NUBIC,.BALI,.Menyikapi penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, beberapa Civil Society Organizations (CSOs) Indonesia dan global berinisiatif menggelar forum independen untuk menuntut tanggung gugat dan akuntabilitas Lembaga Keuangan Internasional khususnya Bank Dunia dan IMF, yang memiliki sejarah panjang dalam hutang luar negeri Indonesia.
Dilakansanakan Kegiatan People Summit on Alternative Development ini dengan tema "Voices on Equality and Justice : From the Past to the Future, Agung Room Grand Inna Bali beach Hotel, Sanur, Bali senin 08/10/2018.
Dilakansanakan Kegiatan People Summit on Alternative Development ini dengan tema "Voices on Equality and Justice : From the Past to the Future, Agung Room Grand Inna Bali beach Hotel, Sanur, Bali senin 08/10/2018.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Moeldoko (Kepala Staf Kantor Presiden). Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 150 orang dimulai pada pukul 09.00 sd 17.00 WITA dengan tertib dan lancar.
Kegiatan tersebut di ikuti oleh beberapa Organisasi yang hadir sebagai berikut, Walhi, INFID, PRAKARSA, Public Services Internasional, ELSAM, KNTI, debt WATCH Indonesia, WALHI BALI dan lain lain dengan jumlah 22 organisasi, Acara tersebut dibuka dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Acara bertajuk “The People’s Summit on Alternative Development” diadakan pada hari ini selama tiga hari kedepan akan menghadirkan rangkaian diskusi pleno dan pararel, konferensi pers, dan kegiatan budaya. Ratusan akan berpartisipasi dan menyuarakan pandangan serta tuntutannya kepada IMF-World Bank dalam kegiatan ini.
Dalam pertemuan ini materi bahasan mengarah ke tidak mendukung pelaksaan IMF di bali karena dianggap merugikan masyarakat Indonesia, Kordinator panitia The People's Summit Hamong santono (INFID) "Tujuan dari pertermuan ini adalah untuk mencari solusi tentang bagaimana agar Indonesia tidak melakukan peminjaman ke Bank Dunia karena peminjaman ke Bank Dunia dianggap telah merusak lingkungan dan melanggar Hak Asasi Manusi" kata Hamong. (Putu Andika)
Kegiatan tersebut di ikuti oleh beberapa Organisasi yang hadir sebagai berikut, Walhi, INFID, PRAKARSA, Public Services Internasional, ELSAM, KNTI, debt WATCH Indonesia, WALHI BALI dan lain lain dengan jumlah 22 organisasi, Acara tersebut dibuka dengan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Acara bertajuk “The People’s Summit on Alternative Development” diadakan pada hari ini selama tiga hari kedepan akan menghadirkan rangkaian diskusi pleno dan pararel, konferensi pers, dan kegiatan budaya. Ratusan akan berpartisipasi dan menyuarakan pandangan serta tuntutannya kepada IMF-World Bank dalam kegiatan ini.
Dalam pertemuan ini materi bahasan mengarah ke tidak mendukung pelaksaan IMF di bali karena dianggap merugikan masyarakat Indonesia, Kordinator panitia The People's Summit Hamong santono (INFID) "Tujuan dari pertermuan ini adalah untuk mencari solusi tentang bagaimana agar Indonesia tidak melakukan peminjaman ke Bank Dunia karena peminjaman ke Bank Dunia dianggap telah merusak lingkungan dan melanggar Hak Asasi Manusi" kata Hamong. (Putu Andika)
Posting Komentar