Jakarta, Nusantara Bicara --- Presiden Prabowo Subianto Jumat 1/11/2024 gelar pertemuan dengan Ketua Umum koalisi pemerintahannya di Istana Merdeka Jakarta. Tentunya bukan sekedar makan siang, lebih dari itu membahas seputaran dinamika tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Ke depan akan diadakan rutin setiap jumat. Langkah genuin perkokoh stabilitas politik nasional. Namun tidak klop ketika Presiden Prabowo tidak lakukan hal yang sama dengan kawulo alit, rakyat kecil. Kenapa?, tegas Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), dr Ali Mahsun ATMO, M.Biomed, Jakarta, Jumat, 1/11/2024.
Lebih lanjut dokter ahli kekebalan tubuh yang sudah 13 tahun sejak 2011 dampingi pelaku ekonomi rakyat UMKM ini menuturkan, pada pidato perdananya sebagai Presiden RI di MPR RI 20/10/2024, Prabowo Subianto menegaskan, kita tidak boleh puas dengan angka-angka statistik namun masih ada umur 70 tahun jadi abang becak. Atau Presiden Prabowo itu sejatinya ejahwantahkan pakem Jawa "Tumbu Ketemu Tutup. Artinya apa yang dibahas dengan para elit parpol atau angka statistik itu harus Klop dengan kenyataan dan denyut nadi rakyat dan bangsa Indonesia. Klop dengan amanat penderitaan rakyat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu tidak klop, atau "tumbunya tidak ketemu tutupnya" ketika tidak gelar pertemuan rutin dengan kawulo alit. Kawulo alit atau rakyat kecil itu ya pelaku ekonomi rakyat dan generasi penerus bangsa. Mereka itu adalah the majority of Indonesian people.
Lebih dari itu, wejangan Raden Wijaya, Pendiri dan Raja Majapahit leluhur bangsa Indonesia: "Tidak pernah ada raja atau pemimpin tanpa keberadaan kawulo (rakyat). Hal tersebut juga dikumandangkan Presiden Prabowo diberbagai kesempatan bahwa jadi presiden atau kekuasaan itu mandat dan amanat rakyat. Oleh karena biar tidak jomplang antara "tumbu dengan tutupnya", seyogyanya Presiden Prabowo juga gelar perketemuan rutin dengan rakyatnya, dengan kawulo alit atau rakyat kecil. Hal ini juga untuk mencegah penyakit ABPS, yaitu Asal Bapak Presiden Senang. Alangkahnya Indahnya Indonesia ini ketika elit pemimpin bangsanya guyup rukun, ngayomi, lindungi dan sejahterakan seluruh rakyatnya secara berkeadilan. Dipastikan kesatuan dan persatuan bangsa ini makin kokoh, Bhineka Tunggal Ika Makin Kuat Cengkramannya. Dan Indonesia maju, adil dan makmur 2045 bahkan adidaya ada di depan mata kita, pungkas Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dan Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia (APKLI-P).(Agus)
Posting Komentar