Nubic-Cina tercatat menjadi negara pertama yang bereaksi usai mendengar Vladimir Putin
kembali terpilih menjadi presiden Rusia. Putin diketahui menang telak
dalam Pilpres Rusia sekaligus menyingkirkan capres lain seperti Vladimir
Zhirinovsky, Ksenia Sobchak, Grigory Yavlinsky, Pavel Grudini dan
Alexei Navalny. Putin meraup 76,67 persen suara dari 144,3 juta penduduk
Rusia.
Presiden Cina Xi Jinping langsung bereaksi dengan
mengucapkan selamat atas terpilih kembali pemimpin Rusia berusia 65
tahun itu. Kata Xi, Cina siap mendorong hubungan diplomatik ke level
yang lebih tinggi.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Getty Images) |
Berikut reaksi global, dikutip AFP, setelah Putin memenangkan kembali Pilpres Rusia 2018 yang juga diketahui pesta demokrasi tersebut dimenangkannya pada tahun 2012 silam.
Pertama, Cina. Tepat sehari setelah Xi Jinping diangkat kembali sebagai Presiden Cina, dia mengatakan Beijing bersedia bekerja dengan Moskow.
“Saat
ini, kemitraan strategis strategis Cina-Rusia yang komprehensif berada
pada tingkat terbaik dalam sejarah, yang memberi contoh untuk membangun
model baru hubungan internasional,” kata Xi dalam sebuah pesan kepada
Putin, menurut kantor berita resmi Xinhua.
“Cina bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk terus mempromosikan hubungan Cina-Rusia ke tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
Kedua, Jerman. Kanselir Angela Merkel memang
mengucapkan selamat kepada Putin tetapi juga mengkritik kepemimpinan
Putin tahun sebelumnya. Hubungan Jerman-Rusia kini dihadapkan pada
tantangan cukup rumit. Juru bicara Merkel mengatakan, Berlin dan Moskow
memiliki perbedaan pendapat mengenai sejumlah isu mulai dari politik
Rusia hingga konflik di Ukraina (Crimea) dan Suriah.
“Namun
demikian, kontak terus menerus dengan pimpinan Rusia sangat penting bagi
kami. Kita tentu tidak dapat berbicara dalam semua hal mengenai ihwal
politik yang adil,” kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas, yang menyindir
pesta demokrasi Rusia kali ini dibayang-bayangi kecurangan, terutama
setelah Navalny tak dapat mengikuti pemilihan.
Soal lain yang juga
menjadi kritik Jerman ialah tentang Crimea. “Itu tidak dapat diterima,”
kata Maas sekaligus menyebutkan bahwa aneksasi Crimea oleh Rusia 4
tahun silam melanggar hukum internasional. “Dalam hal ini, kami
berasumsi bahwa Rusia akan tetap menjadi mitra yang sulit,” kata Maas.
Ketiga, Jepang. Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe memberikan ucapan selamat kepada Putin dan menjalin kesepakatan untuk bekerja sama dalam upaya denuklirisasi Korea Utara.
“Kedua
pemimpin tersebut mengkonfirmasi kerja sama mereka dalam mewujudkan
denuklirisasi Korea Utara,” kata Kemenlu Jepang. Selain itu, Abe dan
Putin juga dikatakannya telah membahas kegiatan ekonomi bersama di
pulau-pulau yang disengketakan.
Jepang kembali menyindir Putin
bahwa keracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris, merupakan tindakan
penggunaan senjata kimia yang tidak dapat ditolerir. Artinya, Jepang
menuduh Rusia membunuh Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury,
Inggris, 4 Maret lalu. Jepang sejalan dengan tuduhan AS dan Inggris.
Keempat, Iran.
Presiden Hassan Rouhani mengucapkan selamat kepada Putin atas
kemenangan telaknya di Pilpres Rusia. Dia juga berjanji akan
meningkatkan hubungan Teheran-Moskow di masa-masa mendatang.
“Saya yakin bahwa selama masa jabatan baru anda, hubungan antara kedua negara kita akan berkembang lebih jauh,” katanya.
Iran
dan Rusia telah memperkuat hubungan dalam beberapa tahun terakhir,
keduanya memberikan dukungan militer dan finansial kepada Presiden
Suriah Bashar al-Assad.
Kelima, Mesir. Menurut
sebuah pernyataan, Presiden Abdel Fattah El Sisi mengirim ucapan
selamatnya yang paling hangat kepada Putin. “(Sisi) memuji hubungan
strategis yang kedua negara berbagi dan ketajamannya untuk lebih
meningkatkannya sehingga dapat mewujudkan kepentingan kedua bangsa,”
kata pernyatan tersebut.
Keenam, Arab Saudi.
Orang kuat baru Arab Saudi, Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman
dan ayahnya, Raja Salman, mengirim ucapan selamat dan berharap Putin
selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan yang konstan serta
kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Rusia.
Ketujuh,
Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga
mengucapkan selamat kepada Putin. Bagi keduanya, kemenangan Putin
adalah kemenangan yang sangat luar biasa.
Dalam sebuah pernyataannya, Maduro mengatakan Rusia dan Venezuela
adalah dua negara saudara karena keduanya terus menghadapi manuver
imperialisme yang kerap kali memaksakan doktrin supremasi dunia.
Sementara
Evo Morales di akun Twitter miliknya mengatakan kemenangan Putin akan
menjamin keseimbangan geopolitik dan perdamaian dunia sebelum serangan
imperialisme datang menerjang.
Selanjutnya, Front Nasional Perancis
paling kanan mengingatkan Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali
hubungan buruk mereka dengan Rusia. Mereka mengatakan, terpilihnya Putin
untuk kedua kalinya ini harus membuat Uni Eropa untuk mengakhiri
pemerasan, ancaman dan sanksi yang tidak masuk akan dan kontraproduktif
yang kesemuanya melawan Moskow.
Diketahui, Uni Eropa terus
bersitegang dengan Rusia, terutama di Eropa Timur pasca aneksasi Crimea.
NATO bahkan telah mengerahkan ribuan tentara dilengkapi alutsista
canggih seolah hendak menyerang Rusia secara militer dan tinggal menanti
perintah. Sikap provokatif NATO tersebut dinilai sebagai upaya untuk
menciptakan Perang Dunia III di Eropa Timur, termasuk di kawasan Laut Hitam. (red)
Posting Komentar