Jakarta, Nusantara Bicara - Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya diputuskan monumen itu direlokasi ke Taman Menteng, Jakarta Pusat. Proses pemindahan sendiri dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta sesuai prosedur berlaku.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pemindahan Tugu 66. Dalam kesempatan itu, Anies menjelaskan alasan monumen bersejarah itu dipindahkan dari Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, ke Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Anies awalnya menyampaikan sejatinya kehadiran Monumen Tugu 66 menjadi peringatan perjalanan sejarah Indonesia. Namun, visual patung itu menjadi terhalang lantaran adanya proyek pembangunan LRT di kawasan Rasuna Said.
Setelah waktu yang cukup panjang ditentukan, akhirnya tanggal 5 Oktober inilah kita sama-sama resmikan relokasi itu," ujarnya.
Atas kerja sama berbagai pihak, pemindahan Tugu 66 dari Jalan Rasuna Said ke Taman Menteng berhasil direalisasikan. Terima kasih kepada semua yang terlibat selama ini bekerja bersama dengan kami di pemprov untuk menuntaskannya.
Project ini dikerjakan bersama, jadi ada dari Dinas Kebudayaan, ada dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, ada dari Dinas Bina Marga," ucapnya.
Anies berharap adanya lokasi baru tempat tugu ini berdiri akan memudahkan siapa pun untuk melihat bagian dari sejarah perjalanan Republik Indonesia, sembari menikmati keindahan ruang ketiga di pusat Kota Jakarta, yakni Taman Menteng.
"Dengan berada di tempat ini, maka orang berjalan kaki mampir, anak-anak mampir dan biarkan nanti keluarga-keluarga yang membawa anak-anaknya membaca kisah ini (yang tertulis di tugu tersebut).
Mereka akan terinspirasi dengan mengatakan bahwa ada sebuah masa di mana anak-anak muda tak pilih menonton, tak pilih diam, tapi memilih bergerak dan melakukan perubahan (pada 1966)," pungkasnya.
Acara peresmian relokasi Tugu 66 sendiri digelar di Taman Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (5/10/2022). Selain Anies, acara itu dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya tokoh pergerakan mahasiswa angkatan 66, seperti Akbar Tandjung, Laskar Ampera, anggota DPD RI Fahira Idris, BEM Nusantara, serta unsur organisasi perangkat daerah terkait.
Adapun ide untuk merelokasi tugu itu mulanya diinisiasi oleh almarhum Fahmi Idris. Politikus Golkar itu menyarankan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk memindahkan tugu tersebut ke lokasi baru yang lebih layak. Sampai akhirnya, dipilih Taman Menteng sebagai titik baru penempatan Monumen Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) atau Tugu 66.(Agus)
Posting Komentar