Jakarta,
nusantarabicara.co - Dalam waktu dekat ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dipastikan
akan menggelar kongres V PAN untuk memilih ketua umum partai yang baru. Namun
Tanggal dan tempat pelaksanaan kongres masih menjadi teka-teki, hanya disebutkan
akan dihelat pada bulan Februari atau paling lambat bulan Maret tahun 2020.
Terkait
pelaksanaan kongres V PAN yang masih belum ditentukan tanggal serta tempat
pelaksanaannya. Salah satu pendiri PAN DKI Jakarta H. Farid Idris Nawawi menanggapi
hal tersebut. Ia mengatakan, bahwa DPP PAN memang memberikan kesempatan kepada
seluruh wilayah untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah sehingga lokasi perhelatan
kongres V PAN masih belum diputuskan akan diadakan dimana. Namun, Farid
mengingatkan kembali bahwa Kongres V PAN Tahun 2020 ini adalah acara besar
partai dimana agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025
yang akan datang.
Pada
moment ini diperkirakan akan terjadi mobilitas yang cukup besar dan padat,
terutama pada gedung, sarana pendukung, transportasi dan manusianya itu sendiri.
Peserta kongres sendiri diperkirakan akan dihadiri oleh tidak kurang dari tiga
ribuan kader, yang terdiri dari pengurus DPP, DPD, DPW, DPC dan organ sayap
partai seluruh Indonesia.
Oleh
karenanya, Farid berharap Kongres V PAN ini nantinya diadakan di Jakarta atau
Yogyakarta, karena selain mempunyai historis, tempat ini juga netral ia berada
di tengah-tengah Indonesia sehingga baik untuk semua. Jangan nantinya tempat
pelaksanaan Kongres dijadikan sarana ajang ujicoba.
“Hendaknya
untuk acara yang besar ini, Kongres V PAN diadakan di Jakarta atau Yogyakarta (Jawa) karena sudah
terbukti dalam mengadakan even-even besar supaya kegiatan Kongres V PAN dapat
berjalan baik, sukses dan menyenangkan untuk seluruh pihak,” tuturnya.
Ia berharap pada Kongres V PAN nanti akan ada proses regenerasi kepemimpinan dan sosok yang tepat untuk menggantikan Zulkifli Hasan adalah Mulfachri Harahap. Karena selain mumpuni, beliau juga telah mendapat restu dan didukung oleh Pendiri PAN Bapak H.M. Amien Rais.
Lebih lanjut Farid berujar. “Proses
pergantian ketua umum adalah hal yang wajar dan ia diperlukan dalam sebuah
partai untuk proses penyegaran dan berkembangnya partai ke arah yang lebih
maju.” Ia menyayangkan
keikursertaan PAN dalam kontestasi pemilu 2019 di bawah kepemimpinan H.
Zulkifli Hasan, perolehan suara PAN mengalami penurunan dari sebelumnya. Dimana
pada pemilu 2014 sebesar 7,59%, dan pada pemilu 2019 turun menjadi 6,80%.
Menurut pria yang rajin memperhatikan perkembangan perpolitikan. Di Indonesia, ia melanjutkan. Partai Amanat Nasional (PAN) adalah partai reformasi,
sudah barang tentu figur ketua umum yang akan datang harus dapat menjaga spirit
dan cita-cita reformasi. Disamping itu, PAN juga sebagai partai nasionalis
religious yang didirikan oleh tokoh sentral Muhammadiyah di masa Orde Baru, itu
sebabnya calon ketua umum juga harus mempunyai irisan (bagian) dari kalangan Muhammadiyah dan Mulfachri Harahap telah memenuhi semua klasifikasi tersebut, jelasnya.
“Kalau
H.M Amien Rais saja sudah memberikan dukungannya untuk Mulfachri Hasan, tentunya pak Amien tahu dengan kemampuan Mulfachri Harahap. Dan Pak Amien pasti
mempunyai alasan-alasan tertentu sehingga mengisyaratkan bahwa Mulfachri Harahap akan mampu dan cocok untuk
menjadi ketua umum PAN yang baru serta dapat membawa kemajuan partai di masa
yang akan datang,” ungkap tokoh senior muhammadiyah yang aktif di mesjid Cut
Meutia, Menteng ini sembari sumringah.(Padrika)
Posting Komentar