Jakarta, nusantarabicara.co - Ribuan orang yang berasal dari Aliansi Ormas Muslim Indonesia menggeruduk Kedubes Prancis di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Presiden Emanuel Macron untuk meminta maaf karena dinilai telah menyinggung agama Islam.
Massa yang didominasi mayoritas wanita ini menutup jalan Thamrin dari arah Monas menuju Bundaran HI.
Polisi yang dipimpin Kapolsek Metro Menteng AKBP Guntur Muhammad Thariq langsung menutup jalan yang melintas di depan kawasan Sarinah.
"Iya jalanan kami alihkan dari jalan MH Thamrin, Jalan Sunda dan Timor. Ini dilakukan karena massa aksi menutup jalan, harap warga memakluminya," kata Guntur di lokasi, Rabu (4/11).
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suwatno menuturkan, personel yang menjaga aksi tersebut gabungan dengan Polda Metro Jaya dan TNI.
"Pengamanan ada 740 personel gabungan dengan TNI, Dishub dan Satpol PP. Pengamanan khususnya obyek di sekitar lokasi dengan menempati beberapa sekat jalanan dan JPO. Termasuk obyek vital," ucap Suwatno.
Massa aksi di Kedutaan Besar Perancis di Jakarta mengecam Presiden Emmanuel Macron karena dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad.
Mereka juga telah menyerukan pemboikotan terhadap sejumlah produk Perancis akibat pernyataan Macron.
"Umat Islam sedunia marah dengan Macron. Penghinaan ini bukan hanya sekali, tapi berkali-kali dan umat Islam selalu memaafkan. Kali ini tidak bisa memaafkan," jelas salah satu orator.
Mereka mendesak pemerintah Perancis untuk meminta maaf kepada umat Islam di dunia.
Ia mengancam akan meneruskan kampanye boikot di media sosial dan tempat pengajian jika Macron tidak meminta maaf.
Orator menegaskan, ia tidak membenarkan kekerasan yang terjadi di Perancis. Namun, ia menilai kekerasan tersebut muncul karena penghinaan yang dilakukan salah satu warga Perancis terhadap Nabi Muhammad.
Posting Komentar