www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » » Pengusaha Batu Bara Heikal Safar: Menag Dukung Makan Bergizi Gratis Di Desa Terpencil

Pengusaha Batu Bara Heikal Safar: Menag Dukung Makan Bergizi Gratis Di Desa Terpencil

Written By Nusantara Bicara on 10 Apr 2025 | April 10, 2025






Kota Bekasi,  Nusantara Bicara  --  Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri ( Ketum GIM ) Heikal Safar Pemasok program Makan Bergizi Gratis bersama Menteri Agama Republik Indonesia Prof DR KH Nasaruddin Umar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka mendukung sekaligus meresmikan peletakan Batu Pertama pembangunan 6 ( enam) Dapur mandiri milik Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri Heikal Safar yang juga sebagai Pengusaha Muda yang menjadi mitranya pemerintah dalam program MBG ini. 

Tentunya dengan tujuan mulia guna ikut mendukung dan berpartisipasi dalam mewujudkan program pemerintah Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Saya selaku Ketum GIM mengucapkan rasa Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT dan tak lupa pula sekaligus mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran serta dukungan bapak Menteri Agama RI Prof DR KH Nasaruddin Umar yang telah meresmikan pembangunan 6 dapur mandiri program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) yang pembangunannya diperkirakan akan mulai dikerjakan paling lambat akhir bulan April 2025 ini,”

“Demikian dikatakan Ketum GIM Heikal Safar yang juga selaku Pengusaha Muda dari pulau Jawa yang bergerak dibidang pertambangan Batubara Saat ditanya sejumlah awak media termasuk di Jakarta, Selasa ( 8/4/2025 ).

Lebih lanjut Ketua Umum. Gerakan Indonesia Mandiri, Heikal Safar menjelaskan adapun Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Bone.Provinsi Sulawesi Selatan ini.

“Salah satunya yang saat ini sedang kami lakukan dan tengah kami upayakan yakni pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN).” Jelas Heikal Safar.

Selanjutnya menurut Ketum GIM, Haikal Safar bahwa pembangunan Dapur Mandiri ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 8.000 porsi makanan Bergizi Gratis setiap harinya, dengan rata-rata 3.000 siswa- siswi sebagai penerima manfaat.

Kemudian Pendiri Partai Priboemi Heikal Safar mengatakan dapur MBG yang dibangun ini bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN ) melalui pola kemitraan mandiri dan kami bakal membangun setidaknya enam dapur mandiri di Kabupaten Bone guna menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto

“Jadi di Kabupaten Bone ini, Insya-Allah akan kami bangun enam dapur mandiri yang lokasinya itu di kampung halamannya Menteri Agama RI, prof Nasaruddin Umar yakni di Desa Ujung, kemudian di Mare nanti dua, kemudian setelah itu akan menyeluruh ke Sulawesi Selatan, ” ujar Heikal Safar yang juga dikenal selaku Pengusaha Batubara asal Jawa yang menjadi mitranya dalam program MBG tersebut.

Lanjut Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri ( Ketum GIM) Heikal Safar bahwa ke enam dapur Mandiri tentunya baru akan dibangun mengikuti standar BGN. 

“InsyaAllah dalam dua bulan dapur ini sudah siap dijalankan. Tapi kami upayakan dipercepat. Paling lambat itu dua bulan,” Ucap Heikal Safar.

Selain itu, Heikal Safar juga mengakui saat ini pihaknya sedang menunggu alat yang akan digunakan dalam MBG di Kabupaten Bone. 

“Kami dalam kurun waktu satu minggu ini masih menunggu dulu alat-alatnya yang akan dikirim dari Jakarta. Jadi mungkin akhir April MBG di Kabupaten Bone ini sudah jalan karena sambil menunggu dapurnya jadi, kami menggunakan tempat dulu yang disiapkan juga,” ungkap Heikal Safar.

Kemudian Heikal Sadar berharap program MBG di Kabupaten Bone bisa secepatnya dapat terealisasi Anggaran makan siang gratis, lantaran Pemerintah telah menetapkan anggaran yang diproyeksikan mencapai Rp 420 triliun untuk menjalankan program makan bergizi gratis selama Januari hingga Desember 2025.

“Adapun penerima awal program makan bergizi gratis adalah anak sekolah, anak di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, dan ibu menyusui yang berada di 190 titik pada 26 provinsi di Indonesia, ” tegas Heikal Safar

Menurut Ketum GIM Heikal Safar berdasarkan Informasi maupun pernyataan yang mendukung program MBG dari sumber terpercaya beberapa menteri kabinet merah putih yang terkait seperti Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi, merinci ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang siap beroperasi berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, yang meliputi:
Aceh
Bali
Sumatera Barat
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
Riau
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jakarta
Jawa Tengah
Jawa Timur
Daerah Istimewa Yogyakarta
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Maluku
Maluku Utara
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Papua Selatan

Kebutuhan Anggaran yang Sangat Besar Menurut Badan Gizi Nasional, kebutuhan dana program ini sangat besar, diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun per hari untuk menjangkau seluruh target penerima.

Anggaran awal sebesar Rp 71 triliun dipandang hanya sebagai langkah awal untuk implementasi program hingga Juni 2025.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulhas menekankan pentingnya kerja keras dari semua pihak terkait untuk memastikan program ini berjalan dengan baik.

Lanjut Zulhas manfaat Ekonomi dari Program Selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini diharapkan memberikan dampak positif pada sektor ekonomi, termasuk koperasi dan petani lokal.

“Kalau kita tidak serius mempersiapkan, bagaimana kita memastikan pasokan telur, beras, ikan, dan bahan pokok lain tersedia? Kita harus mengejar ketertinggalan dari negara seperti Thailand dan Vietnam,” kata Zulhas.

Sedangkan Menurut Kementerian Koperasi, program ini dapat meningkatkan keuntungan koperasi hingga Rp 28 triliun, berkat tingginya permintaan bahan makanan lokal.

Program makan bergizi gratis diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Namun, dengan anggaran yang sangat besar, pertanyaan yang muncul adalah apakah seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, benar-benar dapat menikmati manfaat dari program ini secara merata.

“Sehingga Pemerintah diharapkan terus mengawasi pelaksanaannya untuk memastikan transparansi dan efisiensi anggaran.” pungkas Heikal Safar yang mengutip ucapan beberapa Menteri Kabinet Merah Putih Pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.(Agus)
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara