.

Jember, Nusantara Bicara - Menindak lanjuti perihal kecelakaan maut antara KA Pandanwangi yang menewaskan 3 remaja di desa Sumber Lesung Kecamatan Ledokombo Sabtu (13/8/2022) saat melewati perlintasan tanpa palang pintu. Hadir dari Dinas terkait yakni Dari PT. KAI Daops 9 Kadaops beserta jajarannya juga perwakilan dari Dishub Kabupaten Jember dan didampingi oleh PolsusKA juga Babinsa Desa Sumber Lesung yang turun langsung TKP guna melakukan kroscek terkait kecelakaan itu.

  Awal pertemuan dikantor Desa Sumber Lesung Kecamatan Ledokombo oleh Kadaops 9 Jember Broe Rizal yang didampingi oleh Hari selaku Kabid perwakilan dari Dishub beserta jajarannya, juga Babinsa Desa Sumber Lesung Serda Dody H mengadakan pertemuan dengan pihak Desa guna mencari solusi untuk permasalahan ini.

  Di dalam pertemuan, dijelaskan untuk saling berkoordinasi bagaimana kedepannya meminimalisir angka kecelakaan di rel kereta api. Yang disampaikan dari Dishub dan Daops 9 yakni sama-sama minta masukan untuk membenahi kinerja dimasing-masing instansi. Untuk pihak Desa diminta ikut peran serta, baik melalui pembinaan atau konsosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana menjaga keselamatan dijalan. Kemudian yang disampaikan oleh Dishub juga, beliau menyampaikan peran serta masyarakat baik itu melalui usulan dimana kalaupun mungkin diperlukan sarana dan prasarana yang kurang, misal dibutuhkan palang pintu dan itu harus ada yang menjaga itu dari usulan atau proposal dari bawah, yang nanti notabenenya biar Dishub bisa meneruskan keatas yakni Pemkab Jember atau Pemprov Jatim dari bentuk anggaran dan lain sebagainya.

  Hartono selaku Sekdes Desa Sumber Lesung pun menyampaikan bahwasanya yang melewati atau melalui jalan ini bukan hanya warga Sumber Lesung saja banyak dari desa Sumbersalak dan akses jalan cuma satu ini yang berada tepat di kantor desa Sumber Lesung. Jika untuk mencari pekerja penjaga palang pintu Hartono lebih setuju dari warga desa Sumber Lesung sendiri karena paling tidak kami memberikan peluang kerja kepada warga kami. Tetapi kalau untuk gaji yang berkaitan dengan anggaran untuk itu, yang jelas dikembalikan lagi kepada dinas yang terkait baik itu Dishub ataupun PJKA, tentunya instansi itu mengelola anggaran yang lebih besar daripada desa.

  Juga disampaikan terkait rambu-rambu yang ada, sebenarnya Dishub sudah berbuat hanya disitu memang perlu kontrol dan juga kalau memang mati seharusnya dari pihak terkait harus membenahi dan memperbaiki karena sudah lama lampu rambu lama mati dan tidak berfungsi dan pasti ada biaya untuk perawatan.

  Yang mana yang seharusnya dikerjakan, dan mana yang menjadi tupoksinya itu harap dikerjakan. Kemudian bilamana untuk koordinasi, desa selalu siap untuk mensupport dan membantu", terang Hartono.(Vans)