Nusantara Bicara, Jakarta --- Media gathering ini menegaskan posisi Republikorp sebagai pionir dalam industri pertahanan nasional.
Dengan visi dan komitmen yang kuat, Norman Joesoef dan timnya di Republikorp siap membawa perubahan besar bagi keamanan dan kemandirian Indonesia di sektor pertahanan.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk mempererat kerja sama antara Republikorp, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan industri pertahanan yang tangguh dan modern.
Republikorp, perusahaan induk yang menaungi beberapa anak perusahaan seperti Republik Aero, Armamen, defence, technologies, dan republik palindo beserta beberpa perusahaan lain dengan mayoritas usaha yang bergerak di bidang pertahanan dalam memperkuat industri pertahanan nasional fokus pada pengembangan teknologi dan sumber daya manusia di bidang pertahanan.
Perusahaan asal Indonesia ini juga telah berpartisipasi dalam ajang pameran Internasional dan sukses menjalin kontrak kerja sama strategis di bidang Industri pertahanan.
Norman Joesoef lulusan perguruan tinggi di Praha, Ceko ini melihat perkembangan global membuat Republikorp tidak hanya fokus pada teknologi konvensional, tetapi juga mengarah pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Rudal pintar perlu dimiliki untuk pertahanan.
Pada tahun 2013, setelah menyelesaikan pendidikan di Eropa, Norman kembali ke tanah air dengan semangat dan visi untuk membangun industri pertahanan yang mandiri.
Dalam kesempatan ini, Norman Joesoef berbicara panjang lebar mengenai perjalanan dan visi besar Republikorp dalam memperkuat industri pertahanan nasional.
Dalam paparannya, Norman menjelaskan sejarah berdirinya Republikorp yang dimulai dari pertemuan tak terduga dengan teman kuliahnya yang merupakan anak dari pemilik sebuah konglomerasi perusahaan pertahanan di Eropa.
Norman Joesoef mengisahkan bagaimana kecintaannya pada dunia militer dan teknologi senjata sejak usia 20 tahun mendorongnya untuk membawa teknologi pertahanan ke Indonesia.
Menurutnya, tidak ada ekonomi yang kuat tanpa sistem pertahanan yang kuat.
Oleh karena itu, Republikorp fokus pada pengembangan teknologi dan sumber daya manusia di bidang pertahanan.
Norman menyebutkan bahwa Republikorp telah berpartisipasi dalam berbagai pameran pertahanan di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Amerika, dan Asia, untuk mempelajari dan mengadopsi teknologi-teknologi terbaru.
Salah satu pilar utama yang diusung Republikorp adalah pengembangan sumber daya manusia.
Norman menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi insinyur dan teknisi di bidang pertahanan.
“Kami fokus pada pengembangan keahlian di bidang matematika, telemetri, frekuensi, dan otomasi,” ujar Norman.
Selain itu, Republikorp juga bekerja sama dengan universitas-universitas, termasuk Universitas Pertahanan Indonesia, untuk mencetak tenaga ahli yang kompeten.
Norman juga menyoroti peran penting pemerintah dalam mendukung industri pertahanan.
Menurutnya, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung industri ini melalui berbagai kebijakan dan investasi.
“Pemerintah sangat mendukung inovasi dan penelitian di sektor pertahanan,” kata Norman.
Ia juga memuji langkah pemerintah yang membuka peluang bagi sektor swasta untuk berinvestasi dan berinovasi dalam industri pertahanan.
Melihat perkembangan global, Norman menyatakan bahwa Republikorp tidak hanya fokus pada teknologi konvensional, tetapi juga mengarah pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi luar angkasa.
“Supercomputing dan space intelligence adalah masa depan yang wajib dipelajari dan dikembangkan,” tegasnya.
Norman percaya bahwa teknologi ini akan membawa dampak besar pada efisiensi dan efektivitas sistem pertahanan Indonesia.
Tidak dipungkiri, membangun industri pertahanan yang kuat menghadapi berbagai tantangan.
Norman mengakui bahwa meyakinkan mitra internasional untuk bekerja sama bukanlah hal mudah.
Namun, dengan kerja keras dan komitmen tinggi, ia yakin bahwa Republikorp dapat mengatasi semua rintangan tersebut.
Bertempat di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, menjadi saksi dari media gathering yang diadakan oleh Republikorp, sebuah perusahaan induk yang menaungi sejumlah anak perusahaan dalam bidang pertahanan, Jakarta (20/5/24).
Acara yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 14.00 ini menghadirkan CEO Republikorp, Norman Joesoef, sebagai pembicara utama.(Agus)
Posting Komentar