Nduga-Evakuasi para korban pembantaian Nduga diwarnai serangkaian tembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sehingga aparat mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah persenjataan lengkap. Namun tidak dengan senjata berat maupun menggunakan bom, sebagaimana propaganda media hoax lokal.
Hal ini sebagaimana disampaikan Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, dikutip oleh republika.co.id menegaskan, pihaknya tidak menggunakan bom dan tembakan dari pesawat ataupun helikopter dalam mengejar kelompok bersenjata Nduga, Papua. TNI, kata Aidi mengetahui dan paham soal adanya aturan yang berlaku.
“Dalam operasi ini tidak ada penembakan dari pesawat. Hanya pendorongan manusianya, prajurit melaksanakan evakuasi. Tidak ada (menggunakan bom),” ujar Aidi pada Jumat (7/12).
Fakta di lapangan adalah KKB melawan dengan menambaki aparat yang sedang melakukan evakuasi korban kebiadaban mereka. Sehingga aparat terpaksa melakukan tindakan tegas. Dari kejadian kontak tembak tersebut, hingga hari ini, Minggu (9/12) dilaporkan sebanyak empat orang yang merupakan anggota KKB di Nduga tewas. Empat KKB ini tewas antara tanggal 4-5 Desember saat aparat keamanan melakukan proses evakuasi korban pembantaian Nduga.
“Dua di Mbua, dua di Yigi. Mereka ditembak aparat keamanan saat aparat lakukan proses evakuasi. Salah satunya bernama Yulianus Tabuni,” kata Samuel Tabuni, tokoh pemuda Papua.
Samuel juga menyebutkan bahwa saat ini masyarakat di Mbua, Yall dan Yigi saat ini sudah mengamankan diri ke hutan-hutan. Mereka mengamankan diri karena takut dipaksa KKB untuk ikut serta melawan aparat.
“Akses informasi maupun transportasi ke Nduga saat ini memang sulit,” sambung Samuel
Samuel mengingatkan agar masyarakat jangan terpancing isu hoax, yaitu tentang ungkapan dari masyarakat yang menyebut bahwa aparat menembaki warga sipil menggunaan pesawat dan menggunakan bom.
Itu semua bohong, karena disini komunikasi sulit, berita terebut mengada-ada. Sejatinya yang terjadi adalah KKB mengganggu aparat yang sedang melakukan evakuasi jenazah. Sehingga aparat bertindak tegas.
“Puji tuhan para KKB yang terus melawan aparat akhirnya mati”, ujar Samuel. (*)
Posting Komentar