Jakarta, Nusantara Bicara - Peran aktif masyarakat dalam mewujudkan penyelanggaraan penataan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan menjadikan kepentingan bersama.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto saat memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) di Kantor ATR/BPN.
Menteri Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa hari tata ruang nasional yang sebagaimana keputusan Presiden nomor 28 tahun 2013 menyadarkan pentingnya keterpaduan antar wilayah, sektor dan pemangku kepentingan.
“Bank Dunia memperkirakan sebanyak 220 juta penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada tahun 2045. Jumlah itu setara dengan 70 persen dari total populasi di tanah air,” kata eks Panglima TNI, di Jakarta, selasa (9/11/22).
Selain itu, kata Hadi, peningkatan jumlah penduduk serta konsentrasi atau pemusatan kegiatan di kawasan perkotaan berpotensi mengakibatkan permasalahan perkotaan yang beragam.
“Namun permasalahan tersebut mulai dari permukiman kumuh, kemacetan lalu lintas, degradasi lingkungan, sampah dan ketersedian air bersih. Semuanya itu akan mempengaruhi dinamika masalah sosial dan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(Agus)
Posting Komentar