NUBIC,.Jayapura, Yanto Eluay mewakili keluarga besar yang merupakan anak dari Alm Theys Hiyo Eluay memimpin acara Deklarasi Damai di pendopo Alm. Theys Hiyo Eluay jalan Bestur Pos Distrik Sentani Kab. Jayapura pada Sabtu, (10/11/2018).
Dalam Deklarasinya Yanto menyampaikan “Hidup dalam satu kerukunan kita bisa ciptakan kedamaian dalam Dunia ini karena Tuhan telah mengatur hal ini Alm. meninggal sudah diatur tuhan dalam alkitab, untuk itu mari rapatkan barisan yang tinggal di Papua mari kita dengar apa kata Ondofolo sehingga Papua ini bisa Damai. Mari kita rapatkan barisan didalam kedamaian.” Pungkasnya
Bertempat di pendopo Alm sekitar pukul 16.25 WIT Yanto mengatakan bahwa “berasal dari perenungan yang sudah lama, bahwa kita semua diciptakan untuk membangun cinta kasih dan hidup dalam kedamaian. Untuk itu, itu kami percaya kematian orang tua kami untuk menghapus jeritan dan air mata masyarakat Papua.” Selain dari pada itu Raja-Raja bumi telah mendelakrasikan bahwa didada kami adalah merah putih dan Papua sangat menjunjung tinggi toleransi beragama.
“Bahwa Alm Theys diturunkan ke bumi mempunyai keistimewaan sebagai pejuang. Alm Theys gugur karena mencintai kedamaian dia juga merupakan sahabat Gusdur dan pencetus Otsus di Papua, sebagai pembuka untuk perdamaian di papua dan sebagai inspirasi perjuangan untuk mencapai perubahan.” Ungkap Lili Wahid dalam sambutannya.
Selain itu Ibu Lili mengungkapkan rasa bangganya terhadap Alm. Theys karena kegigihannya sehingga dia meninggal dengan tidak wajar dan kita juga wajib memaafkan atas kesalahan beliau dimasa hidupnya karena dia juga pernah memperjuangkan masyarakat Papua melalui Otsus dan Keteguhan dalam memperjuangkan keyakinannya. Ibu Lili Wahid juga mengatakan bahwa “saya akan mengusulkan Theys Hiyo Eluay untuk menjadi Pahlawan Nasional.” Terangnya
Diakhir rangkaian Deklarasi, Yanto berharap agar penculikan dan pembunuhan orang tua kami tidak lagi dikatakan sebagai kasus pelanggaran HAM dan tidak lagi digunakan oleh pihak manapun sebagai komiditi politik dan Kami berjanji untuk meneruskan perjuangan almarhum demi kesejahtetaan rakyat Papua bersama seluruh elemen bangsa Indonesia yang mencintai Republik ini atas Dasar Pancasila dan UUD 1945.
Dengan adanya Deklarasi Damai dari keluarga besar Theys Hiyo Eluay ini membukti bahwa keluarga alm. telah memaafkan semua pelaku pembunuhan alm. Theys Hiyo Eluay dan membuka lembaran baru agar Papua lebih sejahtera.
Turut hadir dalam acara Deklarasi Damai yaitu Ibu Lili Wahid perwakilan keluarga mantan Presiden RI, Bapak Hendrik Yance Udam Ketua Garcin Provinsi Papua, Ronald Manoach selaku ST Komisioner Bawaslu Provinsi, Pendeta Tomotius Arifin, Boas Assa Henok selaku Ondoafi Sosiri, Bapak Ondi Klew selaku Ondofolo Kampung Sereh, serta para tamu undangan.
Dalam Deklarasinya Yanto menyampaikan “Hidup dalam satu kerukunan kita bisa ciptakan kedamaian dalam Dunia ini karena Tuhan telah mengatur hal ini Alm. meninggal sudah diatur tuhan dalam alkitab, untuk itu mari rapatkan barisan yang tinggal di Papua mari kita dengar apa kata Ondofolo sehingga Papua ini bisa Damai. Mari kita rapatkan barisan didalam kedamaian.” Pungkasnya
Bertempat di pendopo Alm sekitar pukul 16.25 WIT Yanto mengatakan bahwa “berasal dari perenungan yang sudah lama, bahwa kita semua diciptakan untuk membangun cinta kasih dan hidup dalam kedamaian. Untuk itu, itu kami percaya kematian orang tua kami untuk menghapus jeritan dan air mata masyarakat Papua.” Selain dari pada itu Raja-Raja bumi telah mendelakrasikan bahwa didada kami adalah merah putih dan Papua sangat menjunjung tinggi toleransi beragama.
“Bahwa Alm Theys diturunkan ke bumi mempunyai keistimewaan sebagai pejuang. Alm Theys gugur karena mencintai kedamaian dia juga merupakan sahabat Gusdur dan pencetus Otsus di Papua, sebagai pembuka untuk perdamaian di papua dan sebagai inspirasi perjuangan untuk mencapai perubahan.” Ungkap Lili Wahid dalam sambutannya.
Selain itu Ibu Lili mengungkapkan rasa bangganya terhadap Alm. Theys karena kegigihannya sehingga dia meninggal dengan tidak wajar dan kita juga wajib memaafkan atas kesalahan beliau dimasa hidupnya karena dia juga pernah memperjuangkan masyarakat Papua melalui Otsus dan Keteguhan dalam memperjuangkan keyakinannya. Ibu Lili Wahid juga mengatakan bahwa “saya akan mengusulkan Theys Hiyo Eluay untuk menjadi Pahlawan Nasional.” Terangnya
Diakhir rangkaian Deklarasi, Yanto berharap agar penculikan dan pembunuhan orang tua kami tidak lagi dikatakan sebagai kasus pelanggaran HAM dan tidak lagi digunakan oleh pihak manapun sebagai komiditi politik dan Kami berjanji untuk meneruskan perjuangan almarhum demi kesejahtetaan rakyat Papua bersama seluruh elemen bangsa Indonesia yang mencintai Republik ini atas Dasar Pancasila dan UUD 1945.
Dengan adanya Deklarasi Damai dari keluarga besar Theys Hiyo Eluay ini membukti bahwa keluarga alm. telah memaafkan semua pelaku pembunuhan alm. Theys Hiyo Eluay dan membuka lembaran baru agar Papua lebih sejahtera.
Turut hadir dalam acara Deklarasi Damai yaitu Ibu Lili Wahid perwakilan keluarga mantan Presiden RI, Bapak Hendrik Yance Udam Ketua Garcin Provinsi Papua, Ronald Manoach selaku ST Komisioner Bawaslu Provinsi, Pendeta Tomotius Arifin, Boas Assa Henok selaku Ondoafi Sosiri, Bapak Ondi Klew selaku Ondofolo Kampung Sereh, serta para tamu undangan.
Posting Komentar