Jakarta, Nusantara Bicara - Share Edu Indonesia kembali melakukan lokarya dengan tema " Platform Pendidikan Nasional yang Efektif untuk Mewujudkan Generasi Emas' Sabtu (6/8) bertempat di museum STOVIA Jl Dr Abdul Rahman Saleh, Senen, Jakarta Pusat.
Visi dan Misi Share Indonesia Tranformasi Pendidikan Menuju Indonesia Yang Berperadaban.
Melakukan penelitian dan pengembangan bidang pendidikan.
Fasilitator rekonsiliasi untuk melakukan advokasi terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia.
Melayani kebutuhan insan pendidikan Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing global dengan memanfaatkan platform digital.
Ketua Umum Share Edu Indonesia DR Shobikul Qisam, M. Pd yang di dampingi Sekertaris Umum Hasan Hamid, M. Si mengatakan launching digital transformasi bid pendidikan, gerakan ahli , praktisi, pendidik dan insan insan, kumpul Share Edu Indonesia.
"Efektif generasi emas nantinya, sesuai prediksi para ahli Indonesia nanti sebagai 5 besar dunia. Hal ini perlu di sikapi bangsa Indonesia sebagai bangsa besar. " Ujarnya.
Pendidikan penting sebagai andil besar, untuk itu Share Edu Indonesia berpatisipasi melalui e-book dan aplikasi secara gratis agar tersebar luas. Harapannya Indonesia jadi negara besar, maju, mandiri dan bermartabat.
Sedangkan Sekartiris Umum menambahkan bahwa kepengurusan sudah tersebar di 34 provinsi, sehingga memudahkan penyebaran.
Seminar di pandu oleh Ibu Ika yang juga dosen, sementara narasumber guru besar dari Universitas Negeri Jakarta Prof DR Elita, menjelaskan cara mendidik para siswa sesuai kurikulum yang baru.
"Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.
Melalui kurikulum ini, guru dapat memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat masing-masing peserta didik. Kurikulum Merdeka nantinya akan digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Kesetaraan. Namun ada perbedaan dari Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya.
Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kemendikbud Ristek juga akan melakukan pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang.' ujarnya.
Kegiatan di meriahkan oleh penampilan tari Betawi, Padang, Aceh ,reog ponorogo dan lain lain. Acara tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dengan selalu cek suhu tubuh, memakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan selalu membawa handisanitizer.
Para peserta dari seluruh Indonesia yang beprofesi dosen, guru, pemilik Sekolah pimpinan yayasan, dan lain lain nantinya mereka besok Minggu (7/8) akan city tour dimulai hotel alia kwitang hingga kota tua dan pasar Tanah Abang.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Chatarina Muliana Girsang berkesempatan membuka kegiatan ini.(Agus)
Posting Komentar