Jakarta, Nusantara Bicara -- Halal Bi Halal adalah tradisi atau acara yang biasa dilakukan di Indonesia, terutama dalam lingkup keluarga, komunitas, atau organisasi setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Warga Diaspora asal Sulawesi Tengah kembali gelar Halal bi Halal 1444 H dengan tema “Sintuwu Maroso” yang berarti bersatu kita kuat.
Masih dalam suasana lebaran, Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdi Mastura, menghadiri undangan Halal Bi Halal Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M yang digelar IKDST Ikatan Keluarga Diaspora Sulawesi Tengah bertempat di Kantor Pusat Pengembangan SDM Ketenagakerjaan, Jalan Pusdiklat Depnaker, Kelurahan Kampung Lembur, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Minggu, 4/6/2023.
Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura mengucapkan terima - kasih dan berharap para Diaspora ikut bersama-sama memikirkan dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
“Saling mendoakan, nasihat-menasihati dalam kebaikan, dan juga tolong menolong merupakan kunci dari kuatnya tali silaturahmi umat Islam dan kerukunan antar umat beragama yang perlu dijaga,” tambahnya.
Pemaknaan halal bi halal yang merupakan bagian terpenting dari seluruh rangkaian Ramadhan dan Idul Fitri, yang dijalani umat Islam secara khusus di Indonesia, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Sedangkan Ketua PKK Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Hj. Vera Rompas Mastura mengajak kita semua dalam sambutannya untuk semakin mempererat silaturahmi.
“Semoga tali persaudaraan kita sesama warga diaspora Sulawesi Tengah di Jakarta semakin dekat, dan yang sudah dekat semakin dieratkan satu sama lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Keluarga Diaspora Sulawesi Tengah (IKDST) Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si, CIGS, mengatakan saat ini yang dipilih dengan khas makanan (kuliner), tari tarian (seni budaya) dari Kota Poso. Nantinya bergilir pada 13 Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah seperti Banggai, Morowali dan lain-lain.
“Yang beda pada kegiatan ini biasanya kalau halal bi halal ada ceramah agama (tausyiah), maka kali ini dialog antar umat beragama dengan menghadirkan nara sumber( tokoh) dari Islam dan Kristen antara lain H. Andi Mulnahan Tombolotutu, Dr. Pdt. Penahash dan KH Abdollah Latopada,” ujarnya.
Pada tahun politik ini, sambungnya, IKDST tetap netral, sesuai visi dan misinya.
“PINTAR (Profesional Integritas, Netral, Transparan, Adaptif dan Responsif) Diaspora bisa memaparkannya,” ujarnya.
Dirangkaikan dengan Launching kartu pintar, tambahnya, ditindak lanjuti dengan MoU antara IKDST dengan Telkom untuk mengembangkan UMKM di 13 Paguyuban Kabupaten Kota antara lain memberikan pelatihan UMKM, pemberian modal dan pendampingan dalam dunia usaha,” tuturnya.
IKDST juga menindak - lanjuti MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan yang mempunyai manfaat sangat baik bagi warga diaspora di perantauan. Ke depannya seluruh warga Diaspora menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.
Lebih lanjut, untuk kartu IKDST pintar terkait fungsi ada 4 yaitu sebagai kartu kredit, E-Money, kartu prioritas subsidi dan kartu pinjaman dan kredit UMKM tanpa agunan.
Perlu untuk diketahui juga bahwa BNI 46 akan Support fee untuk rekomendasi BPP IKDST, fee agent BNI 46 setiap produk yang dijual, pelatihan UMKM, komunitas BNI 46 terkait merchant tergantung dengan BNI 46 lebih dari 10 ribu. Jual beli online dan diskon lainnya dimana 2 minggu ke depan sudah bisa dimulai.
Nanti juga ada Gala Premier film UWENTIRA yang bercerita tetang kerajaan Jin (dunia ghaib) terbesar di dunia pada tanggal 30 Juni 2023.(Agus)
Posting Komentar