www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » , , , » TANPA DISERTAI DOKUMEN, SATGAS PAMTAS YONIF PR 328/DGH AMANKAN 19,5 KG GAHARU ILLEGAL

TANPA DISERTAI DOKUMEN, SATGAS PAMTAS YONIF PR 328/DGH AMANKAN 19,5 KG GAHARU ILLEGAL

Written By Nusantara Bicara on 10 Jun 2019 | Juni 10, 2019


Muara Tami, nusantarabicara.co -  Kayu Gaharu merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki nilai jual yang mahal, sehingga perdagangan kayu Gaharu banyak dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan yang banyak tanpa melalui aturan hukum yang berlaku. Seperti yang dilakukan oleh Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif PR 328/DGH saat mengamankan seorang warga PNG yang membawa kayu Gaharu tanpa dokumen.

Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) mengatakan bahwa karena komoditi jenis kayu Gaharu memiliki nilai jual yang tinggi sehingga kerap dimanfaatkan untuk dijual di Indonesia, "Saat itu Anggota kami a.n. Serka Dede sedang melaksanakan sweeping bagi pelintas batas dari arah PNG, saat seorang warga PNG a.n. Bapak Gerald Baria (40 Th) kami lakukan pemeriksaan barang yang dibawanya ditemukan 19,5 Kg kayu jenis Gaharu illegal," ungkap Mayor Erwin.


"Saat kami interogasi lebih dalam, Bapak Gerald mengaku tidak mempunyai surat-surat atau dokumen resmi yang sah, dan menurut keterangannya kayu tersebut hendak dijual ke Indonesia untuk mendapatkan uang," tambahnya.

Dalam hal ini, Mayor Erwin mengungkapkan bahwa kayu jenis Gaharu sendiri memiliki nilai jual mahal karena banyak  kegunaan nya salah satunya sebagai bahan dasar dari parfum, "Jenis kayu ini sudah menjadi komoditas perdagangan dari berbagai dunia, keterbatasan jumlah kayu Gaharu di alam serta tingginya permintaan dan minat terhadap jenis kayu ini membuat harga kayu ini sebagai salah satu komoditas mahal, untuk per kilo bisa mencapai harga Rp. 950.000," Terang Mayor Erwin.


"Saat ini barang bukti kayu jenis Gaharu tersebut sudah kami serahkan kepada pihak Balai Karantina Pertanian, Skouw," ujarnya.(Pendam XVII/Cenderawasih)
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara