Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » , , » Kegiatan HUT Pegunungan Bintang Berujung Rusuh dan Desakan Pencopotan Bupati

Kegiatan HUT Pegunungan Bintang Berujung Rusuh dan Desakan Pencopotan Bupati

Written By Nusantara Bicara on 13 Apr 2018 | April 13, 2018

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pegunungan Bintang ke-15 berubah menjadi kerusuhan ketika seribuan orang tiba-tiba melakukan tindakan anarkis merusak tenda acara di Lapangan Kabing dan membakar rumah pribadi Bupati Pegunungan Bintang, Kamis (12/4/2018).
 
 
 

Informasi yang dihimpun di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, insiden ini bermula dari kegiatan gerak jalan santai memperingati HUT Kabupaten Pegunungan Bintang ke-15. Para peserta yang jumlahnya sekitar 1000-an orang sudah bersiap di Lapangan Kabing, Kampung Kabiding, Distrik Oksibil sekitar pukul 07.30 WIT. Namun, tiba-tiba mereka mencari panitia untuk menanyakan rute jalan santai dan hadiah yang semula diumumkan oleh panitia.

Amos, warga Oksibil yang kebetulan menyaksikan kejadian itu mengatakan para peserta mencari panitia, namun tidak seorang pun berada di lapangan.

“Saat itu yang berada di lapangan hanya aparat keamanan. Para peserta lalu meminta kepada aparat untuk menghadirkan panitia. Karena panitia yang dijanjikan tak kunjung tiba di lokasi acara, para peserta marah dan merusak tenda beserta fasilitas dan perlengkapan acara,” kata Amos yang dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (12/4/2018) petang.

Beberapa saat setelah massa melakukan aksi pengrusakan, Wakil Bupati Pegunungan Bintang Decky Deal didampingi Kapolres Pegunungan Bintang dan Perwira Penghubung datang menemui massa.

Saat itu Wakil Bupati bersama Kapolres mengimbau warga untuk menghentikan aksi anarkis mereka, namun tidak dihiraukan massa. Seribuan peserta jalan santai menjadi beringas dan terus merusak tenda acara. Aparat yang berusaha menghalau massa, namun mereka menjadi sasaran lemparan batu dan kayu.

“Setelah kejadian itu, para pejabat mundur sementara aparat kepolisian melepaskan tembakan peringatan namun tidak dihiraukan massa,” kata Amos.

Ketika para pejabat Kabupaten Pegunungan Bintang mundur, massa lalu bergerak ke rumah pribadi milik Bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka. Massa lalu membakar rumah pribadi bupati berikut sebuah Bomag (alat berat) yang terparkir dekat rumah bupati.

Setelah itu, kata Amos, massa lalu bergerak ke Koperasi milik Haji Samsudin lalu merusak dan menjarah sembako di sana. “Kabarnya, Haji Samsudin punya kedekatan dengan Bupati Costan sehingga menjadi sasaran massa yang kecewa dengan bupati,” kata Amos.

Seribuan massa tersebut lalu bergerak ke Bandar Udara Oksibil dan melakukan pemalangan di sana. Mereka juga melakukan pemalangan di Kantor Bupati Pegunungan Bintang. Menurut Amos, massa yang menguasai Kantor Bupati meminta DPRD Pegunungan Bintang segera mencopot Costan Oktemka dan mengancam akan membakar Kantor Bupati dan Kantor DPRD jika tuntutan mereka tidak dilaksanakan.

“Dari pembicaraan yang berkembang di massa, tuntutan tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan mereka terhadap kinerja Bupati Pegunungan Bintang. Katanya bupati sesuka hati mencopot kepala kampung, kepala distrik dan kepala dinas yang tidak mengikuti kemauan bupati dan selama kepemimpinannya tidak ada pembangunan di Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Amos.

Sejauh ini, kata Amos, massa masih terus bertahan di Kantor Bupati Pegunungan Bintang, sementara Bupati Costan Oktemka tidak diketahui keberadaannya. (Ong)


Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara