Berny Kunu (24), karyawan Perusahan Penerbangan Gereja di Sentani Papua yang tewas
diculik kelompok tak dikenal, Kamis lalu, di pegunungan Bintang Wamena,
Papua saat tiba di rumah duka beralamat Pineleng, Sabtu (31/3/2018)
sekira pukul 14.00 Wita.
Ia dikenal sebagai sosok pejuang, pengorbanannya untuk daerah pedalaman dikenang. Tak hanya bagi keluarga tapi juga warga Papua yang sudah mengenal Berny.
Berikut Tribunmanado.co.id merangkum 10 fakta sosok Berny Kunu:
1. Sosok Pelayan Tuhan
Berny juga dikenal sebabagai sosok yang taat dan giat melayani Tuhan.
Bahkan ia tak memperdulikan bahaya hanya untuk melayani kesehatan warga di daerah yang terkenal rawan konflik.
2. Segera Menikah
Rencana Yuni Pena untuk menikahi kekasihnya kandas setelah Berny tewas dianiaya oleh sekelompok orang tidak dikenal, Kamis malam lalu di pegunungan Bintang Wamena Papua.
Ditemui di rumah duka di Desa Pineleng Kabupaten Minahasa, Yuni
membeber, dalam percakapan dengan telepon 1 Maret lalu, Berny
mengutarakan niat untuk menikahinya pada Januari tahun depan.
"Ia katakan Juni saya akan ke Manado untuk membicarakan hal tersebut lebih lanjut," kata dia.
Dalam percakapan itu, Berny mengungkap sukacitanya melayani warga di pedalaman.
3. Dikenal Perhatian Kepada Orang Lain
Komunikasi kerap dilakukan lewat cara luar
biasa. "Seperti percakapan tanggal 1 Maret itu, ia berhubungan dengan
radio dengan temannya di Papua, lalu temannya itu menghubungkan
sambungan radio itu dengan ponsel," bebernya.
Di mata Yuni, kekasihnya adalah sosok pria yang selalu mendahulukan kepentingan orang lain.
Sang kekasih juga kerap mencairkan suasana yang beku.
"Ia selalu ingin agar orang lain berbahagia, saya merasa sangat kehilangan," kata dia.
4. Sempat Diajak Pulang
"Dua bulan lalu saat telepon terakhir dengan dia, saya sudah katakan,
berny pulang saja di sana banyak bahaya. Tapi ia tak mau. Katanya (Kata
Berny) ini panggilan saya, saya percaya Tuhan Yesus akan jaga saya,"
kata Piter ayah Berny saat ditemui Tribunmanado.co.id, Sabtu (31/3/2018)
di rumah duka, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara.
5. Cita-cita sejak Kecil
Sejak kecil keluarga sudah mengenal Berny sebagai sosok yang berani dan mencari tantangan.
Sebut Piter, anaknya bertugas melayani kesehatan warga terpencil di Papua.
Itu, kata dia, cita-cita anaknya sejak lama.
"Ia memang terobsesi melayani di daerah terpencil," ujarnya.
6. Dikira Mata-mata TNI
Piter menambahkan, anaknya yang berbadan tegap, berambut cepak serta
kerap memegang HT rupanya disangka mata-mata TNI oleh kelompok tak
dikenal itu.
Pergerakannya sudah dipantau lama.
"Kamis malam, sekelompok tak dikenal itu masuk kampung cari dia, ia ditemukan sedang mandi di pancuran," kata dia.
Ia bercerita, kelompok tak dikenal itu membawanya ke sebuah rumah lantas membunuhnya.
7. Dibunuh Lalu Dikubur
Piter juga mengatakan dari informasi yang dia dapat, bahwa anaknya tewas di rumah tersebut.
Tubuhnya dikubur di bawah tanah dekat rumah itu.
"Dari keterangan yang saya dapat, luka terdapat pada sekujur tubuhnya," kata dia.
8. Sudah Memaafkan Pelaku
Sebagai orang percaya, ia sudah mengampuni para pembunuh anaknya.
"Namun, sebagai warga negara saya minta agar aparat menangkap mereka
yang berbuat ini kepada saya. Lebih lanjut, saya minta stop segala
bentuk kekerasan di Papua," kata dia.
9. Berny Bersama Dua Temannya
Dua rekan sesama pelayan Berny Kunu sempat dintimidasi dan diduga
beroleh perlakuan tak menyenangkan oleh kelompok tak dikenal
di pegunungan Bintang Wamena, Papua.
Keduanya berada tak jauh dari tempat Berny ditangkap.
Marvel, seorang diantaranya saat diwawancarai Tribunmanado.co.id di
rumah duka, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (31/3/2018),
mengaku masih syok.
"Nanti saja, saya masih terguncang," kata dia.
10. Dikenal Daerah Rawan
Seorang rekan Berny yang enggan namanya disebut mengatakan, jalur Wamena memang rawan kelompok tak dikenal.
"Setiap ke sana, bus harus dilengkapi senjata untuk lindungi diri," kata dia.
Pieter Kunu, ayah Berny menyatakan, anaknya tak mungkin mata-mata.
"Ia hanya tahu melayani kesehatan, membawa obat-obatan," kata dia.
Menurut Pieter, anaknya tewas sebagai martir yang meneladani Tuhannya. (Valdy Suak)
Posting Komentar