Jakarta, Nusantara Bicara --- Ketua dewan pimpinan cabang Partai Syarikat Islam Indonesia (DPC-PSII) Jakarta Pusat, Bapak Padrika Siregar pada Minggu (13/10) mengingatkan kepada Negara Israel yang dipimpin oleh Perdana menteri Benjamin Netanyahu untuk kembali ke jalan yang benar dan tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menyembah kepada-NYA.
Hal
itu dikatakan Padreika setelah melihat cara berpikir dan perbuatan yang salah
dari perdana menteri Benjamin Netanyahu, dimana ia tidak tunduk kepada Tuhan
dengan mengikuti perintah-perintah NYA namun ia malah lebih tunduk kepada hawa
nafsunya dengan berbuat dzholim dan tindakan
semena-mena secara berlebih-lebihan,
tuturnya.
Agama
kami mengajarkan. “Bahwa kami wajib untuk berbuat kasih sayang kepada sesama
umat manusia dan sesama makhluk hidup lainnya. Namun. Selain itu agama kami
juga mengingatkan, bila kami mendengar atau menyaksikan suatu kemungkaran maka
kami tidak boleh berdiam diri tapi cegahlah kemungkaran itu dengan mulutmu,
tanganmu atau ingkarilah ia ( Kemungkaran ) itu dengan hatimu.”
Dimana
pengertian cegahlah kemungkaran itu dengan mulutmu ialah kita menggunakan mulut
kita untuk melakukan nasehat-nasehat (Dakwah) dan peringatan secara lisan
secara baik dan benar kepada pelaku kemungkaran tersebut agar mereka tersadar
dan berhenti berbuat kemungkaran dan kedzholiman.
Bila
dengan mulut pelaku kemungkaran itu tidak berhenti juga melakukan kemungkaran
maka cegahlah ia dengan tanganmu artinya kita melakukan tindakan yang dapat
dilakukan dengan tangan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi diperlukan dan seberapa
banyak kekuatan tangan yang harus dilakukan untuk mencegah kemungkaran tersebut.
Dan
bila kekuatan tangan juga tidak mampu untuk mencegah pelaku kemungkaran
tersebut dan kemungkaran itu tetap saja terjadi dan kamu tidak dapat
mencegahnya. Maka ingkarilah ia (kemungkaran) itu dengan hatimu, sesungguhnya
mencegah kemungkaran dengan hati itu adalah selemah-lemahnya Iman, artinya
sebelum kita mencegah kemungkaran dengan hati terlbih dahulu kita cegah dengan
mulut dan tangan.
Foto: Kondisi Gaza (AP Photo/Adel Hana) |
Sebab,
menurut pandangannya. Manusia itu terikat dengan peraturan-peraturan yang telah diberikan oleh sang
Pencipta manusia, yaitu Allah Subhana Wa Ta’ala melalui kitab-kitab yang diturunkan-NYA. dalam peraturan Tuhan itu ada hubungan sebab-akibat, Dunia-Akhirat, Surga dan Neraka dan keterangan-keterangan lainnya yang berguna bagi manusia. Dan saat ini, kami mengingatkan peraturan-peraturan
Tuhan itu kepada mereka dengan cara yang baik-baik dan perkataan yang
lembut supaya mereka sadar dan kami juga menginginkan supaya mereka berpedoman kepada
peraturan-peraturan Tuhan dan kembali ke jalan yang benar agar mereka terhindar dari
Adzab Allah di kemudian hari, ungkapnya.
Namun,
bila mereka tidak mau mendengarkan
dengan peringatan dan tetap enggan untuk
kembali ke jalan yang benar, maka jangalah salahkan siapa-siapa bila nantinya
Adzab Allah turun kepada mereka dengan sekonyong-konyong tapi salahkanlah diri mereka
sendiri karena tidak mau mendengarkan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka ini.
Pernyataan
yang kami sampaikan ini tiada lain karena sayangnya kami kepada sesama manusia
dengan tidak membeda-bedakan dari negara mana manusia tersebut berasal, kami hanya
ingin menyadarkan Israel supaya mereka berhenti berbuat dzholim dan kerusakan.
Sebab,
sekarang ini sudah sekitar 15.000 lebih anak-anak palestina yang dibunuh
olehnya, sementara 10.000 wanita dan
puluhan ribu laki-laki dan orang tua juga kehilangan nyawa olehnya dalam setahun
ini, sementara jutaan warga Palestina lainnya yang masih hidup mengalami
penderitaan yang luar biasa.
Ini
bukanlah sebuah angka yang sedikit yang telah Israel lakukan dalam membuat kerusakan,
penderitaan dan kedzholiman kepada manusia dan negara lain, mau berapa nyawa lagi
yang hendak mereka bunuh, apakah 1 juta atau 2 juta nyawa yang harus hilang
baru mereka merasa terpuaskan.?
Oleh
karena itulah, kami dari DPC Syarikat Islam Indonesia kotamadya Jakarta Pusat memberikan
peringatan kepada mereka (Israel) supaya mereka berhenti berbuat kerusakan (dhzolim)
dan tidak memperturutkan hawa nafsunya.
Janganlah
nanti, untuk menyadarkannya harus digunakan cara-cara yang keras dan penghukuman
serta diturunkannya Adzab Allah kepada mereka (Israel) ini, baru mereka sadar
dan berhenti untuk berbuat kedzholiman dan kerusakan. Karena bila hal itu yang telah
terjadi, maka semuanya sudah terlambat dan mereka pun Insyaa Allah akan
mengalami kerugian dan penyesalan yang sangat besar, tegas Padrika dengan mimik
yang sedih. (andi)
Posting Komentar