.

Jayapura, Senin, 10 Desember 2018. Upaya pencarian terhadap sisa korban kekerasan Kelompok Separatis di Bukit Puncak Kabo Distrik Yigi, Kab. Nduga Papua pada 02 Des lalu terus dilanjutkan. Bukan hanya itu, Satgas gabungan TNI - Polri juga melaksanakan patroli pada area yang lebih jauh dalam rangka upaya penyisiran untuk melaksanakan penegakan hukum terhadap pelaku pembantaian karyawan PT. Istaka Karya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa dalam peristiwa naas tersebut terdapat juga sejumlah warga lain selain karyawaan PT.Istaka Karya yang terkena imbas. Diantaranya beberapa warga pendatang yang melaksanakan pekerjaan bangunan di Distrik Yigi. Ada yang membangun perumahan dokter, balai desa, gedung sekolah, rumah guru dan lain-lain. Meskipun sampai saat ini belum didapatkan laporan tentang adanya korban pembantaian atau meninggal dunia selain dari karyawan PT. Istaka Karya.

Pada hari Minggu tgl 09 Desember 2018 saat melaksanakan Patroli Satuan TNI Kodam XVII/Cenderawasi telah menemukan dan menyelamatkan 03 orang warga pendatang yang selama ini melaksanakan pekerjaan balai desa Distrik Yigi. Mereka bertemu satuan patroli TNI dindalam hutan.

Adapun identitas para pekerja tersebut adalah sbb : 1) Petrus Tondi, umur 42 tahun suku Toraja; 2) Toding Allo, umur 20 tahun Suku Toraja; dan 3) Saputra, umur 26 tahun suku Toraja. Kondisi ketiga pekerja tersebut dalam keadaan sehat dan selamat, untuk posisi saat ini masih diamankan di Pos TNI yang baru saja dibentuk di Distrik Yigi.

Selanjutnya Pada hari senin, 10 Des 2018 pukul 11.30 wit, Tim Patroli TNI Kodam XVII/Cend telah menemukan dan menyelamatkan 03 orang pekerja yang selama ini mengerjakan beberapa bangunan di Distrik Yigi. Mereka adalah: 1) Yusuf Tesa, 50 th, Suku Toraja ; 2) Dedi Parambean, 34 th, suku Toraja; dan 3) Martinus Sapan, 42 th, suku Toraja

Dari penuturan para korban, mereka mengisahkan bahwa pada tanggal 01 Desember 2018 terjadi penyisiran oleh KKSB ke rumah-rumah warga untuk mencari para pekerja pendatang. Warga kampung Asli Yigi sempat memberitahu mereka agar segera melarikan diri ke hutan karena mereka akan ditangkap dan dibunuh.

Besoknya pada tanggal 02 Desember mereka mendengar suara tembakan rentetan dari arah puncak Bako tidak jauh dari tempat mereka bersembunyi. Mereka tahu bahwa telah terjadi eksekusi pembunuhan tetapi mereka tidak tahu siapa saja dan berapa jumlah korbannya. Selama ini mereka melarikan diri untuk bersembunyi ke gunung selama 10 hari hingga bertemu dan diselamatkan oleh abggota TNI.

Hingga saai ini belum didapatkan data pasti tentang jumlah warga pendatang yang bekerja di Yigi selain karyawan PT. Istaka Karya.

Otentikasi: Kapendam XVII/Cend
Kolonel Inf Muhammad Aidi