.

Jakarta, Nusantara Bicara   -–  Menjelang peringatan Hari Pengayoman ke-79, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang mengikuti acara Wisuda Purnabakti Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM RI secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan terpusat di Graha Pengayoman dan diikuti oleh Insan Pengayoman di seluruh Indonesia, Selasa (13/08).

Kegiatan Wisuda Purnabakti ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Pengayoman yang bertujuan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para purnabakti yang telah berjasa dalam pelayanan pengayoman. Selain itu, acara ini juga akan menjadi kesempatan untuk menjalin silaturahmi dengan sesepuh purnabakti pengayoman di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Plh. Sekretaris Jenderal, Min Usihen dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisuda ini merupakan momen sakral bagi Pegawai di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. "Hari ini kita menyaksikan perjalanan bapak dan ibu yang telah berpuluh-puluh tahun mengabdi kepada pengayoman. Wisuda ini merupakan fase sakral sebagai penanda keparipurnaan, karena tidak semua dapat mengikuti batas usia pensiun," ujar Min Usihen.

Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, Rutan Kelas I Cipinang turut melakukan Wisuda Purnabakti Pengayoman sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian yang luar biasa. Acara yang dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Cipinang, Sukarno Ali ini menjadi momen bersejarah bagi seluruh keluarga besar Rutan. Wisuda Purnabakti ini ditandai dengan penyematan selempang, medali, dan tabung wisuda kepada wisudawan purnabakti, Bapak Namin Sudiar, yang telah genap 16 tahun mengabdi di Rutan Cipinang.

“Acara ini menjadi momen istimewa untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan pengabdian Bapak Namin Sudiar selama 16 tahun. Wisuda Purnabakti ini juga merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan dari seluruh keluarga besar Rutan Kelas I Cipinang terhadap sumbangsih besar yang telah beliau berikan dalam menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme tinggi,” ucap Sukarno Ali.

Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Namin Sudiar. Semoga masa purnabakti ini menjadi awal baru yang penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan. Pengabdian yang telah ditorehkan akan selalu menjadi inspirasi dan teladan bagi kami semua. “Terima kasih, Bapak Namin Sudiar, atas segala jasa dan sumbangsih yang tak ternilai. Selamat menikmati masa purnabakti yang indah dan berkesan,” tutupnya.( Sodikin )