Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » » Syarikat Islam Indonesia Bersiap Menjadi Partai Untuk Hadirkan Kekuatan Tuhan

Syarikat Islam Indonesia Bersiap Menjadi Partai Untuk Hadirkan Kekuatan Tuhan

Written By Nusantara Bicara on 16 Sep 2024 | September 16, 2024


Jakarta, Nusantara Bicara   ---   Berangkat dari nilai-nilai perjuangan dan semangat  yang telah ditorehkan oleh para pendiri  organisasi Syarikat Islam Indonesia dulunya, yaitu H. Samanhudi dan H.O.S Tjokroaminoto yang mendirikan organisasi tersebut guna membela kehidupan rakyat kecil dan juga  untuk mewujudkan suatu negara dan bangsa yang Merdeka, Berdaulat dan dapat mensejahterakan kehidupan rakyatnya dengan bersendikan keislaman. Maka, organisasi Syarikat Islam Indonesia lahir pertama kali pada tanggal 16 Oktober tahun 1905.

Syarikat Islam Indonesia yakin dan percaya bahwa nilai-nilai Islam sangat cocok diterapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dengan didirikannya organisasi Syarikat Islam Indonesia di jaman sebelum kemerdekaan, membuat bersatunya umat muslim di seluruh Indonesia dan menjadi sebuah semangat serta kekuatan yang besar sehingga pada outputnya melahirkan kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945.

Namun, sangat disayangkan. Setelah salah satu tujuannya tercapai yaitu terwujudnya kemerdekaan Bangsa Indonesia. Aktivitas Syarikat Islam Indonesia mulai meredup dan kehilangan semangat perjuangannya. 

Hingga akhirnya, dimana sekarang ini rakyat kecil banyak yang menderita, pengangguran semakin bertambah, banyak orang yang menjadi pengemis, pengamen bahkan rela menjadi ‘manusia silver’ hanya untuk mencari 'sesuap nasi'. 

Melihat semua ini. Seolah-olah mendapat vitamin, semangat  Syarikat Islam Indonesia mulai bangkit kembali untuk melakukan perjuangan, yaitu membela rakyat kecil yang menderita dan menerapkan kembali sendi-sendi islam dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu peduli kepada orang yang menderita dan dalam kesusahan, mempunyai rasa persaudaraan serta mempunyai sifat  kedermawanan.


Selain keprihatinan atas kondisi rakyat kecil sekarang ini, Syarikat Islam Indonesia juga mengkritisi tokoh-tokoh islam yang tidak mau bersatu dan tidak menjalankan ajaran islam secara utuh. banyak tokoh-tokoh islam yang menjalankan  ajaran Islam hanya setengah-setengah atau tidak sepenuhnya. Dimana mereka hanya mengambil potongan ajaran islam yang dapat membawa keuntungan bagi kepentingan dunia mereka tapi potongan ajaran islam yang lainnya ia tinggalkan.
 

Oleh karena itu, Syarikat Islam Indonesia hadir untuk memberi peringatan kepada mereka yang  telah menodai ajaran islam agar mereka kembali memurnikan Islam dengan menjalankan ajaran islam secara utuh dan tidak sepotong-potong.

“Kami memberi peringatan kepada orang islam yang suka mencaci-maki karena ajaran Islam itu adalah Damai, tenang  dan memberi nasehat dengan penuh kelembutan bukan dengan mencaci-maki. Bahkan di dalam Al-Qur’an orang yang suka mencai-maki itu disebutkan sebagai orang yang celaka.”

“Kami juga memperingatkan kepada orang islam yang menggunakan kekuatan kerohaniannya  serta kekuatan spiritualnya yang dipergunakan untuk menjegal atau membunuh  lawan-lawan politiknya demi jabatan, harta kekayaan dan nafsu dunia.”

Seperti halnya Nabi Muhammad, kami memberi peringatan kepada mereka yang berbuat salah dan kami hanyalah sebagai pemberi peringatan dan kabar gembira untuk kebaikan manusia, bangsa dan negara. 

Kami tidak mempunyai kekuatan, kami hanya pembawa pesan dan pemberi peringatan tapi percayalah jika orang-orang yang diberi peringatan tidak mengindahkan peringatan kami, seperti yang dicontohkan di jaman para Nabi. Maka bersiap dan berhati-hatilah karena mereka akan berhadapan dengan kekuatan Tuhan. Karena kekuatan kami pun adalah kekuatan Tuhan.

Kami percaya, bahwa semua keberhasilan dan keterwujudan itu tidak hanya usaha dari manusia tapi berkat ‘Ridho’ dan Kekuatan Tuhan yang ikut campur di dalamnya, asalkan Tuhan Yang Maha Kuasa mengatakan ‘Kun’ maka jadilah.

Seperti halnya kemerdekaan bangsa ini, saya yakin kemerdekaan itu juga berkat salah satu doa dari orang-orang yang bertakwa dan dicintai Allah Azza Wa Jalla di negeri ini, sehingga doa itu Allah kabulkan dan terwujudlah kemerdekaan, kalaupun perang dan lain sebagainya itu hanya salah satu cara dan ihktiar tapi pada dasarnya yang utamanya karena Allah SWT mengucap ‘Kun’ untuk kemerdekaan bangsa ini, maka jadilah bangsa ini merdeka.

Kemudian, saya juga yakin, ada rahasia dan maksud tertentu yang Allah SWT persiapkan untuk bangsa ini di kemudian hari, dimana salah satu alasannya adalah karena bangsa ini diciptakan dengan memiliki kekhususan dan keistimewaan tersendiri, yaitu sebagai negara dengan mayoritas umat muslim terbesar di dunia. 

Oleh karenanya kita hanya perlu mengikuti apa yang sudah ditakdirkan, yaitu menerapkan ajaran islam di dalam kehidupan bangsa Indonesia karena islam itu adalah mayoritas kita atau takdir negara kita, daripada kita mencoba merubah takdir dengan menerapkan ajaran lain dalam kehidupan bangsa Indonesia. 

Mungkin, bisa saja ajaran lain itu dapat  membuat Indonesia maju tapi yakinlah Indonesia akan selalu terkena musibah alam karena lari dari takdir dan karakternya. 

Buat apa kita maju kalaupun yang maju itu hanya segelintir orang Indonesia dan kita bangsa Indonesia akan senantiasa mendapat musibah dan  bencana alam.


Lebih baik kita menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan bangsa Indonesia, karena ini adalah karakter mayoritas bangsa Indonesia dan Indonesia akan jauh dari musibah dan bencana alam jika menerapkan ajaran ini. 

Dan mengenai maju, Insyaa Allah Indonesia pasti maju dengan ajaran Islam sebagai pedoman, tutur Padrika Siregar sebagai ketua DPC Syarikat Islam Indonesia kotamadya Jakarta pusat dalam salah satu perbincangan dengan media nusantarabicara.co (andi)


Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara