Jakarta, Nusantara Bicara -- Sejumlah pembangunan, khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, di Kabupaten Paser, terus dikebut. Hal itu dilakukan demi mempersiapkan Kabupaten Paser menjadi calon daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Kabupaten Paser memiliki beragam destinasi wisata yang berpotensi besar, jika mampu dikelola dengan baik dan optimal.
Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) melalui program prioritas pembangunan daerah menetapkan satu sektor wisata untuk dikelola secara optimal.
Sementara Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Khairudin mengatakan pada kegiatan Kaltim Ekpo 2023 hasil produk yang di pasarkan berasal dari alam, hasil industri, batik dan lain lain, ujatnya di gedung Sarinah Jumat (23/6).
" Ada juga brosur brosur tentang obyek wisata, berharap para wisatawan dapat berkunjung. Industri di kabupaten Paser ada minat dari luar untuk investasi.
Saat ini proses pembenahan pada destinasi semoga dengan ikut pameran ini makin banyak wisatawan berkunjung, " tambahnya.
Sementara Kadispora dan Pariwisata Iwan mengatakan dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Paser, Pemda menyiapkan anggaran Rp4 miliar untuk tahun 2024.
Destinasi wisata yang bakal dikembangkan Pemkab Paser yaitu Gunung Boga, Doyam Turu, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Latih Petangis.
Ketiga objek wisata tersebut rencananya bakal dikembangkan tahun depan, dengan anggaran yang sudah disiapkan, ujarnya.
Destinasi wisata yang tak kalah favoritnya di Kabupaten Paser yaitu Pantai Pasir Mayang.
Destinasi Pariwisata ada yang dikelola desa dan itu masuk PADes (Pendapatan Asli Desa), serta wisata buatan dipungut masyarakat seperti Arema Resort. Untuk daerah ada Museum Sadurengas, Doyam Turu dan kemilau laut Pondong.
Kunjungan wisatawan dari 18 objek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Paser mengalami peningkatan dalam setahun terakhir atau tahun 2022. Data Disporapar Paser selama 12 bulan atau tahun 2022 mencapai 42.242 wisatawan.
Total ada 112 Destinasi wisata, yang di kelola oleh pemerintah kabupaten hanya 8 , sisanya 10 oleh swasta dan masyarakat.(Agus)
Posting Komentar