NUBIC Papua- Berny Fellery Kunu (24), petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent
di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang,
Provinsi Papua, berpulang mengadap Sang Pencipta di usianya yang
terbilang muda. Jalan hidup pelayanan dengan misi kemanusiaan yang ia
pilih untuk membantu sesamanya, justru mengakhiri kehidupannya di dunia
yang fana ini. Dia ditemukan tewas secara tragis penuh luka tusukan
benda tajam dan terkubur dekat sungai daerah setempat.
Kematian
alumni Universitas Klabat (Unklab) Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi
Utara itu, terindikasi dilakukan Kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli pun mengakui, adanya insiden
penganiayaan hingga menewaskan seorang petugas kesehatan yang diduga
dilakukan oleh KKB tersebut.
"Memang benar ada laporan tentang
meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang
melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Yabasorom, pada Kamis (29/3),"
kata Irjen Boy Rafli, Sabtu (31/3/2018).
Dari laporan yang diterima terungkap, insiden tersebut berawal saat
sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 24 orang mendatangi petugas
kesehatan itu, yang sedang berada di tepi sungai dekat camp
dan landasan pesawat. Sebelum mendatangi korban, para pelaku mendatangi
dua rekan korban yakni Mervel Liogu (25) dan Helena Habel (25), yang
sedang membersihkan landasan pesawat dan menanyakan identitas serta
tujuan ke kampung tersebut.
"Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai," kata Boy Rafli.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan, korban ditemukan
meninggal Jumat (30/3) di sekitar sungai oleh masyarakat yang membantu
dua petugas kesehatan yang juga rekan korban. Jenazah korban beserta dua
petugas kesehatan lainnya yang selamat sudah dievakuasi ke Jayapura,
menggunakan pesawat milik Advent, Jumat 30 Maret 2018.
Ketika
ditanya pelaku penyerangan dari kelompok mana, Kapolda Papua mengaku
belum mengetahui dengan pasti. Karena dari keterangan warga, para pelaku
bukan penduduk Yobonsorom. Jenazah Berni Kunu dijadwalkan dievakuasi
ke Manado untuk dimakamkan di kampung halamannya, Sabtu (31/3) hari ini.
Kisah
tragis ini memantik simpati publik yang luar biasa, khususnya dari
kalangan masyarakat Sulut. Peristiwa ini menjadi viral setelah orang tua
almarhum mengunggah status yang menggugah hati atas kabar kematian
anaknya. Status yang menjadi kesaksian orang tua almarhum itu tertuang
di akun facebook pribadinya pada 30 Maret 2018. Kurang dari 24 jam,
status itu telah di bagikan sebanyak 2.991 kali dan terkomentari hingga
7.061 pesan. Sebagian besar isi pesan menguatkan keluarga atas peristiwa
iman tersebut.
Editor : Donald Karouw
Posting Komentar