JAYAPURA—Sejak insiden pembakaran rumah kediamannya
oleh sejumlah masyarakat, Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Costan
Oktemka hingga berita ini di naikkan di laporkan belum kembali
menjalankan tugasnya sebagai Bupati di Oksibil, ibukota Kabupaten
Pegunungan Bintang.
Setelah beberapa waktu ini tidak diketahui keberadaannya, akhirnya
informasi keberadaan Bupati Pegunungan Bintang diketahui juga, dan
hingga kini dalam kondisi sehat – walafiat di salah satu distrik yang
jarak tempuhnya sekitar 45 menit dari ibukota kabupaten, Oksibil.
Saat kejadian memang beliau langsung ke Distrik Serambakon, yang
lokasinya hanya sekitar 30-45 menit dari Oksibil, dengan alasan keamanan
waktu massa datang ke kediaman, situasinya tidak memungkinkan untuk
Bupati menemui massa yang banyak dan tidak terkendali, sehingga Bupati
dan keluarga masih sempat menyelamatkan diri ke Distrik Serambakon”,
kata Kolonel (Inf) BInsar P. Sianipar, Danrem 172/ PWY membenarkan
informasi yang diperoleh Lingkar Papua, saat di konfirmasi melalui
saluran telepon seluler, Minggu (15/4/2018) sore.
Danrem mengatakan situasi saat kejadian tidak memungkinkan untuk Bupati bertemu masyarakat.
Situasi saat itu masyarakat lagi emosi, jadi beliau juga tidak berani
bertemu dengan masyarakat, jadi masih sempat menyelamatkan diri keluar
dari kediamannya”, kata Danrem yang juga mengakui sudah bertemu dan
berdiskusi dengan Bupati di Distrik Serambakon.
Pihak TNI/Polri juga, kata Damrem juga menyarankan beliau langsung
bertemu dengan masyarakat dengan harapan, sebelum pak Gubernur datang
beliau sudah atur rencana dengan anggota DPRD untuk bertemu dengan
perwakilan massa pendemo.
“Rencananya pada 20 April nanti pak Gubernur naik, jadi kami harap
sebelum Gubernur datang beliau sudah bertemu dengan masyarakat,” kata
Danrem
Terkait dengan situasi Oksibil saat ini, Danrem mengaku kondisi
keamanan sudah kondusif. Aktifitas pemerintahan dan masyarakat yang
sebelumnya lumpuh, berangsur kembali normal, bahkan Senin bandara mulai
beroperasional kembali
“Sitausi sudah kondusif, mulai besok sudah bisa bangun komunikasi
dengan massa pendemo, tapi perwakilan massa pendemo ini sedang buat
posko di Oksibil,” katanya
Terkait dengan tuntutan masyarakat, Danrem tidak membantah jika
masyarakat meminta agar Bupati turun dari jabatannya termasuk permintaan
agar Penjabat Gubernur untuk hadir di Oksibil. Dimana, pihak DPRD juga
sudah menyampaikan kepada masyarakat untuk aspirasi tersebut ada
mekanismenya.
“itu sudah kami sampaikan kepada masyarakat bersama dengan DPRP
masalah mekanisme, dimana itu harus dilakukan, kan ini kasi turun Bupati
tidak seperi pergantian Ketua RT,” kata Danrem yang juga mengaku bahwa
rencananya pada 20 April Penjabat Gubernur akan datang menemui
masyarakat di Oksibil.
Intinya kata Danrem, pihaknya bersama pemerintah daerah, tokoh agama
dan masyarakat terus melakukan koordinasi dan pertemuan dengan semua
komponen di Oksibil. Bahkan koordinasi dengan pemerintah provinsi juga
terus dilakukan.
“koordinasi dan mediasi terus dilakukan, kemarin Asisten I Pegubin
datang ke Jayapura mereka dialog dengan Pemerintah Provinsi, kemarin
juga ada perwakilaan yang menemui Gubernur, dimana Gubernur ingin
mengtahui secara detail apa yang terjadi disana, sehingga nanti saat
beliu bicara dengan masyarakat sudah ada gambaran”, kata Danrem.
Sebelumnya kediaman pribadi Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka
di kabarkan telah di bakar habis oleh massa di Oksibil, ibukota
Kabupaten Pegunungan Bintang pada Kamis (12/4/2018), dimana tidak ada
korban nyawa dalam insiden tersebut namun korban dan kerugian materiil
di taksir ratusan juta rupiah.
Sejak insiden di pagi hari tersebut, keberadaan Bupati Costan Oktemka
juga tidak ada yang tahu, karena rupanya yang bersangkutan masih sempat
menyelamatkan diri ketika rumahnya di datangi ratusan massa yang
mengamuk dan akhirnya melakukan pembakaran.
Hingga kini penyebab anarkhisme masyarakat disebabkan kekecewaan
ribuan masyarakat yang mengikuti kegiatan HUT Kabupaten Pegunungan
Bintang Ke- 15 pada 12 April 2018 lalu, dimana usai kegiatan jalan
santai, ribuan masyarakat kecewa karena rupanya Panitia HUT Kabupaten
tidak menyediakan konsumsi bagi para peserta demikian juga hadiah Door
Prize yang disediakan tidak sesuai dengan janji sebelumnya.
Karena saat kegiatan Bupati Costan Oktemka tidak ada di tempat
kegiatan, hanya ada Wakil Bupati dan Kapolres saja yang nota bene tidak
memiliki kewenangan untuk menjawab apa penyebab kondisi tersebut
terjadi, akhirnya massa mendatangi kediaman Bupati secara langsung
hingga akhirnya emosi massa tidak terkendali dan terjadilah pembakaran
tersebut. (***)
Posting Komentar