NUBIC-Kelompok bersenjata Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat,
Organisasi Papua Merdeka, mengklaim bertanggung jawab atas pembakaran
sekolah dan rumah sakit di Kampung Banti, sekitar areal pertambangan PT
Freeport di Tembagapura, Timika, Papua beberaoa hari lalu. Bahkan, OPM
mengancam akan terus melancarkan serangan terhadap fasilitas dan
kepentingan Indonesia.
Kepala Staf Komando Daerah Pertahanan
(KASDAP) KODAP III TPN OPM Kali Kopi Freeport Hengki Wanmang mengatakan,
pembakaran terhadap gedung sekolah dan Rumah Sakit karena fasilitas
tersebut adalah kepentingan Indonesia.
“Kami bertanggung jawab, kami yang bakar gedung sekolah dan rumah
sakit," kata Hengki melalui pesan elektroniknya Rabu 4 April 2018.
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus melancarkan serangan terhadap
fasilitas milik Indonesia. “Kami akan terus menyerang,” tegasnya.
Pembakaran
itu terjadi pada 24 Maret lalu di Banti II Tembagapura Papua. “Freeport
membiayai militer Indonesia untuk akses masuk ke Banti melalui
pendekatan dengan pihak sekolah dan rumah sakit, dan tindakan pembakaran
itu bentuk penolakan kami,” tandasnya.
Bentuk Penolakan
Pembakaran rumah sakit dan
gedung sekolah dianggap sebagai bentuk penolakan atas kehadiran militer
Indonesia di Banti, dan juga aktifitas pemerintah kampung ataupun
kegiatan dinas dari sistem pemerintah Indonesia di wilayah Tembagapura
Papua.
“Kegiatan sekolah dan rumah sakit bagian dari system colonial Indonesia di Desa Banti, kami OPM menolaknya, dan OPM telah menduduki Desa Banti saat ini,” klaim Hengki.
Hengki juga menilai bahwa rumah sakit ibarat perbengkelan, karena
bukan menyembuhkan malah tambah sakit dan meninggal sehingga tidak layak
bagi masyarakat Papua, tidak hanya di Banti tetapi hampir seluruh Papua
tentu sama.
Selain itu, ia menyatakan telah menyurati kepada
pihak manajemen perusahaan PT Freeport bahwa TPN OPM akan memaksa
menutup seluruh aktivitas perusahaan, dan jika masih berjalan terus,
maka penembakan dan pembakaran fasilitas akan terus dilancarkan sampai
PT Freeport di Tembagapura ditutup.
Sementara itu, Juru Bicara
OPM, Sebby Sambom yang juga bertindak sebagai Diplomat TPNPB di luar
negeri, mengatakan seluruh kegiatan Indonesia di Papua harus dihentikan.
"Gedung-gedung
apa saja milik dinas pemerintah Indonesia itu harus dimusnakan, memang
itu yang sudah diatur dalam prinsip perang TPNPB, itu namanya perang
pembebasan bentuk perang dalam aturan perang Internasional, jadi lawan
sampai Papua merdeka", ujarnya melalui pesan elektronik, Rabu 4 April.
(ren/viva.co.id)
Posting Komentar