat Coal and Resources-Vietnam, Phan Ngo To Hong.
Penandatanganan MOU ini disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Partai
Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong di Jakarta, Rabu (23/8) lalu.
Pembangunan
pelabuhan tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi kebutuhan batubara
dari Indonesia ke Vietnam untuk supply ke pembangkit-pembangkit listrik
di Vietnam. Selain itu, pelabuhan ini juga akan dibangun untuk
menampung berbagai kebutuhan export dari Vietnam ke Indonesia seperti
beras, kernel dan klinker. Nilai investasi untuk proyek pembangunan
pelabuhan kargo tersebut mencapai USD 1 Miliar atau setara 13,3 triliun
Rupiah. Kapasitas pelabuhan kargo dan logistik ini mencapai 15-20 juta
ton per tahun. Dengan adanya pelabuhan ini, dipastikan dapat mengurangi
biaya logistik untuk impor batubara dari Indonesia ke Vietnam.
“Pelabuhan
tersebut nantinya khusus untuk kebutuhan kargo dan logistik
impor/ekspor antara Vietnam dan Indonesia, utamanya batubara, karena
selain untuk pengangkutan batubara juga ssebagai fasilitas penyimpanan
batubara di darat, ” ujar Bapak Lutfi Ismail, Komisaris PT Intra Asia
Indonesia.
Bapak Lutfi
menambahkan, kerjasama ini akan memperluas kerja sama antara Indonesia
dan Vietnam dalam bidang impor dan ekspor energi. Selain itu,
pembangunan proyek pelabuhan tersebut dapat membantu memfasilitasi
pembangunan berkelanjutan proyek pertambangan batubara di Indonesia dan
pembangkit listrik tenaga batubara berbahan bakar batubara Vietnam.
Hingga
saat ini, Indonesia sudah mengekspor lebih dari 1,5 juta ton batu bara
ke Vietnam. Tahun ini, Indonesia menargetkan ekspor batu bara ke Vietnam
mencapai 4,5 juta ton. Berdasarkan data dari perusahaan operator
listrik terbesar di Vietnam, Electricity Vietnam (EVN) , batu bara
menyumbang 30 persen dari total listrik nasional yang mencapai 42.000
MW.
“Kami berharap kerjasama ini akan memperkuat dan memperluas pangsa ekspor batubara Indonesia di Vietnam,”kata dia.
Data
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, nilai total perdagangan
bilateral RI-Vietnam pada 2016 mencapai USD6,3 miliar dengan posisi
defisit di pihak Indonesia sebesar USD182,9 juta. Ekspor Indonesia ke
Vietnam pada periode Januari-Mei 2017 senilai USD1,40 miliar atau naik
35,32% dari periode sama tahun sebelumnya. Pada paruh pertama 2017 juga
terlihat bahwa produk automotif dari Indonesia mulai memasuki pasar
Vietnam dalam jumlah lebih besar dibanding dengan periode yang sama pada
2016.(Andih)
Posting Komentar