Jakarta, nusantarabicara.co - Beberapa waktu lalu, Polres Metro Jakarta Barat berbasil mengungkap jaringan pemasok ganja dengan alur peredaran di lingkungan kampus kampus di Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah dari penegak hukum yang berjibaku memberantas peredaran narkoba di lingkungan pendidikan. Namun, Anies mengimbau agar dalam pemberantasan narkoba tidak hanya pada satu sisi. Sebab, katanya, akan lebih efektif bila memotong mata rantai peredarannya ditambah upaya rehabilitasi pada pengguna barang haram itu. Bila tak ada upaya rehabilitasi, maka permintaan akan suplai narkoba akan tetap ada.
“Perlu jadi catatan, kalau hanya konsentrasi memotong suplainya tapi demand-nya tidak dipotong kita akan kucing-kucingaan terus seperti sekarang ini karena demand ada terus demand harus dikurangi,” ujar Anies saat ditemui di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2019).
Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud RI) ini turut pula mengajak masyarakat DKI Jakarta, untuk melakukan rehabilitasi bila ada anggota keluarga ataupun kerabat yang memiliki ketergantungan pada narkoba.
Pasalnya, rehabilitasi diyakini bisa menangkal peredaran narkoba lantaran penggunanya akan terus berkurang. “Saya mengaj ak ke semua keluarga orang tua mari pelajari tanda-tanda bila seseorang memiliki ketergantungan pada narkoba, bisa anak muda, orang tua, karena narkoba tak kenal umur pelajari tanda itu. Lalu, bila di antara keluarga lingkungan kampung ada yang punya tanda itu ajak bicara dan ajak rehabilitasi,” imbaunya.
Bahkan, agar terealisasinya dalam memutus rantai narkoba, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung penuh bila ada masyarakat yang beriniat sembuh dari ketergantungan narkoba dengan memfasilitasi warga yang ingin rehabilitasi. “Kami di Pemprov siap mendukung, karena kami punya fasilitasnya untuk rehab. Jadi, nomor satu mengurangi demand terhadap narkoba itu tugas masyarakat dan pemerintah,” ucap Anies.(Eman)
Posting Komentar