Merauke, nusantarabicara.co - Masih dalam rangkaian alih kodal, Yonif 755 Kostrad melaksanakan Kirab Tunggul Batalyon dalam rangka meningkatkan semangat juang prajurit Cakra serta mengenalkan tradisi yang baik kepada masyarakat Kab. Merauke.
Diungkapkan oleh Danyonif 755 Kostrad Mayor Inf Agus Rediyanto, S.E dalam rilis tertulisnya di Merauke, Sabtu (13/4).
Dijelaskan bahwa dengan adanya alih kodal dibawah Kostrad sesuai Perkasad nomor 16 Tahun 2018 tentunya merupakan kebanggaan bagi setiap prajurit 755 Kostrad, namun hal tersebut belum cukup apabila tidak adanya suatu tradisi pergantian bendera perang Tunggul Batalyon Infanteri 755 Kostrad
“Dimana yang dulunya batalyon kita berada dibawah Kodam XVII/Cenderawasih dan setelah alih kodal sekarang dibawah Kostrad. Tunggul kita masih memakai tunggul yang lama, maka dari itu kita membuat suatu tradisi yaitu kirab tunggul yang lama dan tunggul yang baru,” ujar Mayor Inf Agus Rediyanto
"Tujuannya adalah supaya hal-hal yang baik dari tunggul lama dapat menular ke tunggul yang baru dan apabila ada hal-hal yang kurang baik mudah mudahan dapat tertinggal selama diperjalanan kita melaksanakan tradisi ini," ungkap Danyonif.
"Selain itu kita ingin menularkan hal-hal dan kegiatan yang baik kepada masyarakat seperti di kampung-kampung yang telah kita lewati, di Kampung yang kita singgahi tersebut mengadakan kegiatan Binter seperti pengobatan gratis, karya bakti, bakti sosial, anjang sana, dan juga memberikan bimbingan anak sekolah," tambahnya.
Diketahui kegiatan kirab tunggul tersebut ditempuh selama 3 hari 2 malam dipimpin langsung oleh Mayor Inf Agus Rediyanto serta diikuti oleh seluruh perwira dan sebanyak 150 personel Yonif 755 Kostrad.
Dimulai pada hari Kamis pagi tanggal 11 April 2019 tepatnya di Titik 0 Km dengan diawali upacara pemasangan Tunggul Darma Putra oleh Komandan Batalyon, jarak tempuh sejauh 130 Km menuju Pantai Payum sebagai garis finish dan pelaksanaan upacara tradisi pada tanggal 13 April 2019.
Di akhir kegiatan upacara tradisi dilakukan penjamasan tunggul lama yang kemudian akan disimpan dan akan menjadi sejarah serta penciuman dan penjamasan tunggul baru yang nantinya akan menjadi tunggul Batalyon Infanteri 755 Kostrad.
Kegiatan upacara tradisi di Pantai Payum tersebut turut dihadiri oleh Ibu persit serta masyarakat yang berada di sekitar.(Penkostrad)
Posting Komentar