BALI - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Tatang Sulaiman mendampingi Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn)
Ryamizard Ryacudu dalam rangka mengikuti Sidang General Border Commonite
(GBC) Malindo ke-41 di Hotel Pullman, Legian Kuta, Bali, Rabu
(14/11/18).
Saat menerima kedatangan rombongan Menhan dan Wakasad di Bandara Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Djoni Jonny Harianto Gulo mengatakan bahwa agenda Sidang ke-41 GBC Malindo diantaranya terkait tentang laporan kemajuan bersama bidang operasi maupun non operasi, laporan tindak lanjut pembahasan revisi SA-84, rencana sidang GBC Malindo 42 serta sambutan dari Ketua GBC/Pengerusi Indonesia maupun Malaysia
“Bagi Indonesia kegiatan ini memiliki nilai penting dan strategis dalam memelihara serta meningkatkan hubungan kedua negara, Indonesia dan Malaysia khususnya, dalam menentukan kebijakan untuk menciptakan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan kedua negara ini,” ujar Jonny.
“GBC Malindo merupakan forum koordinasi dan kebijakan lintas sektoral yang dilaksanakan fungsi teknis dengan melibatkan berbagai unsur antara lain Angkatan Bersenjata, Kepolisian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian terkait dari kedua negara”, imbuhnya.
Selain menjaga stabilitas daerah perbatasan, menurut Jonny, putra Nias yang juga pernah berdinas sebagai Dandim 1605/Belu ini bahwa GBC Malindo dilakukan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perbatasan kedua negara.
“Sidang ini pertama kali digelar pada tahun 1972 ini, dan sebelum ini dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2017” pungkas Jonny.
Direncanakan, Sidang GBC Malindo yang akan berlangsung tanggal 14 sampai 15 Nopember 2018 ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan Malaysia YB Tuan Haji Muhamad Bin Sabu beserta delegasinya.
Saat menerima kedatangan rombongan Menhan dan Wakasad di Bandara Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Djoni Jonny Harianto Gulo mengatakan bahwa agenda Sidang ke-41 GBC Malindo diantaranya terkait tentang laporan kemajuan bersama bidang operasi maupun non operasi, laporan tindak lanjut pembahasan revisi SA-84, rencana sidang GBC Malindo 42 serta sambutan dari Ketua GBC/Pengerusi Indonesia maupun Malaysia
“Bagi Indonesia kegiatan ini memiliki nilai penting dan strategis dalam memelihara serta meningkatkan hubungan kedua negara, Indonesia dan Malaysia khususnya, dalam menentukan kebijakan untuk menciptakan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan kedua negara ini,” ujar Jonny.
“GBC Malindo merupakan forum koordinasi dan kebijakan lintas sektoral yang dilaksanakan fungsi teknis dengan melibatkan berbagai unsur antara lain Angkatan Bersenjata, Kepolisian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian terkait dari kedua negara”, imbuhnya.
Selain menjaga stabilitas daerah perbatasan, menurut Jonny, putra Nias yang juga pernah berdinas sebagai Dandim 1605/Belu ini bahwa GBC Malindo dilakukan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perbatasan kedua negara.
“Sidang ini pertama kali digelar pada tahun 1972 ini, dan sebelum ini dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2017” pungkas Jonny.
Direncanakan, Sidang GBC Malindo yang akan berlangsung tanggal 14 sampai 15 Nopember 2018 ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan Malaysia YB Tuan Haji Muhamad Bin Sabu beserta delegasinya.
Posting Komentar