Kematian alumni Universitas Klabat (Unklab) Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara itu, terindikasi dilakukan Kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli pun mengakui, adanya insiden penganiayaan hingga menewaskan seorang petugas kesehatan yang diduga dilakukan oleh KKB tersebut.
"Memang benar ada laporan tentang meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Yabasorom, pada Kamis (29/3)," kata Irjen Boy Rafli, Sabtu (31/3/2018).
Dari laporan yang diterima terungkap, insiden tersebut berawal saat sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 24 orang mendatangi petugas kesehatan itu, yang sedang berada di tepi sungai dekat camp dan landasan pesawat. Sebelum mendatangi korban, para pelaku mendatangi dua rekan korban yakni Mervel Liogu (25) dan Helena Habel (25), yang sedang membersihkan landasan pesawat dan menanyakan identitas serta tujuan ke kampung tersebut.
"Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai," kata Boy Rafli.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan, korban ditemukan meninggal Jumat (30/3) di sekitar sungai oleh masyarakat yang membantu dua petugas kesehatan yang juga rekan korban. Jenazah korban beserta dua petugas kesehatan lainnya yang selamat sudah dievakuasi ke Jayapura, menggunakan pesawat milik Advent, Jumat 30 Maret 2018.
Ketika ditanya pelaku penyerangan dari kelompok mana, Kapolda Papua mengaku belum mengetahui dengan pasti. Karena dari keterangan warga, para pelaku bukan penduduk Yobonsorom. Jenazah Berni Kunu dijadwalkan dievakuasi ke Manado untuk dimakamkan di kampung halamannya, Sabtu (31/3) hari ini.
Kisah tragis ini memantik simpati publik yang luar biasa, khususnya dari kalangan masyarakat Sulut. Peristiwa ini menjadi viral setelah orang tua almarhum mengunggah status yang menggugah hati atas kabar kematian anaknya. Status yang menjadi kesaksian orang tua almarhum itu tertuang di akun facebook pribadinya pada 30 Maret 2018. Kurang dari 24 jam, status itu telah di bagikan sebanyak 2.991 kali dan terkomentari hingga 7.061 pesan. Sebagian besar isi pesan menguatkan keluarga atas peristiwa iman tersebut.
Editor : Donald Karouw
Posting Komentar