Jakarta, nusantarabicara.co -- Sejumlah warga di wilayah Jalan Kartika, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat Melaporkan seorang warga berinisial (Ag) ke pihak Kepolisian resort metro Jakarta Barat karena menutup Akses jalan menuju ke rumah mereka.
Selain menutup jalan (Ag) bersama anak buahnya juga meminta sejumlah uang kepada pemilik rumah yang hendak melewati jalan tersebut.
Hasil penelusuran wartawan, beberapa warga yang mempunyai lahan di dalam akses tersebut mengaku kesal dengan aksi premanisme yang dilakukan (Ag) dan komplotannya ini. Salah satunya adalah pak Haji Azhar, yang rumahnya harus melewati jalan tersebut. Ia mengaku sudah membayar Rp. 90 juta rupiah kepada (Ag) untuk dapat melewati jalan tersebut.
Padahal, menurut hasil penelusuran dan penyelidikan pak Haji Azhar kepada warga setempat dan orang-orang pemilik tanah di jaman dulunya. Sertifikat tanah yang dimiliki (Ag) ini objek tanahnya bukan berada di jalan yang ditutup ini tapi di pinggir tol seberangnya, hal ini diperkuat oleh keterangan dan kesaksian warga yang menjual tanah kepada (Ag).
Sedangkan jalan yang ditutup oleh (Ag) ini, dulunya adalah jalan lintas (umum) yang banyak dilalui masyarakat, dimana waktu itu sebagai bukti kepedulian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) kepada masyarakat, jalan yang tadinya kurang layak maka TNI Angkatan Darat memperbagus dan memperbaiki jalan tersebut melalui program AMD (ABRI Masuk Desa), Namun karena ada program pembangunan jalan Tol yang memotong jalan tersebut maka jalan itu sekarang terputus dan pemerintah membuatkan jalan baru untuk masyarakat dapat menyebrang dari pinggir jalan tol yang satu ke pinggir jalan tol di sebelahnya.
Akhirnya jalan yang dibuat oleh TNI AD sebagai bukti kepedulian TNI AD kepada masyarakat melalui program AMD nya yang dulunya menjadi akses transportasi dan banyak dipergunakan oleh masyarakat ini akhirnya menjadi menjadi terbengkalai dan menjadi jalan buntu karena terpotong oleh jalan tol, hanya tinggal beberapa rumah dan pergudangan yang berada di dalam jalan tersebut
Ulah (Ag) menutup jalan untuk dapat meminta uang kepada warga yang lahannya berada di dalam jalan tersebut, pada waktu itu sempat diketahui oleh Dandim Jakarta Barat dan membuat marah Dandim Jakarta Barat karena jalan itu adalah hasil karya TNI AD pada waktu itu sebagai bentuk kepedulian dan sumbangsih TNI AD kepada masyarakat sehingga Dandim bersama anggotanya berupaya mencari (Ag) namun pada waktu itu (Ag) menghilang dan keberadaaannya tidak diketahui namun selang beberapa tahun kemudian setelah beberapa kali terjadi pergantian Dandim Jakarta Barat, Kini (Ag) kembali melakukan aksinya dengan menutup tersebut malah sekarang di saat dunia usaha sedang susah (Ag) malah menaikkan jumlah Uang Jago kepada warga yang ingin mempergunakan atau melintasi jalan tersebut, cerita Azhar.
Akhirnya Azhar sebagai warga yang menjadi salah satu korban yang dirugikan oleh (Ag) mengaku kesal dengan ulah Premanisme dan penipuan yang dilakukan oleh (Ag) beserta anak buahnya yang terkadang membawa golok ketika berjaga di depan pintu masuk jalan yang ditutup.
"Saya sangat kesal dan muak dengan tindakan Premanisme dan penipuan yang dilakukan oleh (Ag), sungguh tidak mencerminkan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia yang mencari keuntungan diatas penderitaan orang lain," ungkap Azhar.
Akibat kerugian yang didapat dan mengetahui bahwa sertifikat yang dimiliki (Ag) bukan berada di jalan yang ditutup tersebut, akhirnya Azhar melaporkan (Ag) ke polisi dengan pasal penipuan.
Namun Azhar berkeluh kesah kepada media bahwa sudah beberapa bulan ini laporannya belum juga ditindak-lanjuti oleh pihak kepolisian, dimana dalam hal ini perkaranya sudah ditangani oleh pihak polres metro Jakarta Barat.
Akibatnya sudah beberapa bulan ini, lahannya yang dijadikan sebagai pergudangan untuk kegiatan usaha terpaksa berhenti.
Azhar dan beberapa warga yang terisolasi rumahnya karena jalan menuju rumahnya tertutup, menanti bantuan pihak kepolisian untuk dapat membantunya menindak perbuatan arogan dan premanisme yang dilakukan (ag) beserta komplotannya.
"Saya berharap, mudah-mudahan pihak terkait, khususnya pohak kepolisian , polres metro Jakarta Barat dapat membantunya dengan mempercepat proses akselerasi laporannya agar kehidupan dan kegiatan usaha kami dapat berjalan normal kembali," harapnya.(PS)
Posting Komentar