Jakarta, nusantarabicara.co - Ibukota DKI Jakarta semenjak beberapa tahun belakangan ini mulai berbenah di banyak hal. Salah satunya di Bidang Transportasi. Mulai dari pengadaan Bus-Bus baru hingga menerapkannsistem integrasi antar moda seperti JakLingko.
Perubahan ini terus digalakkan oleh Gubernur Anies Baswedan demi tertatanya Transportasi Massal di Ibukota DKI Jakarta dengan harapan bisa menunjang mobilitas warga DKI Jakarta maupun Sekitarnya yang bekerja di Kawasan DKI Jakarta.
Namun, masih ada saja pihak yang tidak mendukung perubahan ini. Salah satunya ialah Partai PSI. Mereka tidak mendukung perubahan yang membuat transportasi Jakarta lebih baik ini.
Sebelumnya Eneng Malianasari mempertanyakan proyek pengadaan unit armada bus kecil ber-AC yang terintegrasi dengan Jak Lingko karena dinilai terlalu mahal.
Menurut Wakil Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD DKI Taufik Azhar menyesalkan kritikan yang disampaikan Eneng Malianasari.
"Kritikan Eneng hanya berdasar pencarian browsing di Google. Bukan data yang valid, sehingga bisa menimbukan interprestasi masyarakat. Karena nilai pengadaan 3.000 armada Metro Trans mencapai Rp1 triliun lebih. Ini yang sama sekali tidak masuk akal," ujar Taufik Azhar.
Senada dengan Taufik Azhar, Poros Rawamangun yang diketuai oleh Rudy Darmawanto mendukung Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan perubahan demi terwujudnya moda transportasi yang bagus dan bersih di DKI Jakarta.
"Poros rawamangun mendukung program pemda atas pengadaan kendaraan Bus yg terintegrasi ke dalam program JakLingko, kebutuhan moda transportasi yg baik, nyaman dan aman sangatlah dibutuhkan masyarakat Jakarta." Demikian pandangan Rudy Darmawanto dalam keterangan Persnya ditelpon.
Ia membantah kritikan tersebut karena tak beralaskan dasar yang kuat. Rudy merasa Jakarta butuh pembenahan Transportasi.
"Jakarta butuh transportasi yang baik dan kita trauma dengan model angkutan model metromini dan kopaja dulu yg bising, kotor dan banyak menimbulkan polusi"(Zipau)
Posting Komentar