BANDUNG, nusantarabicara.co - Mengenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia merupakan bagian dari penanaman nilai-nilai semangat bela negara bagi generasi muda. TNI Angkatan Udara saat ini berupaya menanamkan nilai-nilai tersebut sekakigus lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dengan membangun monumen pesawat sebagai ikon bersejarah seperti monumen pesawat tempur F-5 Tiger yang dibangun di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, Kotamadya Bandung, Jawa Barat.
Monumen yang diharapkan akan mempercantik salah satu taman yang menjadi ikon di kota Bandung ini, diresmikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M, Jumat, (5/7/2019).
Kasau mengatakan, selain sebagai bukti kegigihan perjuangan para prajurit TNI AU dalam mempertahankan keutuhan NKRI, keberadaan monumen pesawat F-5 Tiger juga diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi masyarakat Bandung, khususnya para generasi muda dalam mengisi aktifitas sosialnya.
"Pesawat tempur F-5 Tiger sangat bersejarah bagi kami, khususnya para pelaku sejarah yang telah berkiprah mengoperasikan dan merawat pesawat ini. Kami berharap keberadaannya di taman ini dapat mengedukasi dan menyemangati generasi muda untuk mencintai TNI AU khususnya dan kedirgantaraan pada umumnya,” ujar Kasau.
Pesawat tempur F-5 Tiger merupakan pesawat pertama yang dibeli Indonesia tahun 1980-an dalam kondisi baru dan digunakan untuk menjaga dan menegakkan kedaulatan negara di udara.
Setelah berkiprah selama 35 tahun, pesawat dinyatakan “pensiun” dan dijadikan monumen di beberapa tempat di Indonesia sebagai sarana edukasi dan rekreasi masyarakat.
“Meskipun sudah pensiun, kita harapkan pesawat ini dapat terus menginspirasi dan mengedukasi masyarakat yang berkunjung ke taman ini, karena pada masa jayanya dulu, pesawat ini banyak berkiprah dalam mengisi kegiatan operasi tempur maupun latihan yang dilaksanakan oleh TNI AU maupun TNI.
Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution dibangun sejak tahun 1958 berlokasi di pusat kota Bandung. Taman yang cukup strategis ini, berdiri di atas lahan seluas tiga hektar lebih yang dikelilingi oleh empat jalan, yakni jalan Belitung, Sumatera, Aceh, dan Kalimantan. Taman ini juga berfungsi sebagai tempat pendidikan keselamatan berlalu lintas, serta taman lingkungan hidup dan rekreasi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Irjenau, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Pangkohanudnas, Pangkoopsau I, II, dan III, Dankoharmatau, Dankorpaskhasau, para Kepala Dinas jajaran Mabesau, Ketua Umum Pia Ardhya Garini beserta pengurus, dan Ketua Pembina Yayasan Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution Prof. Dr. Ing. Yul Yunaswin Nazaruddin, IPM. (ilm)
Posting Komentar