Nubic Papua-Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa Pada
Senin, 1 Januari 2018 telah terjadi penyerangan terhadap Pos TNI di
Kenyam Kab. Nduga Papua oleh masyarakat yang berusaha merampas senjata
milik TNI dengan mengamuk di dalam Pos dan mengakibat kerusakan berat
Pos milik TNI dan melukai seorang Perwira. Namun dari kejadian tersebut
pelaku yang mengamuk dan melakukan perlawanan dengan senjata golok
berhasil dilumpuhkan dengan tangan kosong sampai meninggal dunia.
Siapa sebenarnya pelaku yang nekad menyerang Pos TNI
tersebut? Dan apa motif yang bersangkutan melakukan tindakan nekadnya?
Telah dihimpun keterangan dari berbagai Sumber yang mengel Almahrum
diantaranya keterangan dari pihak keluarga dan masyarakat setempat
sebagai berikut:
1. Bapak Elimus (Keluarga Pelaku dan anggota DPRD Kab. Nduga)
Bapak Elimus menyampaikan bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah Arikenus Kogoya. Untuk identitas yang di bawa adalah identitas saudaranya (Kakak kandung Pelaku). Sejauh ini berdasarkan pemantauan ybs sering masuk ke hutan tanpa pemberitahuan yang jelas maksud dan tajuannya.
Bapak Elimus menyampaikan bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah Arikenus Kogoya. Untuk identitas yang di bawa adalah identitas saudaranya (Kakak kandung Pelaku). Sejauh ini berdasarkan pemantauan ybs sering masuk ke hutan tanpa pemberitahuan yang jelas maksud dan tajuannya.
2. Bapak Loren Kamaligi (Keluarga Pelaku)
Menyampaikan bahwa, pelaku penyerangan tersebut adalah atas nama Arikenus Kogoya. Untuk Apenangge Kogoya masih ada hubungan saudara dengan Pelaku. Beberapa kesempatan sebelum terjadi peristiwa tsb. Ada masyarakat yang melihat ybs mondar-mandir di jalan depan pos TNI (TKP) sambil mengamati situasi dan bermain HP.
Menyampaikan bahwa, pelaku penyerangan tersebut adalah atas nama Arikenus Kogoya. Untuk Apenangge Kogoya masih ada hubungan saudara dengan Pelaku. Beberapa kesempatan sebelum terjadi peristiwa tsb. Ada masyarakat yang melihat ybs mondar-mandir di jalan depan pos TNI (TKP) sambil mengamati situasi dan bermain HP.
3. Yan Murib (Keluarga Pelaku)
Menyampaikan bahwa identitas pelaku penyerangan adalah Arikenus Kogoya. Untuk identitas yang ditemukan di dalam Noken pelaku adalah identitas Apenangge Kogoya yang merupakan kakak kandung Pelaku yang telah meninggal sekitar 2 tahun lalu karena sakit.
Menyampaikan bahwa identitas pelaku penyerangan adalah Arikenus Kogoya. Untuk identitas yang ditemukan di dalam Noken pelaku adalah identitas Apenangge Kogoya yang merupakan kakak kandung Pelaku yang telah meninggal sekitar 2 tahun lalu karena sakit.
4. Komunikasi dengan Dinard Kelnea (Wakil Ketua II DPRD
Nduga) menyatakan bahwa pelaku merupakan salah satu keponakan dirinya.
Informasi keluarga ybs bahwa saudara kandung pelaku sebanyak 2 orang
meninggal dunia (salah satunya Apenangge Kogoya).
Catatan : Identitas berkas yang dibawa dalam dompet dan
noken pelaku a.n. Apenangge Kogoya merupakan kakak kandung dari Arikenus
Kogoya (tersangka utama). Sehingga identitas nama pelaku adalah
Arikenus Kogoya yang memiliki latar belakang sebagai masyarakat kampung
yang tidak memiliki berkas pribadi yang lengkap atau kartu identitas
apapun.
Sedangkan kakak pelaku a.n. Apenangge Kogoya diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang mapan sesuai dengan kartu mahasiswa yang ditemukan dalam noken pelaku.
Motif dari Arikenus Kogoya menggunakan identitas kakaknya agar lebih dipandang dalam masyarakat dan dan agar tidak dicurigai oleh aparat untuk tujuan tertentu.
Namun belum bisa dipastikan apakah yang bersangkutan memiliki hubungan dengan kelompok KKSB. Dan belum bisa ditarik kesimpulan untuk apa yang bersangkutan berusaha merampas senjata milik TNI. Kita masih mengedepankan Praduga Tak bersalah sambil menunggu hasil pencarian dan penyelidikan khususnya terhadap 3 orang rekannya yang berhasil melarikan diri. Ujar Kapendam XVII/Cenderawasih.
Sedangkan kakak pelaku a.n. Apenangge Kogoya diketahui memiliki latar belakang pendidikan yang mapan sesuai dengan kartu mahasiswa yang ditemukan dalam noken pelaku.
Motif dari Arikenus Kogoya menggunakan identitas kakaknya agar lebih dipandang dalam masyarakat dan dan agar tidak dicurigai oleh aparat untuk tujuan tertentu.
Namun belum bisa dipastikan apakah yang bersangkutan memiliki hubungan dengan kelompok KKSB. Dan belum bisa ditarik kesimpulan untuk apa yang bersangkutan berusaha merampas senjata milik TNI. Kita masih mengedepankan Praduga Tak bersalah sambil menunggu hasil pencarian dan penyelidikan khususnya terhadap 3 orang rekannya yang berhasil melarikan diri. Ujar Kapendam XVII/Cenderawasih.
Posting Komentar