Jakarta, nusantarabicara.co - Menyadari kondisi suaminya yang kritis karena sakit, Mama Adriana Koko (69) nekad melewati daerah yang sengketa dengan berjalan kaki selama 40 menit untuk meminta pertolongan Satgas Pamtas Yonmek 741/GN.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonmek 741/GN Mayor Inf Hendra Saputra,S.Sos., M.M, M.I.Pol dalam rilis tertulisnya di TTU, NTT, Rabu (29/5/2019).
Diutarakan Dansatgas, anggotanya yang berada di Pos Oepoli Tengah dikejutkan dengan kehadiran seorang nenek yang menyampaikan keinginannya dengan bahasa Dahwan (daerah) yang tidak dimengerti oleh anggota jaga.
"Awalnya anggota bingung dan bertanya apa maksud kedatangannya. Beruntung, diantara anggota Satgas terdapat putra daerah, sehingga komunikasi pun berjalan dengan lancar meski lewat penterjemah, Pratu Hebron,"ujar Hendra.
"Ternyata, selain ingin berobat karena sakit kepala, Mama Adriana juga meminta tolong Satgas untuk memeriksa dan mengobati suaminya yang tengah tergolek sakit dirumah," tambahnya
Dari hasil pemeriksaan, lanjut Hendra, ternyata tensi Mama Adriana rendah yaitu 90/70 sehingga mengalami sakit kepala.
"Setelah memberikan obat, Dankipur II (Kapten Inf Miswanto) bersama dengan dua orang anggota kesehatan dan Mama Adriana bergegas berangkat ke rumahnya di Naktuka," ujar Hendra.
Untuk diketahui, wilayah Naktuka merupakan salah satu wilayah rawan karena sengketa, sehingga untuk menuju ke sana memerlukan kewaspadaan dan kehati-hatian.
"Demi keamanan, tim berpakaian preman. Setelah berjalan kaki sekitar 40 menit, mereka tiba dan memeriksa suami Mama Andriana (Miquel Falo) yang telah berusia 72 tahun," tegas Hendra.
"Kondisinya memang memprihatinkan, tergeletak di tanah beralas tikar, beliau merasakan sakit di bagian perutnya,"Imbuhnya.
Dikatakan Hendra, berdasar keterangan yang diperoleh dari warga, Mama Juliana dan Mama Berta, sakit lama yang diderita Miquel akibat operasi yang dijalaninya.
"Meski Naktuka wilayah yang dikategorikan rawan, kita akan terus pantau kondisi masyarakatnya, khususnya dalam hal kesehatan," tutur Hendra.
Menurut Hendra, hal itu sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membantu warga mangatasi kesulitan yang dialaminya.
"Selama itu tidak melanggar peraturan dan ada yang meminta bantuan, kami akan segera bantu apa lagi kaitannya dengan nyawa seseorang," tandasnya (Dispenad)
Posting Komentar