Jakarta, Nusantara Bicara - Isu resesi yang akan melanda dunia di tahun 2023 telah memberikan dampak priskologis terhadap masyarakat dunia. Hal tersebut disampaikan CEO ESQ, Ary Ginanjar Agustian kepada awak media usai memberikan paparan pada acara Amazing You 2022, Minggu (4/12/2022) di ICE BSD Tangerang.
“Dilatarbelakangi adanya isu resesi di tahun 2023, telah menimbulkan banyak orang takut dan frustasi. Tentunya ini akan berbahaya jika kondisi ekonomi tersebut dibarengi dengan kondisi masyarakat yang pesimis. Oleh karena itu di akhir 2022 ini kami ingin mengangkat kembali kepercayaan diri dan optimisme masyarakat dengan cara pandang yang positif, agar setiap menghadapi kenyataan, dia siap menghadapi tantangan dan senantiasa memiliki mental juang,” ujar Ary.
Dengan kondisi seperti ini, kata Ary, banyak PHK dimana-mana. Oleh karena itu yang harus kita jaga adalah SDM kita. Menurutnya, jika bicara soal SDM, bukan hanya IQ saja tetapi juga mentalitas karena 80 persen keberhasilan manusia itu adalah kecerdasan emosi, kemampuan memanage perasaan, kemampuan menuntun hidupnya dengan cara yang baik dan kemampuan memberi arti dalam hidup.
“Inilah yang ingin kita bangkitkan di dalam masyarakat, mudah-mudahan 10.000 orang ini akan menjadi inspirator dan agen perubahan untuk menyemangati Indonesia,” tambahnya.
Sebagai informasi, ESQ sendiri sudah 20 tahun berdiri. Pertemuan ini bukan hanya sekedar training tetapi harus ada keputusan untuk berkomitmen terus bergerak maju dan tetap optimis. “Peserta disini tentunya memiliki keluarga, tim bawahan atau lainnya. Nah mereka diharapkan akan menjadi spora yang memberikan pengaruh terhadap lingkungan dengan membangkitkan kembali semangat dan karakter yang luhur. Seperti kita ketahui bahwa saat ini sedang krisis moral, tentunya kami ESQ ingin membantu pemerintah untuk membangun karakter yang mungkin saat ini sedang mengalami masalah,” imbuhnya.
Target kita, lanjut Ary, adalah 10 persen penduduk Indonesia tercerahkan dan kita berharap jika 25 persen penduduk Indonesia tercerahkan maka itu adalah cukup untuk mewarnai Indonesia.
“Kita lihat mereka-mereka saat ini optimis, tidak terpecah, tidak iri hati dan dengki. Mereka menjadi orang-orang yang baik hati sehingga jika semakin banyak orang-orang seperti ini maka permasalahan politik dan sosial akan teratasi dengan SDM yang memiliki karakter dan optimis,” tuturnya.
Untuk keberlangsungan program ESQ, Ary mengaku telah menciptakan 2 generasi yaitu generasi 2030 dari para trainer yang saat ini tersebar di tiap provinsi dan generasi 2045 yang berasal dari mahasiswa. “Ada 500 mahasiswa di ESQ School (40 persen diantaranya yang mendapat beasiswa) yang kuliah ilmu ini selama 4 tahun. Mereka inilah yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di seluruh Indonesia,” kata Ary.
Untuk menghadapi tahun resesi, menurut Ary ada satu senjata yang harus dilakukan pemerintah yaitu membangun SDM. Kompetensi SDM bukan hanya soal ilmu pengetahuan dan IPTEK saja tetapi SDM yang memiliki moral karakter dan semangat yang tinggi menghadapi tantangan.
“Kita berharap tentunya pemerintah menjadikan moral dan karakter ini sebagai masalah yang harus diatasi, bukan hanya menghadapi ekonomi dan sosial. Jadi kalau kita disadarkan maka kita akan fokus kepada masalah moral dan karakter tersebut,” pungkasnya.(Agus)
Posting Komentar