NUBIC, JAKARTA – Tidak hanya menjaga keamanan wilayah di perbatasan RI-RDTL, Satgas Pamtas Yonif Mekanis 741/GN juga turut berpartisipasi mengembangkan potensi wisata alam, menjaga kelestarian dan keasrian alam bahkan menyulap Desa Haumeniana yang gersang menjadi destinasi wisata.
Tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 741/GN Mayor Inf Hendra Saputra, dalam rilis tertulisnya, di Kecamatan Bikomi Ninulat, Timur Tengah Utara (TTU), Senin (4/3/2019).
Diungkapkan Dansatgas, Haumeniana yang berarti pohon Cendana Kecil, merupakan salah satu desa di Kecamatan Bikomi Ninulat yang berada sekitar 15 Km di sebelah Utara Kota Kefamenanu.
“Desa ini disebut juga sebagai desa wisata, karena disana terdapat sebuah spot yang indah dan elok. Para pengunjung dapat dimanjakan dengan panorama pemandangannya yang indah, bisa untuk selfie bahkan bisa dijadikan sebagai venue untuk berbagai momen istimewa keluarga,” ujar Hendra.
Namun, kata Hendra, sangat disayangkan, ketika itu masih gersang, sehingga keindahan alamnya pun terganggu. Ide membuat taman ini berawal dari anggota Pos Haumeniana yang ingin memanfaatkan lahan kosong di depan pos untuk dijadikan obyek wisata diantara perbukitan yang memisahkan langsung antara Indonesia dengan Timur Leste.
“Sangat disayangkan, potensi yang bisa mengangkat ekonomi warga dan pendapatan daerah ini tidak diberdayakan. Untuk itu, sebagai bentuk sumbangsih Satgas, bersama warga kita hijaukan dan tata kembali spot ini,” terangnya.
“Alhamdulillah, upaya bersama ini akhirnya terwujud, dan terlihat sangat luar biasa. Venue disini mungkin termasuk yang terbaik untuk dijadikan obyek wisata, dari mulai panorama alamnya yang bagus, ditambah dengan lukisan awan dari Sang Pencipta sangat luar biasa,”imbuhnya.
Bahkan bagi Satgas sendiri, lanjut Hendra, keharuman selayaknya pohon Cendana, Taman Haumeniana tersebut bisa menjadi bagian penumbuhan cinta dan kebanggaan terhadap tanah air.
“Bagaimana tidak, begitu masyarakat bangga dan cinta terhadap aset wilayahnya, maka itu akan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan ujungnya menguatkan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan kepada siapapun yang mengunjunginya,” tegas Hendra.
Untuk diketahui, saat ini Taman tersebut tidak hanya dikunjungi warga sekitar namun juga warga negara Timor Leste termasuk yang berasal dari Kota Kupang dan Kota Soe yang perjalanannya mencapai 8 jam, hanya untuk membangun nostalgia dan berfoto disana.
“Semoga Taman Haumeniana, tidak hanya menumbuhkan pereonomian masyarakat namun juga menjadi wahana untuk menumbuhkan kecintaan dan kebangaan warga atas tanah air Indonesia,”tandasnya.
Senada dengan yang disampaikan Dansatgas, Letda Inf Arafik, Danpos Haumeniana mengatakan, taman ini diharapkan bisa menjadi wahana wisata bagi warga termasuk menjadi tempat berkumpul kaum mudanya dalam berbagai kegiatan yang menarik dan positif.
"Juga taman ini juga bisa dijadikan tempat nostalgia antara warga Nusa Tenggara Timur dengan warga Timor Leste, yang dulunya sama-sama warga Indonesia, "tuturnya.
Sementara itu Eloy (24 tahun), pengunjung asal Kupang mengatakan bahwa dirinya sengaja datang ke taman ini bersama pacarnya untuk berfoto ria, sekaligus meresmikan pertunangan mereka di Taman Haumeniana, hasil karya prajurit Garuda Nusantara.
"Taman ini sungguh indah dan menarik, bahkan bisa dijadikan sebagai pengambilan gambar pre wedding, karena letaknya di dataran tinggi dan pemandangan di bawahnya juga begitu menakjubkan,"pungkasnya. (Dispenad)
Posting Komentar