Jakarta, Nusantara Bicara --- Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto pada akhir Januari 2025 sudah 100 hari. Berikut Coretan Anak Bangsa, dr Ali Mahsun ATMO M Biomed* ke Presiden Prabowo Subianto.
Harapan Besar Masa Depan Indonesia
Pada tanggal 20 Oktober 2024 dihadapan MPR RI Pidato Perdana Presiden Prabowo sungguh sangat memberikan harapan besar terhadap masa depan Indonesia 5 tahun mendatang. Beliau menyatakan bahwa Presiden atau Pemimpin juga elit politik itu untuk rakyat bukan untuk diri sendiri, keluarga, kelompok/golongan, juga bukan untuk elit bangsa. Presiden Prabowo juga menegaskan bahkan diulang-ulang diberbagai kesempatan, jangan ambil uang rakyat, jangan ambiĺ uang negara, jangan menyalahgunakan kewenangan/kekuasan, dan pagari rapat-rapat, jangan sampai ada kebocoran kekayaan Indonesia yang sangat melimpah, dan semuanya harus dikelola untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Sehingga Indonesia bisa menggapai masyarakat adil dan makmur, serta menjadi negara maju 2045.
Presiden Prabowo on the track bahkan lari super cepat
Pertama, 15 hari setelah Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden RI menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47/2024 tanggal 5/11/2024 tentang penghapusan utang 1 juta UMKM sektor pertanian, perkebunan, kelautan, kemaritiman, serta UMKM lain sebesar kurang lebih Rp 14 trilyun. Kami tidak melihat besaran utang UMKM yang dihapus, namun ini adalah wujud konkrit keperpihakan Prabowo Subianto sebagai Presiden menghadirkan negara secara totalitas dan fokus berpihak ke PKL dan UMKM. Ini merupakan awalan terbaik dan kami berharap bisa terjaga secara kontinyu selama lima tahun ke depan. Kenapa? Karena Indonesia 2030 wajib sukses jemput puncak bonus demografi yang mensyaratkan adanya 100 juta PKL dan UMKM yang kompetitif dan unggul. Oleh karena itu, PP 47/2024 merupakan titik tolak kebangkitan PKL dan UMKM Indonesia.
Namun demikian, kami hanya memberikan masukan ke Presiden Prabowo Subianto agar cakupan PP 47/2024 diperluas bukan saja UMKM sektor ketahanan pangan melainkan juga UMKM sektor perdagangan yang terdampak pandemi covid-19 selama 3 tahun, serta Penghapusan utang KUR.
Kedua, Presiden Prabowo Subianto tegas terhadap preseden buruk yang dialami PKL Es Teh Sun Haji Magelang Jawa Tengah yang ujung dan akhirnya Gus Miftah mundur.dari jabatan Utusan Khusus Presiden RI. Wujud nyata dari pernyataan Prabowo Subianto diberbagai kesempatan yang lebih bangsa dan hormat, serta memuliakan PKL dan UMKM dari yang lainnya. Demikian pula atas preseden buruk mandi susu hasil peternak di Boyolali Jawa Tengah dan Malang Jawa Timur, Presiden Prabowo melalui Mensegneg Prasetyo Hadi dan Mentan RI Andi Amran Sulaiman kembalikan tata kelola Susu Indonesia ke sebelum reformasi. Yaitu semua produk susu dari peternak harus diserap dan hanya diperbolehkan impor untuk memenuhi kekurangan kebutuhan.
Ketiga, segala daya upaya dan segenap sumber daya dikerahkan totalitas untuk swasembada pangan yang awalnya ditargetkan 2028 namun dipercepat Presiden Prabowo penggapainnya pada 2027 sebagaimana disampaikan pada forum G20. Saya meyakini bisa terwujud ketika Presiden Prabowo Subianto konsisten berdiri tegak diatas kaki sendiri dalam penegakan hukum, pencegahan penyalagunakan kewenangan/kekuasaan, serta mencegah terjadinya kebocoran kekayaan sumber daya Indonesia yang sangat melimpah. Ketika titah Presiden Prabowo Subianto dijalankan segenap kementerian dan lembaga negara, serta pemerintah daerah diseluruh Indonesia. Lebih dari itu, realisasinya berlandaskan master plan dalam satu rumah satu data integrasi.
Oleh karena itu, kami berharap perkenan Presiden Prabowo Subianto kembalikan BULOG ke Tahun 1972. Yaitu sebagai rumah besar swasembada pangan dengan satu data integrasi dengan otoritas khusus dan bertanggungjawab langsung ke Presiden. Dengan demikian, swasembaga pangan 2027 yaitu ketahanan pangan tanpa impor walau hanya 1 kg beras bisa diwujudkan.
Ke-empat, walau banyak pihak meragukan bahkan mengejek perihal MBG (Makan Bergizi Gratis) untuk anak sekaloh dan ibu hamil, namun tekad bulat Presiden Prabowo Subianto menjadi kenyataan dimana per 6 Januari 2025 MBG sudah direalisasikan di 26 Provinsi. Bagi Presiden Prabowo Subianto, sebelum menghadap Allah SWT ingin dapat mengentaskan kemiskinan, serta mampu memberikan MBG bagi anak sekolah dan ibu hamil merupakan doanya kepada Tuhan YME. Demi dan untuk mencetak SDM Emas Indonesia 2045.
Singkatnya, sepanjang perintah Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI atau ^Titah Raja Indonesia^ dijalankan tegak lurus oleh kementrian dan lembaga negara, serta pemerintah daerah dari provinsi, kabupaten/kota hingga pedesaan/kelurahaan/nagari. Lebih dari itu, sepanjang Presiden Prabowo Subianto tegak lurus dalam penegakan hukum, pencegahan dan pemberantasan korupsi, pencegahaan penyalagunaan kewenangan/kekuasaan dan kebocoran kekayaan dan sumber daya Indonesia yang sangat melimpah, maka swasembada pangan dan energi, MBG, serta menjemput puncak bonus demografi dan transformasi jadi negara maju 2045 mampu diwujudkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Bola Panas Ada Di Anggota Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo Subianto ingin Kabinet Merah Putih lari super cepat atau lakukan revolusi, kerja keras dan cerdas, fokus dan sungguh-sungguh, serta tidak melakukan moral hazard dalam tata kelola bangsa dan negara dalam menghadapi persoalan, hambatan, tantangan, dan peluang Indonesia yang sangat berat dan komplek ditengah kondisi global yang makin tidak menguntungkan. Untuk itulah, dilakukan pendadaran 109 anggota Kabinet Merah Putih di kediaman kertanegara Jakarta dilanjutkan di Hambalang Bogor Jawa Barat dan Gunung Tidar Magelang Jawa Tengah
Dengan segala daya upaya dan segenap sumber daya yang ada, Presiden Prabowo Subianto bertekad bulat sukseskan program MBG untuk anak sekolah dan ibu hamil guna cetak generasi emas 2045, swasembada pangan dan energi, serta sukseskan Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045.
Sekali lagi, hingga saat ini Presiden Prabowo Subianto on the track bahkan lari super cepat. Namun jelang 100 Kabinet Merah Putih, ada bola panas di jajaran anggota Kabinet. Ada yang masih gamang bahkan kebingungan. Ada yang over, juga ada yang masih belum tahu dan belum memahami apa yang harus dilakukan. Lebih dari itu, ada yang kontradiksi dengan marwah dan perintah Presiden Prabowo Subianto. Bahkan ada yang arogan. Kami meyakini bola panas ini sudah tercatat dan segera dituntaskan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Badan Perekonomian Rakyat - BPR Republik Indonesia.
Akhirnya, selaku Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia (APKLI-P), Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dan Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), dalam upaya mensukseskan Indonesia jemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045 yang mensyaratkan adanya 100 juta PKL dan UMKM yang kompetitif dan unggul, kami memohon dengan penuh rasa hormat atas perkenan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Badan Perekonomian Rakyat - BPR Republik Indonesia yang berada dibawah dan bertanggungjawab ke Presiden. Yaitu satu rumah PKL dan UMKM satu data integrasi dengan pendampingan dari hulu hingga hilir didukung teknologi digital, disinergikan dan dikolaborasikan dengan pemerintah dan swasta domestik mau pun global, serta dikopelkan dengan industri, investasi dan hilirisasi. Melalui satu master plan dari BPR RI inilah 100 juta PKl dan UMKM yang kompetitif dan unggul.mampu disediakan Indonesia pada 2029
Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025
dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed
Ketua Umum APKLI-P
Presiden KAI
Ketua Umum KERIS
Posting Komentar