Jakarta, nusantarabicara.co - Tiga hari menjelang pengumuman dan penetapan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) hasil dari kongres ke V PAN yang diadakan di Kendari, Sulawesi Tengggara dari Tanggal 10 - 12 Februari 2020.
Mulai tampak keseruan oleh para peserta kongres khususnya dari kandidat calon ketua umum bersama tim suksesnya dalam upaya mendapatkan dukungan dari pemilik suara di seluruh Indonesia.
Kongres PAN yang baru pertama kalinya diadakan di Indonesia bagian timur dimana pada Kongres V PAN ini salah satu agenda utamanya adalah memilih Ketua umum partai periode 2020-2025.
Pada kongres ini setidaknya sudah terdapat 4 figur calon ketua umum yang akan bersaing memperebutkan simpati suara terbanyak. Yakni H. Zulkifli Hasan, Drajat Wibowo, Mulfachri Harahap, dan Asman Abnur.
Para kader PAN baik dari DPD, DPW, DPC yang memegang posisi kunci sebagai pemilik suara untuk memilih ketua umum menaruh harapan besar kepada ketua umum mendatang dapat meningkatkan elektabilitas suara Partai menjadi lebih baik di masa depan.
Dan figur kader yang diprediksi siap untuk menjadi ketua umum dan membawa partai menuju kebesarannya adalah Drs. H. Asman Abnur M. Si seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya, setidaknya dari segi rekam jejak. Menurutnya, Asman terbukti memiliki rekam jejak yang lengkap baik di kepengurusan partai hingga di pemerintahan.
"Kami yakin Pak Asman ini paling siap karena punya rekam jejak yang sangat lengkap. Pernah memimpin daerah sebagai eksekutif, pernah menjadi legislatif baik lokal mau pun nasional, pernah memimpin partai sebagai bendahara. Pernah menjadi menteri sebagai pengusaha, sebagai politisi. Jadi tidak banyak kader kita yang lengkap seperti Pak Asman, itu satu rekam jejak yang lengkap dan paripurna, track recordnya memang sempurna," ujar Bima.
Ia menilai sosok seperti Asman sangat dibutuhkan PAN untuk menghadapi perkembangan situasi politik terkini. Sebab, Bima menyebut Asman merupakan figur yang bijak dan memiliki kematangan politik di atas rata-rata.
"Kedua, di tengah kondisi politik hari ini, kami butuh pemimpin yang matang yang bijak, ini ada di Pak Asman. Dengan jam terbang beliau yang panjang tadi Pak Asman punya keteguhan hati, punya kematangan berpolitik yang di atas rata-rata," sebutnya.
Kemudian, Bima menyebut saat ini PAN membutuhkan figur yang bisa menghimpun semua kalangan internal partai untuk bersatu menghadapi Pilkada 2020. Bima yakin Asman akan bisa menghimpun semua aspirasi dari semua kalangan internal partai jika nantinya terpilih sebagai Ketua Umum PAN.
Sementara itu Asman Abnur saat diminta komentar terkait dirinya menjadi salah satu calon ketua umum PAN, mengatakan mudah-mudah saya bisa membuat tata kelola partai ini lebih baik ke depannya" katanya di kantor DPP PAN, Jl Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).
Asman mengatakan mengusung semangat rekonsiliasi jika terpilih sebagai ketum PAN. Ia berharap jika dirinya terpilih PAN menjadi lebih baik ke depannya.
"Saya selalu sampaikan semangat rekonsiliasi. mudah-mudah dengan terpilihnya saya, kekuatan PAN bersatu untuk menghadapi langkah-langkah politik ke depan. Nah kita berharap kader-kader daerah dengan apa yang saya sampaikan ini menjadi satu alternatif, salah satu pertimbangan untuk memilih saya," ujarnya.
Asman mengaku akan fokus melakukan konsolidasi internal. Selain itu, dia juga akan merubah PAN menjadi e-Party untuk menaikkan suara pada Pemilu 2024.
"Saya akan lebih konsentrasi konsolidasi internal ya. Karena modal utama parpol itu adalah bagaimana kader percaya diri dulu. Itu yang pertama. Kemudian kekompakan. Kemudian langkah-langkah politiknya. Nah kita tau sekarang sudah zaman teknologi 4.0. Jadi cara kampanye ke depan tidak lagi cara konvensional. Maka saya akan menerapkan yang namanya e-Party, partai yang berdasarkan IT. Jadi sehingga komunikasi akan lebih gampang dan apalagi 2024 itu pemilih milenial hampir 60 persen. Maka dengan cara-cara modern itulah nanti akan kita lakukan pendekatan-pendekatan kepada voters," ujarnya
Lebih lanjut, caketum Partai PAN ini mengatakan hasil minor yang didapatkan oleh PAN pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 harus menjadi perenungan dan evaluasi semua Stakeholders PAN. Presentasi yang turun pada 2019 dibandingkan dengan Pileg 2014 juga menjadi sebuah sorotan bagi partai berlambang matahari tersebut.
"Yang paling terlihat, saat itu saya kira semua kader merasakan apa yang disebut sebagai monopoli kewenangan sehingga tidak ada ruang inovasi bagi saudaraku di daerah, yang berakibat mandeknya perolehan suara PAN-bahkan menurun," ujar Asman Abnur seperti dilansir dari berita detikcom, Minggu (9/2/2020).Dengan re-branding di segala aspek, maka PAN akan kembali menjadi partai yang menjanjikan." imbuhnya.
Asman juga menambahkan, seharusnya PAN lebih memaksimalkan potensi dari DPW dan DPD, diberi otonomi sehingga mereka akan melakukan berbagai terobosan.
"Saya yakin bila ada niat tulus dari para elite untuk memberikan otonomi itu, maka DPD akan menjawabnya dengan kerja nyata," pungkas Caketum yang mempunyai Tagar# Politik Santun Tanpa Gaduh. (Aprianto)
Posting Komentar